05 Feb 2021
Dinda Ayu Saraswati
Tips Menyusui
Tips Menyusui
Setelah menjalani hamil 9 bulan, Moms akan kembali menghadapi tantangan baru setelah melahirkan, yaitu menyusui.
Beberapa ibu menganggap bahwa menyusui merupakan tantangan, karena produksi ASI tidak akan sama bagi setiap orang.
Ada yang mudah memproduksi ASI setelah melahirkan atau sebaliknya.
Melasir Verywellfamily.com, empat hingga enam minggu pertama kehidupan merupakan waktu yang baik untuk Moms membiasakan bayi untuk mengonsumsi ASI secara langsung.
Selain meningkatkan bonding antara ibu dan anak, hal ini juga akan mengenalkan bayi akan kebiasaan konsumsi ASI ketika mereka merasa lapar.
Pemberian ASI langsung dari ibu sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi yang baru lahir.
ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam 6 bulan pertama kehidupan, seperti lemak, karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan air.
ASI juga mengandung faktor bioaktif yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, memberikan perlindungan terhadap infeksi, dan faktor lain yang membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Menyusui juga memiliki manfaat jangka panjang.
Misalnya, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung tidak mengalami obesitas atau terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Saat memberikan ASI pada Si Kecil, pastikan mulut bayi menempel pada payudara dengan benar.
Karena cara ini dapat dianggap paling efisien untuk meningkatkan suplai ASI ke dalam tubuh bayi.
Cara menghisap atau posisi menyusui yang tidak baik sering dianggap sebagai alasan utama suplai ASI tidak sebanyak yang seharusnya.
Jadi, Moms harus pastikan Si Kecil berada di dalam posisi yang benar ketika sedang menyusui.
Beberapa sumber menyebutkan, semakin tinggi keinginan bayi menyusui, maka produksi ASI juga akan semakin banyak.
Selama bayi menempelkan mulu di payudara, secara otomatis tubuh Moms akan memproduksi ASI sesuai keinginan Si Kecil.
Namun, saat hal tersebut tidak terjadi, Mom dapat meningkatkan produksi ASI dapat dilakukan dengan makan sayuran dan buah.
Daun katuk dianggap sebagai salah satu makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI.
Namun, produksi ASI juga dapat ditingkatkan dengan cara merangsang payudara.
Cara merangsang payudara untuk meningkatkan produksi ASI dikenal dengan nama let down reflex (LDR).
Ketika kondisi ini terjadi, payudara menjadi akan kencang dan ASI keluar dengan deras.
LDR biasanya terjadi saat bayi melakukan hisapan, sehingga saraf-saraf kecil di dalam payudara terstimulasi.
Stimulasi tersebut menyebabkan dua hormon penting untuk ibu menyusui dilepaskan ke aliran darah.
Prolaktin membantu menghasilkan ASI, sedangkan oksitosin menyebabkan payudara mengeluarkan ASI yang kemudian dialirkan melalui puting.
Baca Juga: Apakah ASI Booster Penting untuk Meningkatkan Produksi ASI?
Dalam cara merangsang payudara, ada banyak faktor pemicu yang penting.
Hisapan bayi merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya let down reflex.
Selain itu, rangsangan pada payudara juga dapat terjadi saat Moms mendengar, melihat atau memikirkan Si Kecil.
Melihat foto atau mendengarkan tangisan bayi juga bisa digunakan sebagai cara merangsang payudara sehingga ASI keluar dengan deras.
Pada masa awal menyusui, let down reflex terjadi 2 atau 3 kali sehari saat menyusui.
Namun, seiring berjalannya waktu respon ini akan terjadi secara otomatis.
Moms juga lama kelamaan akan terbiasa dengan adanya refleks ini.
Cara merangsang payudara juga dapat dilakukan dengan menggunakan pompa ASI dan memerah menggunakan tangan untuk menyentuh puting.
Hal ini dianggap cara merangsang payudara yang cukup efektif.
Melakukan cara merangsang payudara atau let down reflex sangat penting karena dapat dijadikan kunci keberhasilan menyusui.
Refleks ini dapat membantu ASI keluar lebih banyak sehingga bayi tidak merasa kelaparan.
Beriku cara merangsang payudara Agar ASI mengalir deras dan bayi merasa kenyang.
Saat sedang lelah, mandi air hangat merupakan cara yang ampuh untuk membuat tubuh menjadi rileks.
Selain membuat tubuh rileks atau santai, mandi air hangat juga dianggap sebagai salah satu cara merangsang payudara.
Manfaat air hangat bukan hanya dirasakan ibu menyusui saat digunakan untuk mandi.
Mengompres payudara menggunakan handuk yang sudah direndam air hangat merupakan cara merangsang payudara untuk meningkatkan produksi ASI nih, Moms.
Moms yang merasa tidak dapat memproduksi ASI secara maksimal dapat mencoba melakukan pijatan lembut secara rutin.
Beberapa sumber menjelaskan, hal ini merupakan salah satu cara merangsang payudara agar menghasilkan ASI lebih banyak.
Lakukan pijatan lembut sebelum Moms memberikan ASI pada Si Kecil.
Sentuhan selama berlangsungnya pijatan tersebut, saraf di dalam payudara dapat terangsang dan ASI dapat keluar sesuai dengan yang diinginkan.
Selain meningkatkan bonding, sentuhan dan kontak dengan Si Kecil juga dapat digunakan sebagai cara merangsang payudara agar produksi ASI meningkat.
Saat produksi ASI dirasa kurang, Moms juga dapat memeluk atau mencium Si Kecil hingga merasa bahwa ASI akan keluar
Tak hanya itu, cara merangsang payudara untuk meningkatkan produksi ASI juga dapat dilakukan hanya dengan melihat foto anak
Melihat senyum atau tingkah lucu di kecil lewat dokumentasi juga dipercaya sebagai cara merangsang payudara untuk meningkatkan produksi ASI.
Cara merangsang payudara untuk meningkatkan produksi ASI juga dapat dilakukan dengan cara melakukan hal yang disukai.
Sadar atau tidak, saat Moms mendengarkan lagu kesukaan atau menyaksikan drama Korea favorit juga dapat payudara terangsang dan ASI keluar dengan deras.
Namun, perlu diingat Moms jangan kebablasan saat nonton atau mendengarkan musik ya.
Air putih memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk bagi Moms yang sedang menyusui.
Saat akan memberikan ASI untuk Si Kecil, pastikan Moms menyediakan air putih ya.
Karena banyak minum air putih dapat membantu Moms memproduksi ASI semakin banyak dan anak akan merasa lebih kenyang.
Konsumsi banyak air putih juga dapat menjaga kadar cairan dalam tubuh.
Pada masa awal menyusui, let down reflex dapat sangat kuat dan mengganggu proses menyusu bayi.
Moms mungkin berpikir hal ini adalah kelebihan ASI. Namun, saat masih dapat diatasi dan hal ini tidak terjadi secara berulang, bukan menandakan kelebihan ASI.
Kondisi tersebut dapat diatasi dengan cara memerah sebelum mulai memberikan ASI pada Si Kecil.
Baringkan bayi dan biarkan mereka sendawa beberapa menit pertama menyusui.
Tapi, kalau kondisi tersebut terjadi berulang dan tidak dapat diatasi, Moms sebaiknya menemui konsultan laktasi.
Penting untuk diingat bahwa let down reflex (LDR) berbeda untuk setiap orang.
Moms mungkin mengalami respons fisik dan merasa kesemutan atau rasa penuh di sekitar payudara setiap kali ASI siap mengalir, atau ada juga yang tidak merasakan apa-apa.
Jika Moms memiliki kekhawatiran tentang hal ini sebaiknya segera menemui dokter.
Beri tahu dokter jika Moms mengalami rasa sakit saat terjadi rangsangan di payudara.
Let down reflex yang menyakitkan bukanlah hal yang aneh, dan nyeri biasanya hilang setelah Moms menyesuaikan diri dengan menyusui si kecil.
Kendati demikian, saat rasa sakit saat ASI akan keluar terjadi terus menerus mungkin saja Moms mengalami beberapa gejala, seperti saluran ASI tersumbat, infeksi payudara, otot tegang karena melahirkan dan kelebihan produksi ASI.
Cara merangsang payudara memang dapat dilakukan dengan berbagai cara, tetapi seiring hal ini juga sering terjadi secara tidak terduga.
Moms mungkin akan mengalami kebocoran ASI yang memalukan, apalagi ketika berada di tempat umum.
Namun, hal itu akan berhenti setelah Moms menyusui Si Kecil.
Kebocoran ASI juga dapat dihindari dengan cara menggunakan baju yang menyamarkan noda dan menyusui secara teratur dan menggunakan bantalan payudara untuk menahan cairan agar tidak keluar.
Moms, sudah tahu kan cara merangsang payudara untuk meningkatkan produksi ASI dapat dilakukan secara natural. Bisa dicoba di rumah ya Moms.
(Sumber: orami)
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM