16 Sep 2021
Salsa
Selulit adalah kumpulan lemak di bawah kulit. Simpanan lemak akan meningkat seiring dengan persiapan tubuh untuk kebutuhan energi yang meningkat selama kehamilan dan menyusui. Bagian tubuh utama di mana kantong timbunan lemak adalah pantat, pinggul, paha, perut, lengan atas, dan lutut. Timbunan lemak inilah yang disebut sebagai selulit.
Endapan ini terkadang dapat meregang dan pecah yang menyebabkan daerah ini menjadi berlesung. Penting untuk diingat bahwa selulit adalah bagian normal dari kehamilan. Namun beberapa wanita mungkin yang bertambah berat badannya tidak mendapatkan selulit. Lalu, mengapa terdapat selulit pada saat hamil? Berdasarkan Parenting, alasan peningkatan selulit pada kehamilan cenderung bervariasi dan dapat mencakup apa saja, mulai dari pilihan gaya hidup yang buruk hingga berbagai faktor internal tubuh. Berikut diantaranya:
1. Gaya Hidup
Melakukan latihan dasar selama kehamilan hingga menghindari junk food sangat penting untuk menjaga kesehatan Moms dan juga untuk kesehatan bayi. Kegagalan untuk melakukan semua ini dapat menyebabkan selulit terbentuk di tubuh.
2. Retensi Air
Selama kehamilan, tubuh wanita memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menyimpan volume cairan tubuh yang berlebihan. Hal ini menyebabkan retensi air di berbagai daerah tubuh. Ini secara tidak langsung bekerja untuk menciptakan kantong selulit yang dapat terlihat.
3. Efek Hormon
Hormon memainkan peran penting dalam perkembangan selulit. Estrogen, insulin, noradrenalin, hormon tiroid dan prolaktin adalah bagian dari proses produksi selulit.
4. Peningkatan Berat Badan
Kenaikan berat badan yang sehat diharapkan pada wanita hamil seiring waktu. Tetapi penambahan berat badan yang berlebihan selama kehamilan meningkatkan kemungkinan pembentukan selulit di tahun-tahun berikutnya.
5. Usia
Elastisitas kulit berkurang seiring bertambahnya usia yang meningkatkan kemungkinan selulit.
Lalu jika berbicara tentang selulit, Moms pasti berpikiran berbagai macam cara untuk menghilangkannya, salah satunya dengan krim penghilang selulit. Tapi, apakah boleh dan bagaimana cara memilih krim penghilang selulit yang aman? Krim penghilang selulit mungkin tampak seperti cara yang efektif dan aman untuk mengurangi tampilan selulit, tetapi jika mengandung bahan Methylxanthines maka sebaliknya, kirim ini tidak dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan. Methylxanthines adalah stimulan yang biasa disebut kafein yang dapat mengeringkan ruang diantara sel-sel lemak dan memecah lemak yang disimpan dalam sel. Krim penghilang selulit mengklaim memiliki konsentrasi Methylxanthines yang cukup untuk mengurangi tampilan selulit, tetapi para peneliti mencatat ini tidak benar.
Kemudian, dalam memilih krim penghilang selulit, Moms harus pastikan tidak ada kandungan berbahaya di dalamnya dan tentunya aman untuk Ibu hamil dan menyusui. Menghindari penggunaan produk dengan retinoid adalah hal yang perlu Moms ingat. Selama kehamilan, retinoid oral telah terbukti menyebabkan cacat lahir. Retinoid juga terdaftar sebagai Retin-A, differin, tazorac, retinol atau retinyl. Jadi periksalah daftar bahan pada krim dengan seksama sebelum membelinya, begitu pula ketika Moms sedang menyusui.
Lebih banyak bahan yang harus dihindari dalam produk krim penghilang selulit dan para profesional menyarankan agar Moms hati-hati memeriksa daftar bahan dan menghindari membeli produk dengan aditif berikut:
Lalu bagaimana dengan penggunaan krim penghilang selulit untuk Ibu hamil dan menyusui? Faktanya, boleh saja menggunakan krim penghilang selulit namun pastikan kandungannya aman ya, Moms! MOOIMOM Belly Lotion merupakan krim penghilang selulit yang aman.
Bukan hanya dapat menghilangkan kulit yang terdapat selulit, tetapi MOOIMOM Belly Lotion juga membantu untuk mencerahkan, mengembalikkan keelastisan kulit hingga melembabkan. Dibuat dari bahan-bahan alami, krim ini bebas alkohol, bebas pigmen, tidak berminyak, ringan dan tidak mengiritasi kulit. Prevent Stretch Mark, Overcome Itchy Skin!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM