Kehamilan Ektopik Terganggu, Apa Arti Kondisi Tersebut?

calendar icon

20 Aug 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

Trimester Pertama

Kehamilan Ektopik Terganggu, Apa Arti Kondisi Tersebut?

Kehamilan ektopik umumnya terjadi akibat kerusakan pada tuba falopi. Terganggunya hingga terjadi kerusakan ini membuat tuba falopi menyempit atau tersumbat sehingga pergerakan sel telur ke rahim terhambat.

Kehamilan berawal dari sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma. Pada proses kehamilan normal, sel telur yang telah dibuahi akan menetap di saluran indung telur (tuba falopi) sebelum dilepaskan ke rahim. Selanjutnya, sel telur akan menempel di rahim dan terus berkembang hingga masa persalinan tiba.

Sementara pada kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan, sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di rahim.

Kehamilan ektopik sering terjadi di tuba falopi. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi di indung telur, leher rahim (serviks) atau rongga perut.

Kehamilan Ektopik Terganggu, Apakah Itu?

kehamilan ektopik terganggu

Kehanulan ektopik terganggu adalah salah satu komplikasi kehamilan di mana sel telur yang dibuahi tidak berpindah ke rahim melainkan menempel dan bertumbuh di tuba fallopi. 

Kerap terjadi di beberapa kehamilan pada wanita, sampai saat ini penyebab pasti dari hamil di luar kandungan rahim ini masih belum diketahui walau kondisi itu muncul karena kerusakan pada tuba fallopi.


Baca Juga:
Perut Kencang saat Hamil, Waspada Gejala Kehamilan Ektopik Atau Hamil Di Luar Kandungan


bannerbanner

Tuba fallopi sendiri berfungsi sebagai saluran yang mengantarkan sel telur hasil pembuahan. Sel telur itu nantinya akan bergerak menuju dan berkembang di dalam rahim.

Penyebab Kehamilan Ektopik

Beberapa kondisi mungkin menjadi penyebab kehamilan ektopik, di antaranya yaitu:

  • Peradangan dan jaringan parut pada tuba fallopi dari kondisi medis sebelumnya, infeksi, atau akibat tindakan bedah.
  • Faktor hormon
  • Kelainan genetik (bawaan).
  • Cacat lahir, mungkin disebabkan oleh gangguan pertumbuhan ketika masih menjadi janin dalam kandungan.

Kehamilan ektopik terganggu dapat dialami oleh setiap wanita yang telah aktif berhubungan intim. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik atau hamil luar kandungan, yaitu:

  • Berusia 35 tahun atau lebih saat hamil.
  • Memiliki riwayat radang panggul dan endometriosis.
  • Menderita penyakit menular seksual, seperti gonore dan chlamydia.
  • Mengalami kehamilan ektopik pada kehamilan sebelumnya.
  • Mengalami keguguran berulang.
  • Pernah menjalani operasi pada area perut dan panggul.
  • Pernah menjalani pengobatan terkait masalah kesuburan.
  • Memiliki kebiasaan merokok.

Gejala Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik cenderung tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Tanda awal kehamilan ektopik mirip dengan kehamilan biasa, seperti mual, payudara mengeras, dan menstruasi yang terhenti.


Baca Juga:
Di Kemudian Hari, Kehamilan Ektopik dapat Berkembang Menjadi Fase yang Sehat


Sedangkan pada tahap lanjut, ada beberapa gejala yang sering dirasakan penderita kehamilan ektopik, yaitu nyeri perut dan perdarahan dari vagina. Gejala-gejala tersebut akan terasa semakin parah seiring berjalannya waktu.

Jangan sampai terlewat untuk membeli korset hamil yah Moms! salah satu cara mengatasi sakit perut saat hamil adalah dengan menggunakan korset hamil. Saat hamil besar, postur tubuh ibu cenderung membungkuk, korset hamil ini didesain untuk mencegah perubahan postur tubuh pada saat hamil. Dapat digunakan setiap hari untuk mendukung aktivitas ibu hamil.

bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM