17 Feb 2021
Kenhari
Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak dan bayi lebih rentan mengalami dehidrasi. Jika kondisi ini dibiarkan, bayi bisa mengalami kondisi yang lebih serius, bahkan bisa mengancam nyawanya. Karenanya, orang tua perlu mengenai tanda-tanda bayi yang mengalami dehidrasi agar bisa segera ditangani, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Karena dehidrasi pada bayi bisa berbahaya. Berikut tanda bayi mengalami dehidrasi. Klik disini!
Jika dibiarkan, bayi bisa alami komplikasi yang mengancam nyawa. Mari kenali tanda-tanda ia mengalami dehidrasi. Tanda bayi dehidrasi adalah bayi rewel, lesu, buang air kecil menjadi jarang, hingga tubuh bayi menjadi pucat. Biasanya, tanda bayi dehidrasi kerap ditemukan saat bayi mengalami diare dan muntah. Kenali penyebab diare pada bayi. Klik Disini!
Tubuh bayi yang kecil hanya memiliki sedikit cadangan cairan. Moms juga bisa membiasakan si Kecil Minum air Putih. Klik Disini! Sementara, tingkat metabolismenya justru tinggi sehingga membutuhkan asupan cairan yang banyak agar tetap berfungsi. Oleh karena itu, dehidrasi pada bayi dapat menurunkan kesehatannya secara drastis. Berdasarkan tingkat keparahannya, ada tiga jenis dehidrasi, yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, dan dehidrasi berat.
Harus Waspada! Ini 7 Tanda Bayi yang Mengalami Dehidrasi :
Tanda bayi dehidrasi ringan adalah:
- Bayi mengantuk dan lemas, bayi yang terlihat selalu lemas atau mengantuk dan tidur patut diwaspadai mengalami tanda dehidrasi.
- Terlalu sensitif atau mudah marah hingga rewel, dehidrasi menyebabkan bayi merasakan sakit di bagian pencernaan sehingga mudah rewel dan menangis.
- Sering haus/menyusu, bayi merasa haus untuk mengganti kehilangan cairan sehabis muntah atau diare. Hal ini akan membuatnya lebih sering ingin menyusu.
Tanda bayi mengalami dehidrasi sedang bisa dilihat jika bayi mengalami:
- Mulut kering, tanda bayi dehidrasi ini membuat bibir bayi terlihat kering atau pecah-pecah (terkelupas) karena kekurangan cairan dan kelembapan tubuh.
- Popok kering meski sudah dipakai 6 jam, kekurangan cairan membuat tubuh bayi sedikit mengeluarkan cairan urine. Hal ini membuat popok bayi cenderung kering. Jika popok basah, bayi buang air kecil dengan teratur dan bayi tidak mengalami dehidrasi.
- Tidak mengeluarkan air mata saat menangis, sebab tubuh kekurangan cairan untuk mensuplai air mata saat bayi menangis.
Tanda bayi dehidrasi berat membuat bayi mengalami:
- Kulit menjadi tidak elastis, hal ini ditandai jika setelah dicubit perlahan kulitnya tidak segera kembali ke bentuk semula.
- Ubun-ubun dan mata tampak cekung.
- Kaki dan tangan terasa dingin.
- Tubuh pucat.
- Hanya buang air kecil sebanyak satu hingga dua kali dalam sehari (oliguria).
- Napas cepat dan pendek.
- Tekanan darah menurun.
Tanda dehidrasi bisa diamati dari warna dan temperatur air kencing. Jika tubuh kekurangan cairan, air kencing akan berwarna kuning pekat dan terasa lebih hangat. Dalam kondisi normal, air kencing berwarna bening. Semakin pekat dan hangat kondisi air kencing, mengindikasikan kurangnya cairan dalam tubuh.
Sama seperti orang dewasa, saat mengalami dehidrasi bibir si Kecil nampak kering bahkan sampai pecah-pecah. Coba untuk membasahi bibirnya dengan sedikit air agar tidak bertambah parah. Bibir pecah-pecah bisa menimbulkan rasa perih jika dibiarkan.
Jika dehidrasi yang dialami si Kecil berlangsung cukup lama, tanda fisik lainnya adalah kulit kering dan kusam. Kulit sendiri juga bisa mengalami dehidrasi lho, Moms!
Solusi lainnya, selain mencukupi kebutuhan cairan adalah dengan tetap menjaga kelembapan kulit si Kecil dengan membalurkan losion atau baby oil sambil di-massage.
Karena tubuh kekurangan cairan, si Kecil jadi mudah lemas. Terlihat kurang bersemangat dan lesu, salah satunya jadi malas menyusu. Kalau dibiarkan, bisa mengundang penyakit lain datang menyerang karena kondisi kekebalan tubuhnya sedang kurang baik.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM