Mastitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

calendar icon

17 Jan 2021

author icon

Ika

category icon

Mastitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Banyak ibu hamil yang kerap kurang memperhatikan payudaranya. Padahal, payudara sangat menunjang kehidupan Si Kecil pada masa awal kehidupannya. Karena tidak dirawat sejak awal kehamilan, banyak ibu kerap kali menderita dan baru tahu ada penyakit awal-awal mastitis yang kerap terjadi pada ibu menyusui.

Apa Itu Mastitis?

Mastitis merupakan suatu kondisi saat jaringan payudara wanita menjadi bengkak dan meradang. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi pada saluran payudara. Peradangan yang terjadi pada payudara ini bisa menyebabkan rasa nyeri, bengkak, rasa panas, dan kemerahan. Bahkan, beberapa perempuan juga melaporkan adanya demam dan mengigil akibat mastitis.

Kadang kala, kondisi ini juga memaksa ibu menyapih bayi sebelum waktunya. Infeksi ini sering terjadi pada satu hingga tiga bulan setelah melahirkan. Meski begitu, kondisi peradangan payudara juga bisa terjadi pada wanita yang belum pernah melahirkan dan wanita setelah menopause. Meski begitu pada wanita sehat, mastitis jarang terjadi. Akan tetapi, pada wanita dengan penyakit kronis, diabetes, AIDS, atau gangguan sistem kekebalan tubuh bisa lebih rentan.

Penyebab

Ada beberapa faktor yang menyebabkan mastitis pada ibu menyusui antara lain:

· Pengosongan payudara tidak sempurna. Hal ini membuat payudara terasa keras dan bengkak. Jika berlanjut, kondisi ini bisa menyebabkan abses payudara. Ini berarti terbentuk kumpulan nanah lokal dalam jaringan payudara.

· Saluran payudara tersumbat. Pada kondisi ini, penyumbatan menyebabkan ASI kembali dan menyebabkan infeksi Bakteri memasuki payudara. Bakteri dari permukaan kulit atau mulut bayi bisa memasuki saluran susu melalui celah di kulit putting.

· Susu yang stagnan di payudara. Hal ini bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri yang menyebabkan infeksi.

Selain faktor tersebut, beberapa hal juga menambah risiko seseorang menderita mastitis, seperti puting yang lecet. Puting yang lecet, bakteri masuk ke dalam jaringan payudara melalui celah puting memicu inflamasi atau peradangan. Dampak lebih lanjutnya adalah infeksi di bagian dalam jaringan hingga pembengkakan payudara. Bakteri bisa saja dayang dari bakteri jahat dari air liur bayi. Noda ASI yang tersisa dari kegiatan menyusui sebelumnya juga bisa memicu pertumbuhan bakteri di sekitar puting.

Baca juga: Sedihnya Saat Mastitis Melanda

Penyebab lain terjadinya mastitis juga bisa terjadi karena pernah mastitis pada anak sebelumnya, menggunakan bra yang terlalu ketat, kelelahan sebagai ibu baru, pola makan yang buruk dan terburu-buru, dan merokok.

Gejala Mastitis

Gejala mastitis memang tidak selalu menyebabkan peradangan, tapi biasanya mastitis memiliki gejala seperti, pembengkakan atau pembesaran payudara yang tidak wajar dari kondisi awal menyusui, kemerahan hingga bagian puting, rasa nyeri jika diketatkan, sensasi panas di payudara terus menerus atau saat menyusui, gatal di jaringan payudara tanpa henti, benjolan atau penebalan jaringan payudara, payudara terasa sakit, dan demam hingga meriang.

Diagnosis Klinis

Untuk tahu seorang ibu tengah mastitis atau tidak harus didiagnosis secara klinis oleh dokter. Seorang dokter akan menanyakan pertanyaan tentang kondisi dan kemudian memberi pemeriksaan fisik. Dokter akan bertanya kapan mulai terjadi peradangan dan seberapa parah sakit atau nyeri yang dirasakan.

 

Untuk kasus yang lebih parah, sangat mungkin dokter meminta sampel air susu ibu (ASI) untuk mengidentifikasi bakteri yang bisa saja menyebabkan infeksi. Pengujian ini dilakukan demi memastikan gejala yang Anda rasakan bukan kanker payudara. Itu karena kanker payudara yang meradang dapat meniru gejala mastitis.

Pengobatan

Saat mulai terjadi peradangan karena mastitis, banyak orang akan menyarankan untuk menyusui lebih sering dan lebih banyak. Namun beberapa antibiotik untuk melawan bakteri yang menyebabkan mastitis. Bisa juga menggunakan ibuprofen dan acetaminifen untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan pembengkakan.

Selain itu, Moms juga bisa memompa ASI secara teratur untuk membantu mengosongkan payudara secara sempurna usai menyusui. Untuk meredakan rasa sakit pada payudara, kompres air hangat juga sangat membantu dan merasakan rasa nyaman bagi Moms. Terakhir, cobalah minum banyak air dan makan-makanan dengan gizi seimbang agar tidak ada serangan penyakit lain yang akan memperparah mastitis yang tengah dialami.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM