12 Jun 2021
Ika
Trimester Kedua
Trimester Kedua
Masa kehamilan senantiasa disertai tanda. Beragam tanda, dari yang baik dan membuncahkan kegembiraaan hingga yang terkadang mencemaskan. Ketika hamil, secercah kebahagiaan datang dari gerakan janin dalam rahim. Ya, Moms, bayi kita bergerak!
Gerakan janin menunjukkan bahwa ia hidup; bertumbuh dengan baik dalam rahim. Biasanya gerakan janin atau disebut quickening terjadi pada usia kehamilan 4-5 bulan. Sebagian besar ibu merasakannya pada usia kandungan memasuki lima bulan. Betapa bahagianya!
Gerakan janin tak selalu sama. Namun, rata-rata Moms menyebut Si Kecil “menendang” untuk menyederhanakan sebutan bagi pola gerakannya. Pola gerakan Si Kecil dalam rahim bergantung pada tahap pertumbuhannya. Gerakannya bisa terasa seperti suatu kepakan. Iya, bayangkan saja kepakan seekor kupu-kupu. Nah, seperti itulah gerakan Si Kecil.
“Kepakan” lumrah terjadi ketika gerakan mereka awal terasa pada perut Moms. Kemudian, seperti terasa ada sesuatu yang berdesir, berguling, jatuh atau, seperti sudah disebutkan sebelumnya, menendang. Seiring perkembangan usia kehamilan, gerakan Si Kecil akan semakin gamblang terasa. Lebih kencang dan ajek.
Seberapa sering Moms merasakan gerakan janin?
Bayi cenderung lebih banyak bergerak pada waktu-waktu tertentu – mereka mungkin lebih aktif saat Moms tidur.. Biasanya, janin dalam rahim tertidur selama sekali dalam 20-40 menit. Kadang-kadang hingga 90 menit. Mereka tak bergerak saat tidur. Moms mungkin dapat merasakan gerakan janin ketika sedang berdiri atau duduk, tapi kecil kemungkinan saat Moms tidur.
Tak ada acuan baku untuk menentukan jumlah gerakan janin dalam sehari. Masing-masing bayi memiliki polanya. Ingatlah, Moms. Hanya Moms yang paling memahami gerakan bayi. Maka ketika tendangan berkurang, bahkan tak ada sama sekali dalam sehari, Moms harus lekas menghubungi dokter kandungan.
Jika Moms baru saja memperhatikan penurunan gerakan bayi, atau tidak yakin apakah bayi bergerak, coba hitung tendangan janin selama dua jam pada saat ia biasanya aktif. Jika ia biasanya mulai menendang setelah Moms makan, misalnya, berbaringlah selama beberapa jam sambil menghitung berapa kali Moms merasakan tendangannya. Debaran dari dalam perut ini biasa disebut quickening. Baca selengkapnya di sini.
Moms harus menghitung setidaknya 10-12 gerakan dalam sehari. Jika jumlah tendangan ternyata lebih sedikit atau jika aktivitas biasa berkurang 50 persen, Moms perlu segera memberi tahu dokter.
Pergerakan janin bisa jadi tidak teratur ketika Moms berada dalam trimester kedua kehamilan. Mungkin tak ada yang salah dengan itu. Namun, ada baiknya, Moms segera menghubungi dokter kandungan.
Suatu fakta bahwa sejumlah ibu hamil pasti khawatir saat janin tidak bergerak selincah biasanya. Namun, tidak perlu khawatir Moms, beberapa hal memang menyebabkan gerakan janin berkurang. Berikut beberapa penyebabnya:
Janin sedang tidur
Janin memiliki waktu tidur selama 20 sampai dengan 40 menit, dan tidak lebih dari 90 menit. Janin tidak akan bergerak selama periode tersebut, sehingga Moms mungkin tidak bisa mendeteksi gerakan Si Kecil pada periode tersebut.
Ibu kurang sensitif terhadap gerakan janin
Gerakan janin bisa kurang terasa apabila ibu hamil mengalami kondisi-kondisi, seperti penurunan atau peningkatan jumlah air ketuban, posisi ibu duduk atau berdiri, punggung janin berada di sisi depan perut, plasenta atau ari-ari berada di sisi depan rahim, dan ibu sedang aktif bergerak atau sibuk.
Efek kebiasaan sehari-hari
Gerakan janin bisa berkurang untuk sementara waktu apabila ibu hamil mengonsumsi obat antinyeri atau obat tidur, merokok, dan atau mengonsumsi alkohol.
Stres dan gizi ibu hamil
Hormon yang keluar pada saat stres dapat menyebabkan gerakan janin berkurang. Oleh karena itu, usahakan jangan stres agar Si Kecil bisa kembali bergerak aktif. Kondisi dehidrasi dan berpuasa tanpa diimbangi asupan yang bergizi seimbang juga dapat mengurangi jumlah gerakan janin dalam kandungan. Tidak heran, kan, kalau ibu hamil tidak dianjurkan berpuasa?
Selaput ketuban pecah sebelum waktunya
Cairan ketuban menjaga kondisi janin tetap hangat, aman, dan terlindungi. Bila selaput ketuban bocor atau pecah sebelum waktunya, janin akan mengalami stres, gangguan gizi, dan rentan infeksi sehingga dirinya pun kurang bergerak.
Plasenta terlepas
Plasenta merupakan organ yang memberi makan janin. Plasenta yang normal akan terus menempel pada dinding rahim hingga waktunya melahirkan. Bila plasenta terlepas dari dinding rahim, aliran oksigen dan darah ke janin akan terganggu. Keadaan ini dapat menimbulkan kematian janin bila tidak segera ditangani.
Jangan lupa menjaga asupan nutrisi selama kehamilan, ya. Moms dapat memperolehnya dari suplemen pendukung. Salah satunya Prenavita Milk Vanilla. Suplemen berupa serbuk ini dapat menopang daya tahan tubuh Moms sekaligus menyokong pertumbuhan janin. Prenavita Milk Vanilla bisa dibeli lewat website Mooimom, platform penyedia kebutuhan ibu dan anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM