Karbohidrat Kompleks Non-olahan Mampu Meningkatkan ASI

calendar icon

30 Apr 2021

author icon

Ika

category icon

Tips Menyusui

Karbohidrat Kompleks Non-olahan Mampu Meningkatkan ASI

Pernahkah Moms khawatir pasokan air susu ibu (ASI) tak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil?

Menyusui bisa menjadi tantangan yang membaurkan pelbagai perasaan dalam diri Moms. Gembira, sedih dan cemas menjadi satu. Bagi sejumlah besar ibu baru, perasaan cemas semakin menjadi-jadi kala ASI tak kunjung keluar. Kalaupun keluar, ternyata hanya setetes-setetes. Stres, mungkin saja. Itu baru awalnya.

Kemudian datang suatu hari saat Moms memeriksakan berat badan bayi di klinik dokter anak. Ternyata berat badan Si Kecil tak kunjung bertambah sejak pemeriksaan sebelumnya.

Pasokan ASI yang rendah dipicu beberapa alasan. Sejumlah alasan yang umum terjadi, seperti berikut:

 

Pelekatan yang tak begitu baik

Seberapa baik bayi menempel pada payudara Moms? Jika bayi mengalami kesusahan dalam proses pelekatan, tubuh Moms sekonyong-konyong tak mendapat sinyal untuk memproduksi lebih banyak ASI.

 

Kurang makan

Jika Moms tak cukup sering menyusui Si Kecil, suplai ASI lamat-lamat berkurang. Bayi baru lahir perlu diberi makan sesuai permintaan tubuhnya. Secara umum, bayi butuh menyusu antara 8 dan 12 kali sehari.

 

Kondisi kesehatan tertentu

Beberapa penyakit seperti diabetes atau anemia dapat memengaruhi produksi ASI. Operasi payudara sebelumnya juga dapat menjadi penyebab, karena dapat mengganggu pembentukan jaringan. Hipoplasia mammae, yaitu kurangnya jaringan kelenjar yang cukup, juga dapat menjadi penyebabnya.

Baca juga: 6 Kandungan Vitamin Promil yang Wajib Terpenuhi

Sebagai ibu yang sedang menyusui, Moms membutuhkan semua nutrisi yang bisa diperoleh. Tak perlu mencari yang susah-susah, beli saja yang pasti dijual oleh tukang sayur keliling. Kalau sekali-sekali ingin berbelanja ke supermarket, Moms bisa mencoba satu atau dua bahan yang jarang ditemui di sekitar rumah.

Makanan laktogenik, demikian sebutan bagi bahan-bahan makanan ini, dipercaya mampu menambah produksi ASI. Jenisnya beragam. Mulai dari keluarga karbohidrat, kacang-kacangan, biji-bijian, sayur dan buah. Kita pelajari satu-satu, ya.

 

Karbohidrat kompleks

Karbohidrat memainkan peran penting dalam menyusui. Sejalan pengetahuan ini, beras--dalam bentuk butiran--selalu merupakan pilihan yang lebih baik dibanding karbohidrat olahan. Roti tawar atau mi, dua contoh karbohidrat olahan, termasuk bahan yang kurang serta dan berpotensi menimbulkan gula darah.

Biji-bijian kaya karbohidrat yang baik untuk menambah pasokan ASI, misalnya roti gandum, nasi merah dan ubi jalar. Keduanya mengandung beta-glukan yang menjadikannya makanan laktogenik luar biasa. Ubi jalar merupakan karbohidrat kompleks--karbohidrat yang susunan kimianya lebih kompleks dibanding karbohidrat sederhana--yang mengandung kalium dan vitamin A. Vitamin ini berperan dalam proses perkembangan penglihatan, pertumbuhan sel dan tulang serta fungsi kekebalan tubuh Si Kecil.

 

Kacang-kacangan

Kacang-kacangan mengandung protein, serat, zat besi serta fitokimia. Fitokimia merangsang sistem kekebalan tubuh berkembang dengan maksimal. Fitokimia juga menopang pengaturan hormon dalam tubuh serta meningkatkan produksi ASI.

Moms yang selama ini mencemaskan kandungan gas dalam kacang-kacangan, biarkan mitos itu menjadi masa lalu. Kacang-kacangan, jika dimakan secara teratur, tak akan menimbulkan volume gas dalam perut Moms bertambah. Kalaupun iya, tak bakal ditularkan ke bayi.

 

Sayur-mayur

Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan brokolimasuk ke dalam daftar sayur penambah produksi ASI. Dalam sayuran itu terkandung beberapa sumber protein, zat besi, dan vitamin terbaik; mineral yang mutlak dibutuhkan Moms dan Si Kecil.

Wortel dan okra memiliki beta karoten dan vitamin B6. Kandungannya penting untuk memberikan energi ekstra yang dibutuhkan ibu menyusui untuk meningkatkan suplai ASI.

 

Buah

Jeruk adalah raja-nya vitamin C. Vitamin ini berperan penting dalam pertumbuhan gigi, otot, dan tulang pada anak.

Pepaya mampu mendorong laktasi. Pepaya mengandung karotenoid yang dapat membantu penyerapan vitamin A dan beta karoten untuk ibu menyusui. Alpukat mengandung protein dan kalium lebih banyak dibandingkan pisang. Alpukat mengandung folat yang baik untuk fungsi otak, serta sumber asam amino esensial untuk pertumbuhan sel.

Aprikot kering adalah camilan yang sangat lezat. Mengandung triptofan, yang dapat meningkatkan kadar prolaktin. Buah kering kaya kalsium lainnya, seperti buah ara dan kurma, juga merupakan pilihan yang bagus.

 

Biji-bijian

Tak cuma sumber serat yang baik, biji-bijian juga mengandung lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Kaya akan mineral, vitamin, dan antioksidan sehat. Biji-bijian mampu menurunkan kolesterol, gula darah, dan tekanan darah.

Fenugreek dan bijinya mengandung fitoestrogen yang membantu produksi susu. Fenugreek, bagaimanapun, tidak begitu baik untuk penderita diabetes, alergi kacang-kacangan, atau bahkan penyakit jantung atau tiroid. Jika Moms memiliki riwayat gangguan kesehatan semacam itu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Biji chia kaya akan kalsium, protein, serat, dan magnesium. Semua nutrisi ini akan membuat Moms dan bayi merasa kenyang, lebih lama dari biasanya.

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama menyusui. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung menyusui Prenavita Honey Lychee. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM