27 Jan 2021
Dinda Ayu Saraswati
Tips Menyusui
Tips Menyusui
Tak hanya ibu hamil yang memiliki pantangan, ternyata ada pula pantangan bagi ibu menyusui. Pantangan ibu menyusui perlu diperhatikan untuk mencegah timbulnya efek terhadap air susu ibu (ASI) yang diberikan pada bayi.
Jika pantangan ibu menyusui tidak dilakukan, dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan bayi. Untuk menunjang proses menyusui yang baik dan demi kelancaran pemberian ASI, ada beberapa hal yang perlu dihindari oleh ibu menyusui.
Berikut beberapa pantangan ibu menyusui yang harus diperhatikan dan sebisa mungkin dihindari:
Ibu menyusui tidak boleh merokok karena dapat menyebabkan bayi terpapar nikotin. Tak hanya dari asap yang dikeluarkan, nikotin juga kemungkinan dapat masuk ke dalam ASI. Selain dapat menimbulkan masalah kesehatan pada bayi, paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak. Kemungkinan bayi mengalami mual, muntah, kram perut, dan diare juga bisa terjadi karena ibu menyusui merokok. Merokok selama menyusui juga dapat menyebabkan produksi ASI berkurang.
Saat ibu menyusui mengonsumsi minuman beralkohol, zat tersebut bisa masuk ke dalam ASI yang diberikan pada bayi. Aroma dan rasa dari ASI akan berubah. Ini akan memengaruhi pola konsumsi ASI oleh bayi, sekaligus memengaruhi pola tidur bayi. Selain itu, sebuah studi membuktikan, bir dapat mengurangi produksi ASI, karena bir menghambat refleks untuk mengeluarkan ASI (milk ejection reflex) saat bayi mengisap puting.
Jumlah asupan minuman beralkohol yang masih bisa ditoleransi adalah 10-20 mililiter atau 8 gram alkohol murni yang terkandung dalam minuman per minggu. Tunggu sekitar dua jam setelah konsumsi minuman beralkohol sebelum menyusui. Meski begitu, akan lebih aman jika ibu menyusui benar-benar pantang mengonsumsi minuman beralkohol.
Meski kandungan nutrisi ikan tergolong tinggi, namun hampir semua ikan mengandung merkuri. Polutan ini sangat berbahaya karena merupakan racun bagi saraf-saraf tubuh. Ikan yang berada di rantai makanan bagian atas dalam ekosistem laut akan memangsa sesama hewan laut, termasuk ikan kecil yang juga mengandung merkuri. Ikan-ikan itulah yang umumnya mengandung merkuri lebih tinggi. Di antaranya adalah ikan tongkol, ikan todak (swordfish), dan hiu.
Untuk ikan salmon, tuna, udang, atau jenis ikan lain yang tergolong rendah kandungan merkuri, sebaiknya dikonsumsi hanya sekitar dua kali per minggu.
Beberapa jenis buah dan sayur diduga dapat memicu alergi dan membuat bayi rewel, sehingga menjadi pantangan ibu menyusui. Misalnya kacang, kedelai, gandum, jagung, bawang, dan kubis. Selain itu, sebagian ibu menyusui mengeluhkan efek dari buah seperti lemon, jeruk nipis, stroberi, kiwi, dan nanas. Juga sayur-sayuran seperti brokoli, timun, lada, bawang putih, dan bumbu kayu manis.
Jika bayi menunjukkan gejala alergi, seperti diare, eksim, gangguan pernapasan, ada kemungkinan ini terjadi sebagai reaksi makanan yang dikonsumsi ibu menyusui.
Untuk mengetahui secara pasti, buatlah catatan harian makanan dan minuman ibu menyusui. Jika bayi menunjukkan reaksi, hindari makanan tersebut selama beberapa waktu. Namun, tidak perlu merancang diet khusus. Yang penting, pilihlah makanan dan minuman yang dapat menyehatkan ibu dan bayi.
Kafein tidak hanya berasal dari kopi, namun juga teh dan minuman kola. Kafein yang diminum ibu menyusui akan masuk ke dalam ASI, sehingga ada kemungkinan dapat menyebabkan bayi tetap terjaga. Walaupun tidak ada bukti yang pasti bahwa kafein pasti menimbulkan masalah, tapi sebagian ibu mengaitkan antara konsumsi kafein dan gejala kolik, atau sulit tidur pada bayi.
Obat-obatan yang dikonsumsi ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter, termasuk obat herbal. Hingga saat ini, sebagian obat herbal masih belum bisa dipastikan keamanan dan kemungkinan efek sampingnya.
Pantangan ibu menyusui sebaiknya diperhatikan dengan cermat. Apabila terdapat kesulitan selama menyusui, konsultasikan ke dokter kandungan untuk mendapat penanganan yang sesuai.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM