12 Jan 2021
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Ketiga
Trimester Ketiga
Keputihan yang tipis, bening, atau putih adalah hal normal bagi perempuan, biasa dikenal juga dengan leukorrhea.
Saat sedang hamil, perubahan hormon menyebabkan Moms mengalami keputihan lebih banyak dari sebelumnya. Biasanya, perubahan warna pada keputihan adalah hal yang normal. Meski begitu, perubahan warna biasanya menandakan ada sesuatu yang terjadi di dalam tubuh.
Apabila perubahan warna pada keputihan terjadi saat Moms hamil, mungkin ini akan membuat Moms menjadi khawatir. Terutama bila warnanya cenderung kecoklatan.
Lalu apakah normal bila keputihan berwarna cokelat saat hamil? Yuk, simak jawabannya erikut ini.
Keputihan yang berwarna kecokelatan biasanya disertai dengan sedikit darah. Ini biasanya terjadi karena sebagian darah di rahim membutuhkan waktu lebih lama untuk ke luar. Semakin lama, maka warnanya menjadi cokelat.
Berita baiknya adalah keputihan selama kehamilan biasanya normal dan bukan pertanda bahwa ada masalah pada Moms dan janin. Dalam kebanyakan kasus, ini sama sekali tidak berbahaya.
Penyebab paling umum untuk keluarnya bercak atau cairan kecokelatan adalah iritasi. Lonjakan hormon dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh selama kehamilan membuat serviks menjadi lebih sensitif. Hubungan seks selama kehamilan atau pemeriksaan panggul juga dapat memperburuknya. Semua ini akan menghasilkan sedikit bercak berwarna cokelat atau bercak terang.
Jika Moms mendekati akhir kehamilan, bercak cokelat juga bisa menjadi tanda bahwa persalinan sudah dekat. Beberapa minggu hingga beberapa hari sebelum Moms melahirkan, Moms akan kehilangan sumbat lendir. Ini adalah gumpalan lendir yang menutup pembukaan serviks selama kehamilan.
Dan pada hari-hari sebelum persalinan, Moms mungkin akan mengeluarkan darah berwarna merah muda atau cokelat dengan darah. Jika Moms merasa khawatir ada komplikasi atau masalah yang serius, segera hubungi dokter
Dalam kasus yang sangat jarang, bercak cokelat dapat menjadi tanda masalah yang lebih serius. Masalah tersebut antara lain gejala akan terjadinya keguguran, kehamilan ektopik, masalah dengan plasenta, atau tanda infeksi serviks atau rahim.
Jika sewaktu-waktu cairan tersebut berubah menjadi bercak atau perdarahan berwarna merah terang, mengalami kram perut, kontraksi rahim yang cepat atau nyeri punggung, segera hubungi dokter.
Jika bercak muncul setelah Moms melakukan hubungan seks, gunakan panty liners selama satu atau dua hari. Namun jika ini berlangsung lebih lama atau vagina terasa gatal, ada bau menyengat, dan disertai kram, segera hubungi dokter. Karena ini bisa menjadi tanda infeksi atau kondisi lain yang lebih serius.
Para ahli merekomendasikan ibu hamil untuk menghubungi dokter setiap kali mereka mengalami perdarahan atau bercak.
Meskipun kemungkinan besar itu bukan pertanda bahwa ada sesuatu yang salah, selalu lebih baik untuk berhati-hati dan membiarkan dokter atau bidan menentukan langkah selanjutnya.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan USG dan panggul untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Jika ditemukan masalah, maka dokter dapat segera melakukan tindakan yang terbaik bagi Moms dan janin.
Keputihan atau bercak kecokelatan biasanya normal, namun jika disertai gejala di atas atau Moms merasa ada suatu masalah, jangan ragu untu berkonsultasi dengan dokter. Lebih baik mengobati daripada mencegah.
Sebagai tindakan pencegahan, Moms bisa rutin menggunakan korset hamil dari MOOIMOM yang terbuat dari serat bambu. Korset hamil ini adjustable dan tidak menekan perut, sehingga membuat Moms nyaman selama masa kehamilan. Dapatkan di www.mooimom.id yah Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM