Jangan Sampai Telat! Begini 3 Cara Mengatasi Dehidrasi pada Bayi yang Tepat

calendar icon

17 Feb 2021

author icon

Kenhari

category icon

0-6 bulan

Jangan Sampai Telat! Begini 3 Cara Mengatasi Dehidrasi pada Bayi yang Tepat

Bayi dan anak-anak rentan mengalami dehidrasi. Saat Si Kecil mengalami dehidrasi, ia tidak bisa berbicara. Padahal, kondisi kekurangan cairan tubuh ini bisa berbahaya baginya, terlebih jika tidak ditangani dengan benar. Dehidrasi terjadi ketika tubuh tidak mendapat cukup cairan sehingga kinerja organ tubuh terganggu. Kondisi ini paling mudah menghampiri bayi, sebab berat tubuhnya yang masih rendah, ditambah laju metabolisme pada bayi yang lebih tinggi jika dibandingkan orang dewasa. Sehingga, membuatnya sensitif jika kehilangan cairan, walau jumlahnya sedikit.

Cara mengatasi dehidrasi pada anak cukup mudah, yaitu selektif dalam mengatur menu minuman mereka. Anak hanya boleh minum 2 jenis minuman, yaitu susu dan air putih. Jika anak doyan mengonsumsi minuman manis atau malas meminum air putih, sudah saatnya Anda bertindak untuk menghindari mereka dari dehidrasi. Tapi, kapan sih bayi boleh minum air putih? Cek Disini!

Read more : Ini Tanda Tanda Bayi Terkena Dehidrasi

Jangan Sampai Telat! Begini 3 Cara Mengatasi Dehidrasi pada Bayi yang Tepat :


1. Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak dengan Mengonsumsi Air


Banyak kebaikan air yang bisa kita nikmati, seperti pelepas dahaga, bebas kalori, dan sekaligus membantu otot serta otak tetap segar. Setiap anak memiliki takaran air putih yang berbeda-beda, sesuai usia, jenis kelamin, cuaca dan tingkat aktivitas mereka.

Sebagai acuan, berikut adalah takaran air yang tepat sesuai dengan usia anak:
- > Balita: 2-4 gelas
-> 4-8 tahun: 5 gelas
-> 9-13 tahun: 7-8 gelas
-> 14 tahun ke atas: 8 -11 gelas

Jika anak baru selesai berolahraga atau bermain, mereka akan membutuhkan lebih banyak air. Sebelum atau sesudah bermain, berikan anak tambahan 2-3 gelas air. Saat istirahat, usahakan agar mereka menenggak air putih 6-8 kali sebelum melanjutkan aktivitasnya.

Untuk membuat minuman air putih lebih bervariasi, Moms boleh mencoba menambahkan buah seperti lemon, cherry, stroberi, dan lain-lain sesuai selera. Selain itu, sajikan juga buah-buahan atau sayuran yang tinggi kadar airnya, seperti semangka dan selada.


2. Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak dengan Mengonsumsi Susu


Susu adalah sumber kalsium dan nutrisi yang dibutuhkan dalam masa pertumbuhan anak-anak. Balita berusia di bawah 2 tahun harus mengonsumsi susu murni, kecuali jika ada keluhan berat badan. Setelah melewati usia 2 tahun, Anda boleh menggantinya dengan jenis rendah atau bebas lemak.

Target takaran susu untuk tiap anak berusia 1-9 tahun adalah sekitar 2 gelas setiap hari. Di atas usia tersebut, berikan sekitar 3 gelas per hari. Jika anak kurang doyan susu, gunakan tips ini untuk cara mengatasi dehidrasi pada anak:
- Berikan sedotan lucu untuk memotivasinya
- “Sisipkan” susu ke dalam masakan, misalnya sup jamur, sarapan sereal, dan sebagainya.
- Berikan sedikit buah atau coklat sebagai pemanis

3. Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak dengan Mengonsumsi Jus Buah

Untuk minuman jus buah, berikan jus yang 100% murni buah-buahan dengan takaran yang dibatasi. Rekomendasi jus adalah tidak lebih dari 180 ml per hari untuk anak berusia 1-6 tahun, dan tidak lebih dari 360 ml untuk anak berusia di atas 7 tahun. Tujuan pembatasan ini karena jus juga memiliki kadar gula, terutama untuk jus olahan yang jarang mengandung jus murni dan hanya berupa pemanis buatan. Selain jus, hindari juga minuman berikut ini sebagai cara mengatasi dehidrasi pada anak Anda:


- Soda
- Minuman energi, kecuali sesekali jika anak berolahraga dan butuh cairan elektrolit tubuh.

Berikut beberapa faktor lain yang juga bisa membuat bayi dehidrasi, yaitu:

1. Demam


Demam adalah kondisi yang sering membuat bayi dehidrasi. Ketika demam, terjadi penguapan air berlebih dari kulitnya karena suhu panas. Kemudian Si Kecil akan banyak berkeringat karena tubuh berusaha menurunkan suhu tubuhnya. Semakin tinggi demam yang dialami Si Kecil, maka kemungkinan dia mengalami dehidrasi lebih tinggi. Moms, tidak perlu panik ya menghadapi demam pada bayi. Klik Disini!

2. Diare dan muntah


Dua kondisi ini sering terjadi ketika saluran cerna bermasalah, seperti saat sedang terkena gastroenteritis.
Saat diare menyerang, bayi tidak bisa menyerap cairan dari ususnya dengan baik, sementara cairan banyak yang terbuang karena terus-menerus buang air besar. Muntah juga membuat cairan tubuhnya terkuras. Kedua kondisi ini bisa membuatnya demam, sehingga cairan yang keluar pun juga lebih banyak. Ini 5 menu makanan yang dapat dikonsumsi bayi saat diare. Cek Disini!

3. Kurang minum


Kurangnya cairan seperti saat tidak mendapat asupan ASI yang cukup, bisa membuat bayi Anda mengalami dehidrasi. Beberapa kemungkinan yang membuatnya menolak untuk minum adalah sedang tumbuh gigi, pilek, sariawan, atau penyakit mulut lainnya. Kondisi tersebut bisa membuat mulut dan tenggorokannya nyeri dan tidak nyaman saat minum.

Read more : Biasakan si Kecil Minum Air Putih

4. Berkeringat


Udara panas atau memakai baju berlapis-lapis bisa membuat Si Kecil mengeluarkan banyak keringat dan membuat cairan tubuhnya terkuras.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM