01 Apr 2021
Ika
Pola makan kaya nutrisi sangat penting untuk Si Kecil yang sedang bertumbuh. Salah satu nutrisi penting yang harus ada dalam isi piring makanan Si Kecil adalah protein. Selain berfungsi sebagai sumber energi, protein dalam MPASI juga berperan dalam pembentukan tulang, otot, serta kekebalan tubuh bayi.
Manfaat Protein Bagi Bayi dan Balita
Bayi membutuhkan protein, karena berat badannya menjadi dua kali lipat dalam enam bulan pertama. Jika bayi tidak makan cukup protein, hal tersebut dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan dan perkembangan, serta dapat merusak jantung dan paru-paru. Bayi juga menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan penyakit akan menguras energi bayi yang dibutuhkan untuk tumbuh sehat dan kuat. Sementara untuk balita, belajar berjalan membutuhkan banyak energi, yang berarti mereka membutuhkan lebih banyak protein. Sel-sel otak juga membutuhkan protein untuk mengembangkan keterampilan berbicara dan bahasa.
Dibandingkan orang dewasa, bayi dan balita membutuhkan asupan protein lebih banyak. Mari, kita lihat kebutuhan protein bagi bayi dan balita. Dikutip dari parenting firstcry, sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan, ia membutuhkan protein yang tercukupi dari air susu ibu (ASI). Pada usia ini, sistem pencernaan bayi belum siap mencerna makanan berbentuk padat. Memasuki usia 6 bulan, bayi belajar makan. Saat bayi makan atau masa MPASI, makanan yang mengandung protein mulai bisa dikenalkan. Bayi usia 8 bulan dapat diberi daging dan sayuran yang dicincang untuk dimakan. Alternatif lainnya, kacang yang ditumbuk atau kuning telur.
Bayi berusia 10 bulan cenderung dapat makan berbagai jenis makanan yang dimasak sebagai menu keluarga. Meskipun demikian, Moms dapat memotong kecil-kecil makanan yang mengandung protein agar bayi tidak tersedak. Ketika usia Si Kecil mencapai 1 hingga 3 tahun, rata-rata kebutuhan protein yang diperlukan 16 gram per hari. Usia Si Kecil yang berusia 4-5 tahun butuh sekitar 24 gram protein tiap hari.
Jenis-Jenis Makanan Sumber Protein
Tubuh setidaknya membutuhkan 22 asam amino yang merupakan zat pembentuk protein, untuk pemeliharaan tubuh, serta pertumbuhan rambut, kulit, tulang, dan banyak lagi. Tubuh secara alami hanya dapat menghasilkan 13 asam amino. Sisanya, didapatkan dari asupan makanan yang kita konsumsi atau disebut sumber asam amino esensial. Sumber asam amino esensial dapat berupa makanan yang mengandung protein hewani maupun makanan yang mengandung protein nabati. Yuk, Moms, kenali apa saja makanan yang mengandung sumber asam amino esensial, seperti berikut ini.
Kacang-kacangan dan lentil merupakan sumber protein nabati yang bagus dan mudah disajikan. Jika Moms memilih kacang-kacangan dalam bentuk kemasan, pilihlah yang rendah atau tanpa sodium, lalu bilas dan tiriskan. Untuk penyajian MPASI, Moms bisa menghancurkan kacang dengan food processor, tambahkan sedikit ASI atau susu formula agar encer, kemudian sajikan. Atau, campur kacang-kacangan dengan pure buah atau sayuran. Bayi yang berusia 8 bulan ke atas, Moms dapat memasak kacang sebagai finger food.
Daging sapi merupakan menu MPASI yang baik untuk bayi, tinggi zat besi, seng, dan protein. Moms dapat memulai memasak daging sapi dengan menggilingnya, kemudian dimasak di atas kompor sampai berwarna kecoklatan. Setelah matang, haluskan dan sajikan apa adanya, atau campur dengan beberapa sayuran seperti ubi jalar, kembang kol, atau brokoli.
Daging ayam bisa diolah sebagai bakso, kemudian ketika matang dipotong kecil-kecil untuk bayi. Daging ayam mengandung lisin yang berperan penting dalam produksi berbagai protein pembentuk jaringan tubuh, hormon, enzim, dan antibodi.
Dikenal murah dan enak, tahu kerap menjadi pilihan ibu untuk MPASI. Moms dapat menghaluskan tahu, membalut dengan telur kemudian menggorengnya. Atau, dipadu dengan sayuran seperti wortel dan brokoli diolah sebagai finger food.
Ikan kaya dengan kandungan Omega-3 yang membangun jaringan otak. Namun, Moms perlu hati-hati memilih ikan yang baik untuk MPASI. Jauhi varian ikan yang mengandung merkuri tinggi. Pilihlah ikan seperti salmon, kembung, nila, lele, sarden, mujair. Masak dan haluskan ikan kemudian campur pada bubur nasi, atau gorenglah ikan dan suapkan langsung bersama nasi hangat untuk bayi yang lebih besar.
Dokter anak akhir-akhir ini mulai merekomendasikan produk kacang tanah untuk dikonsumsi sejak MPASI, dan berpotensi menangkal alergi kacang. Moms dapat mengoleskan sedikit selai kacang di atas roti panggang. Jangan pernah menawari kacang utuh atau selai kacang di atas sendok karena keduanya berisiko bayi dapat tersedak.
Meskipun bayi tidak boleh minum susu sapi sampai mereka berusia satu tahun, tidak masalah untuk memperkenalkan yogurt. Tetapi pilihlah yogurt asli tanpa tambahan variasi rasa dan gula tambahan. Moms dapat memadukan yogurt dengan buah-buahan, atau dapat dinikmati langsung.
Sebelum mulai MPASI, ada baiknya Moms berkonsultasi dengan dokter lebih dulu, mengenai apa dan bagaimana memulai MPASI serta hal-hal yang sebaiknya dilakukan maupun dihindari.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM