08 Nov 2021
Pangastryan Wisesa Pramudiah
7-12 bulan
7-12 bulan
Setiap orang tua pastinya pernah melihat anak mengigau saat tertidur. Mengigau sendiri bukanlah hal yang aneh pada anak-anak. Diketahui bahwa kurang lebih 50% anak usia 1 hingga 10 tahun pernah mengigau dalam tidurnya. Namun, Moms tentunya penasaran apa sebenarnya penyebab anak sering mengigau saat tidur?
Mengigau atau sleep talking merupakan kondisi dimana anak bisa berbicara, tertawa, menangis bahkan menjerit di dalam tidurnya. Umumnya, ketika anak tidur, maka otak juga akan beristirahat. Namun, dalam beberapa kasus, ada bagian otak yang tidak beristirahat karena suatu penyebab, sehingga anak pun mengigau.
Pada dasarnya kondisi ini tidak membahayakan anak. Meskipun demikian, anak yang sering mengigau akan terganggu istirahatnya karena mengigau cukup menguras energi. Hingga kini penyebab pasti mengigau masih belum diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya.
Ketika anak mengalami momen yang sangat berkesan, baik positif atau negatif, otak akan merekam momen tersebut. Jika hal tersebut meninggalkan kesan mendalam, bukan hal yang aneh jika momen tersebut masuk ke dalam alam bawah sadar anak. Akibatnya, saat tertidur alam bawah sadar anak terus mengulang kejadian yang berkesan, sehingga membuat anak mengigau.
Sama seperti orang dewasa, anak juga memiliki keinginan dan kebutuhan, terutama kasih sayang dan perhatian. Jika keinginan dan kebutuhannya tidak terpenuhi, emosi anak yang masih belum stabil akan terus mengingatnya. Hal ini sangat berpengaruh pada tidur anak karena emosi tersebut biasanya diluapkan saat tidur.
Adalah hal yang wajar jika anak senang beraktivitas dan bermain. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, terutama menjelang waktu tidur justru akan berakibat buruk. Bermain saat anak akan tidur, hanya membuatnya kelelahan.
Selain itu, pola tidur anak juga bisa terganggu. Kelelahan menjelang tidur bisa menjadi penyebab anak sering mengigau saat tidur. Hal ini dikarenakan aktivitas dan rasa lelah tersebut terekam di alam bawah sadar.
Idealnya anak harus tidur atau beristirahat setidaknya 8 jam sehari. Jika anak sering tidur kurang dari waktu yang seharusnya, anak akan merasa kelelahan. Tidak hanya itu, sering terbangun dari tidur juga menyebabkan waktu tidur berkurang. Kelelahan akibat kurang tidur bisa meningkatkan risiko anak mengigau saat tidur.
Ketika anak demam, kualitas tidur akan menurun. Rasa tidak nyaman dan sakit menjadi alasan utama menurunnya kualitas tidur anak saat demam. Hal ini membuat anak semakin lelah dan juga gelisah. Alhasil, anak pun sering mengigau jika sedang demam.
Penyebab anak sering mengigau saat tidur lainnya adalah faktor keturunan atau genetik. Apabila Moms atau suami sering mengigau baik di waktu kanak-kanak atau dewasa, maka besar kemungkinan anak juga akan sering mengigau saat tidur.
Jika anak mengonsumsi obat-obatan tertentu, bisa saja anak akan mengigau saat tidur. Hal ini dikarenakan ada obat-obatan yang memiliki efek samping membuat anak mengigau atau berbicara dalam tidur.
Mengigau pada anak bukanlah hal yang perlu ditakutkan karena hal ini wajar terjadi. Namun, apabila frekuensi anak mengigau sudah melebihi batas normal, maka orang tua patut waspada. Apalagi jika anak terus mengigau setiap hari. Ini bisa jadi pertanda atau gejala adanya gangguan pada anak.
Salah satu tahapan tidur adalah REM (Rapid Eye Movement). Pada tahap ini, otak telah beristirahat dan tubuh pun mengalami kelumpuhan sementara. Namun, adanya gangguan pada tahap ini, yang disebut RBD, membuat fase kelumpuhan tidak berfungsi. Akibatnya anak bisa berteriak, marah, menangis atau bahkan bertindak kasar.
Orang tua patut waspada jika anak mengigau tidak wajar saat tidur setiap hari disertai berjalan sambil tidur. Bisa jadi anak menderita sleep terror. Anak-anak yang menderita sleep terror, atau sering disebut night terror, akan merasakan ketakutan yang berlebihan setelah beberapa jam sehabis tidur. Ketakutan itulah yang kemudian membuat anak mengigau saat tidur.
Anak yang mengigau dalam frekuensi yang tidak normal, bisa saja menderita nocturnal sleep-related eating disorder. Gangguan ini bisa terjadi karena stress atau rasa lapar yang berlebihan di siang hari.
Jika benar-benar menderita gangguan ini, anak akan mencari makanan ketika tertidur. Selain mencari makanan anak juga biasanya mengigau. Namun, esoknya ia tidak akan mengingat apa yang terjadi satu malam sebelumnya.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab anak sering mengigau saat tidur. Kebanyakan kasus anak mengigau dipicu oleh penyebab yang sifatnya relatif bisa dicegah dan sementara. Namun, dalam beberapa kasus lainnya, mengigau disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan yang harus diatasi. Oleh karena itu, Moms harus memperhatikan ketika anak mulai mengigau dalam tidurnya.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM