09 Jan 2021
Ika
Sebetulnya keputihan semasa kehamilan termasuk hal yang normal. Dengan catatan, ketika keputihannya tidak banyak. Ketika terus-menerus dan banyak, ini yang mesti diwaspadai.
Ketika hamil, kadar estrogen dan aliran darah ke vagina terus meningkat. Cairannya akan memenuhi saluran serviks yang nantinya memunculkan lendir pelindung seperti putih telur. Lendir kian banyak menjelang waktu persalinan, berfungsi sebagai pelumas yang mempermudah proses melahirkan.
Keputihan yang normal selama kehamilan disebut leukorea. Selaputnya tipis, bening atau putih susu. Baunya tak begitu menyengat. Keputihan abnormal pada masa yang sama berwarna kekuningan atau kehijau-hijauan. Pada vagina juga terasa gatal. Jika ini terjadi, Moms mesti waspada. Sebab, mungkin sekali terdapat infeksi dalam rahim.
Keputihan abnormal harus segera diobati. Bila dibiarkan selama jangka waktu panjang akan berakibat buruk bagi Moms dan bayi. Misalnya pecah ketuban dini, persalinan prematur hingga plasenta previa.
Jika Moms mengalami keputihan akibat infeksi jamur, dokter akan memberikan obat dalam bentuk krim, obat oral, atau salep. Sementara jika keputihan disebabkan bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang aman untuk dikonsumsi ibu hamil.
Baca juga: Keputihan saat Hamil, Normalkah?
Yang bisa dilakukan untuk mencegah keputihan:
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM