12 Aug 2020
Dinda Ayu Saraswati
Kehamilan merupakan masa ketika asupan nutrisi sangat penting karena Si Kecil dalam kandungan membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan serta perkembangan yang sehat.
Namun, tak jarang ditemui pula beberapa kasus kurang gizi saat hamil. Malnutrisi adalah kondisi serius yang terjadi ketika diet individu mengandung nutrisi yang tidak mencukupi yang tidak memenuhi persyaratan tubuhnya. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital dan dapat mempengaruhi fungsi tubuh.
Malnutrisi secara luas digambarkan sebagai keadaan ketidakseimbangan nutrisi dalam kalori, makronutrien, vitamin atau mineral. Namun, definisi yang konsisten tentang kekurangan gizi pada kehamilan masih kurang.
Gizi menjadi hal yang penting selama kehamilan. Maka, ada baiknya melakukan cara agar tidak terjadi ibu hamil kurang gizi.
Terdapat banyak risiko jika ibu hamil kurang gizi. Namun sebelum itu, pahami dulu tanda ibu hamil kurang gizi. Berat badan kurang biasa menjadi penanda umum jika ibu hamil kurang gizi. Namun, tak selamanya berat badan yang tidak bertambah adalah kurang gizi.
Info dari buku Nutritional Deficiencies in Learning and Cognition mengungkapkan bahwa berat badan tidak bertambah tak hanya soal jumlah makanan saja tetapi juga mengenai jenis makanan yang dikonsumsi.
Moms, gizi ibu hamil yang buruk tentu saja memengaruhi Moms. Berikut ini risiko dari gizi buruk pada ibu hamil yang wajib Moms ketahui.
Wanita yang kekurangan gizi sebelum dan selama kehamilan memiliki risiko kematian yang lebih tinggi selama kehamilan atau persalinan.
Risiko malnutrisi saat hamil yaitu mengalami keguguran lantaran asupan yodium yang tidak memadai selama kehamilan
Saat mengalami malnutris saat hamil, dapat mengakibatkan kerusakan gigi serta masalah gigi saat hamil lainnya.
Baca Juga:
Kondisi ini adalah tulang-tulang seorang calon ibu menjadi terlalu lunak serta rapuh akibat malnutrisi saat hamil.
Kekurangan zat besi dan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia saat hamil. Ini berarti bahwa mereka memiliki lebih sedikit sel darah merah daripada normal, sehingga sel-sel tubuh tidak menerima oksigen yang cukup.
Komplikasi yang mungkin terjadi jika Moms mengalami anemia selama kehamilan adalah bayi yang mungkin tidak tumbuh dengan berat badan yang sehat, kelahiran yang lebih awal (kelahiran prematur), atau memiliki berat badan lahir yang rendah.
Selain itu, rasa sangat lelah juga membuat kita tidak bisa pulih dengan cepat setelah melahirkan.
Preeklamsia atau toksaemia adalah suatu kondisi di mana tekanan darah dan kadar protein dalam darah seorang wanita hamil sangat tinggi. Ini bisa membahayakan kehidupan ibu dan bayinya. Kekurangan seng dan Magnesium dapat menyebabkan preeklamsia dan kelahiran prematur.
Baca Juga: Pemilihan Makanan Sumber Gizi Untuk Ibu Hamil
Dilansir dari artikel Healthengine.au, risiko gizi ibu hamil buruk pun kerap dikaitkan dengan berbagai efek merugikan pada janin yang sedang berkembang, termasuk retardasi pertumbuhan intrauterin (kurang pertumbuhan) dan berat lahir rendah.
Kurang gizi ibu selama kehamilan, IUGR dan berat badan lahir rendah pada gilirannya terkait dengan berbagai hasil buruk untuk janin yang sedang berkembang danatau bayi yang baru lahir, termasuk peningkatan risiko:
Jangan lupa penuhi gizi dan nutrisi saat hamil dengan PRENAVITA Vanilla Flavoured Powder Drink ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM