Bagaimana Membedakan Ciri Keputihan Normal dan Tidak Normal?

calendar icon

28 Apr 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Keluarga

Bagaimana Membedakan Ciri Keputihan Normal dan Tidak Normal?

Keputihan merupakan cara alami tubuh wanita untuk menjaga kebersihan dan kelembapan area kewanitaannya. Tak hanya itu, keputihan juga dapat melindungi vagina dari risiko infeksi. Keputihan adalah hal yang normal dan kerap dialami oleh banyak wanita. Hal ini tidak membutuhkan penanganan karena tidak berbahaya. Namun, jika keputihan yang muncul dirasa mengganggu atau muncul bersama keluhan lain, maka kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa jadi merupakan tanda keputihan yang tidak normal.

Namun, terkadang keputihan bisa juga disebabkan oleh infeksi atau penyakit tertentu. Ciri-ciri keputihan yang tidak normal ini tentu berbeda dengan keputihan normal. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mengetahui ciri-ciri keputihan yang normal dan tidak normal agar Moms tidak salah menyikapinya.

Baca Juga: Keputihan pada Ibu Hamil, Berbahayakah?

Ciri-ciri Keputihan Normal

Keputihan normal memiliki ciri-ciri dan karakteristik sebagai berikut:

  • Berwarna bening atau sedikit putih menyerupai putih telur mentah.
  • Teksturnya encer atau sedikit kental dan lengket.
  • Tidak berbau.
  • Tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri.
  • Berwarna putih pekat atau sedikit kecoklatan. Keputihan seperti ini biasanya menandakan bahwa tubuh wanita sudah mendekati waktu menstruasi.

Keputihan normal merupakan keputihan yang paling sering terjadi dan bisa dialami oleh semua wanita, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hanya saja, jumlah, warna, dan konsistensi cairan keputihan yang keluar dapat berbeda-beda. Berubahnya ciri-ciri keputihan yang normal ini dapat dipengaruhi oleh proses menyusui, ovulasi, efek samping penggunaan pil KB, banyak berolahraga, stres, atau rangsangan seksual.

Ciri-ciri Keputihan Tidak Normal / Abnormal

Keputihan yang tidak normal biasanya akan membuat wanita merasa terganggu akibat munculnya gejala-gejala tertentu. Berikut ini adalah ciri-ciri keputihan abnormal yang perlu diperhatikan:

  • Jumlah keputihan yang keluar lebih banyak.
  • Warnanya berbeda dari biasa, misalnya kekuningan, hijau, coklat, atau keabu-abuan.
  • Cairan keputihan berbau tidak sedap.
  • Disertai gejala lain, seperti gatal dan iritasi pada vagina.
  • Vulva dan vagina tampak kemerahan dan bengkak.

Keputihan abnormal juga bisa disebabkan oleh efek samping obat-obatan, seperti antibiotik dan kortikosteroid, iritasi vagina akibat penggunaan sabun berpewangi atau pembersih vagina, dan cara membersihkan vagina yang tidak benar. Penanganan keputihan abnormal tidaklah sama pada tiap wanita dan harus disesuaikan dengan penyebabnya. Contohnya, jika keputihan abnormal yang Moms alami disebabkan oleh infeksi jamur, maka dokter akan meresepkan obat antijamur untuk menanganinya.

Baca Juga: Keputihan Pertanda Persalinan Kian Dekat

Penyebab Keputihan yang Tidak Normal

Keputihan yang tidak normal bisa merupakan gejala penyakit, mulai dari infeksi jamur hingga kanker serviks. Di bawah ini adalah beberapa penyakit yang dapat menjadi penyebab keputihan berbahaya, berikut tanda-tandanya:

  • Vaginosis bakterialis
    Vaginosis bakterialis bisa membuat keputihan berubah warna menjadi putih, abu-abu, atau kuning yang disertai dengan bau amis, gatal atau perih, kemerahan, dan pembengkakan pada vagina.
  • Infeksi jamur
    Ciri-cirinya meliputi keputihan kental berwarna putih menggumpal seperti keju, disertai gatal, bengkak, dan rasa sakit di sekitar vulva. Nyeri akan makin terasa ketika berhubungan seksual.
  • Trikomoniasis
    Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit ini membuat keputihan berwarna kuning atau kehijauan, berbusa, dan berbau tidak sedap. Trikomoniasis juga membuat vagina terasa gatal dan nyeri saat buang air kecil.
  • Gonore
    Gonore menimbulkan keputihan berwarna kuning atau keruh yang disertai nyeri panggul, perdarahan di luar siklus haid, dan keluarnya urine tanpa disadari.
  • Kanker
    Kanker serviks dan kanker endometrium dapat menyebabkan keputihan berwarna cokelat atau merah yang disertai nyeri panggul dan perdarahan pada vagina.

Selain itu, penyakit radang panggul, vaginitis, klamidia, penggunaan obat tertentu, seperti antibiotik atau pil KB, serta kebiasaan menggunakan cairan pembersih vagina juga bisa menyebabkan keputihan tidak normal. Perilaku seks berisiko atau sering memasukkan jari yang kotor ke vagina juga bisa menyebabkan keputihan yang tidak normal.

Cara Mengatasi Keputihan

Prinsip pengobatan keputihan yang tidak normal adalah pengobatan yang disesuaikan dengan penyebabnya. Untuk menentukan penyebab keputihan, gejala keputihan yang abnormal di atas perlu diperiksa ke dokter. Namun, untuk membantu meringankan gejala keputihan atau mencegahnya, ada beberapa cara mengatasi keputihan yang dapat Moms lakukan sendiri di rumah, seperti:

  • Bersihkan selalu vagina Moms setiap kali selesai buang air kecil ataupun buang air besar. Pastikan Moms membersihkan vagina dari depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus) agar bakteri dari anus tidak masuk ke vagina dan menyebabkan infeksi.
  • Hindari penggunaan produk kebersihan vagina yang mengandung parfum, karena bisa mengiritasi daerah kewanitaan Moms.
  • Gunakan celana dalam berbahan katun dan hindari pakaian yang terlalu ketat.
  • Tunda melakukan hubungan seksual hingga keputihan benar-benar hilang.
  • Gunakan detergen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian dalam Moms. Selain itu, pastikan Moms membilasnya hingga benar-benar bersih.

Jika keputihan yang Moms alami disertai dengan tanda-tanda di atas, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Terutama apabila keputihan lebih banyak dari biasanya, disertai mudah lelah, nyeri perut bagian bawah atau nyeri panggul, dan berat badan turun tanpa sebab yang jelas. Agar Moms lebih nyaman sehari-harinya, gunakan celana dalam yang nyaman dan berbahan yang mudah menyerap keringat dengan baik seperti MOOIMOM High Waist Maternity Brief

Celana dalam ini memang didesain untuk ibu hamil, namun bagi Moms yang sedang tidak hamil pun tetap bisa menggunakannya karena tersedia dalam berbagai ukuran. Dapatkan MOOIMOM High Waist Maternity Brief di www.mooimom.id ya!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM