Varikokel Adalah Jenis Penyakit yang Nggak Boleh Disepelekan, Dads Perlu Tahu!

calendar icon

26 May 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Pengembangan Diri

Varikokel Adalah Jenis Penyakit yang Nggak Boleh Disepelekan, Dads Perlu Tahu!

Varikokel merupakan kondisi yang mirip dengan penyakit varises pada kaki. Bedanya, Varikokel adalah kondisi pembuluh vena yang tidak normal membesar sepanjang korda spermatika di dalam testis atau buah zakar pria. Ini mirip dengan varises di kaki ketika pembuluh darah membengkak karena penumpukan darah, bedanya ini terjadi di testis pria. Pembuluh darah yang membawa darah dari testis ke penis tersebut seharusnya tidak teraba atau terasa, tetapi saat terjadi varikokel pembuluh darah vena tersebut tampak seperti banyak cacing dalam skrotum. Kondisi ini serupa dengan varises pada tungkai.

Varikokel dapat terbentuk sekitar umur 15 hingga 25 tahun, dan sebagian besar ditemukan pada skrotum sebelah kiri. Namun, varikokel tetap dapat terjadi pada kedua sisi skrotum. Varikokel seringkali tidak menimbulkan gejala dan tidak membahayakan nyawa, tetapi dapat menimbulkan mengecilnya testis sehingga dapat mengganggu kesuburan. Kasus varikokel yang menimbulkan gejala atau mengakibatkan kemandulan pada penderita, bisa ditangani dengan cara operasi.

Gejala Varikokel dan Infertilitas

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh WHO, varikokel adalah penyakit yang kerap dikaitkan dengan penurunan fungsi testis, yang mengakibatkan infertilitas.

Sebanyak 9.034 pria dari 24 negara yang hadir sebagai pasangan dari pasangan tidak subur yang ikut ambil bagian dalam penelitian. Varikokel ditemukan pada 25,4 persen dari pria yang mengalami air mani abnormal, sementara varikokel ditemukan pada 11,7 persen dengan air mani normal. Setelah operasi dilakukan untuk mengobati varikokel, sekitar 51 hingga 78 persen pasien melihat kondisi mereka membaik.

Untuk pria dengan azoospermia atau mengalami ketidakmampuan untuk memproduksi atau ejakulasi, 20-30 persen mampu menghasilkan air mani setelah operasi varikokel dilakukan.

Studi ini menemukan bahwa sebagai akibat dari varikokel, 35 persen pria tidak dapat memiliki anak pertama mereka, sementara 69 persen pria berjuang dengan infertilitas sekunder.

Penelitian lain menunjukkan bahwa kondisi pria dengan varikokel meningkat pesat setelah menjalani operasi dan di sisi lain, tidak menjalani operasi menyebabkan motilitas dan jumlah sperma menurun lebih jauh, menurunkan kualitas sperma secara keseluruhan.

Motilitas sperma adalah kemampuan atau kekuatan sperma untuk bergerak melesat secara efisien di dalam tubuh perempuan setelah dilepas melalui saluran ejakulasi.

Varikokel umumnya tidak menimbulkan gejala khusus. Hanya saja, beberapa penderita mengalami atau merasakan ketidaknyamanan atau bahkan rasa sakit pada bagian kantong zakarnya. Sakit dan nyeri dirasakan saat berjalan dan berdiri. Sakit juga bisa dirasakan berkepanjangan karena pembengkakan pada vena di buah zakar.


Baca Juga:

Moms dan Dads, Ini Loh Manfaat Habbatussauda untuk Kesuburan Pasutri


 

Penyebab Varikokel

Sebagian besar kasus terjadinya varikokel adalah karena katup pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik. Sepanjang pembuluh darah vena, terdapat katup satu arah yang membuka aliran darah menuju jantung dan langsung menutup saat aliran darah melambat. Varikokel terjadi saat katup tidak dapat menutup dengan baik sehingga aliran darah berbalik dan terkumpul pada daerah sebelum rusaknya katup, lalu membentuk varikokel. Kendati demikian, belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan katup pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik.

Varikokel juga dapat terjadi saat pembuluh darah lebih besar di perut tersumbat, sehingga darah terkumpul pada pembuluh darah vena kecil, layaknya skrotum, sehingga pembuluh darah tersebut melebar. Namun kondisi ini lebih sering terjadi pada pria di atas 40 tahun. Kondisi ini dapat disebabkan berbagai kondisi, contohnya pertumbuhan tumor pada ginjal yang menekan pembuluh vena.


Baca Juga:

Kalimat Positif untuk Dads


 

Penyembuhan Varikokel

Proses penyembuhan varikokel dilakukan tentu berdasarkan arahan dokter setelah penderitanya berkonsultasi dan menjalani sejumlah pengecekan terlebih dulu. Biasanya dokter akan menyarankan untuk tindakan operasi. Berikut ini adalah beberapa tipe operasi varikokel yang dapat dijalani:

1. Varikokelektomi (Pembedahan Terbuka Konvensional)

Pembedahan terbuka ini merupakan bentuk operasi yang paling umum. Insisi akan dibuat di perut atau di bawah area selangkangan dan vena yang bermasalah akan diikat oleh dokter. Ini adalah prosedur rawat jalan dan kebanyakan pria dapat kembali ke kehidupan normal dan tentang aktivitas mereka yang biasa 3 hingga 4 hari kemudian.

2. Bedah Mikro

Bedah mikro dilakukan menggunakan mikroskop, dan varicoceles dipotong dan dijepit atau dijahit. Karena operasi ini hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam untuk satu skrotum dan karena ini hanya menggunakan metode sayatan kecil, waktu pemulihan menjadi lebih singkat jika dibandingkan pembedahan terbuka yang konvensional.

3. Laparoskopi

Ini adalah operasi yang membutuhkan sayatan untuk dilakukan di perut, dan pembuluh darah diekstraksi. Laparoskopi dianggap tidak seefektif teknik operasi terbuka dan ada kemungkinan lebih berisiko.

4. Radiologic Ablation (Non-Bedah)

Metode ini dianggap sebagai prosedur non-bedah yang tidak biasa dilakukan. Kateter koil atau balon digunakan untuk mencapai vena dan kemudian alkohol disuntikkan untuk membuat vena tidak berfungsi dan memberi efek bius. Ini dianggap sebagai prosedur yang sama efektifnya dengan operasi.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM