Gawat Janin pada Ibu Hamil, Ketahui Cara Mencegah dan Cara Mengatasinya

calendar icon

25 Apr 2021

author icon

Nandita Adilfi

category icon

Gawat Janin pada Ibu Hamil, Ketahui Cara Mencegah dan Cara Mengatasinya

Memiliki kehamilan yang sehat dan kuat adalah harapan para ibu hamil agar terhindar dari komplikasi kehamilan seperti salah satunya gawat janin. Gawat janin atau yang dikenal juga dengan istilah fetal distress adalah kondisi saat janin tidak menerima oksigen dalam jumlah yang cukup selama kehamilan atau persalinan. Selain itu, gawat janin juga seringkali terdeteksi melalui detak jantung janin yang tidak normal. 

Kondisi ini terbilang cukup umum terjadi. Sekitar satu dari empat kelahiran dapat mengalami kondisi gawat janin. Hal ini biasanya terjadi selama melahirkan normal maupun operasi caesar, tapi terkadang juga bisa terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Gawat janin juga bisa terjadi karena dampak dari komplikasi kehamilan yang sudah ada seperti preeklampsia yang bisa Moms ketahui di sini gejala dan penyebabnya.

 

Baca juga: Moms Harus Tahu! Ciri-Ciri dan Penyebab Kandungan Lemah

 

Diagnosis Gawat Janin pada Ibu Hamil

Diagnosis awal yang dapat Moms rasakan yaitu ketika merasa gerakan janin mulai berkurang. Jika Moms mengalami hal tersebut, segera periksakan kandungan ke dokter. Meskipun begitu, selama kehamilan Moms dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara berkala guna memantau tumbuh kembang janin dan mencegah terjadinya kelainan pada janin.

Berikut adalah diagnosis gawat janin pada ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan seperti yang dilansir oleh laman Baby Centre:

  • Jika usia kehamilan kurang dari 24 minggu dan tidak pernah merasakan bayi bergerak, dokter akan memeriksa detak jantung bayi dan melakukan pemeriksaan USG untuk memeriksa kesehatan bayi.
  • Jika usia kehamilan antara 24 - 28 minggu dan gerakan bayi telah berubah, dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap, termasuk memeriksa detak jantung bayi, mengukur tekanan darah dan menguji urin Moms, serta memeriksa pertumbuhan bayi.
  • Jika usia kehamilan lebih dari 28 minggu, dokter akan melakukan semua hal di atas, serta terus memantau detak jantung bayi setidaknya selama 20 menit menggunakan sensor yang dipasang pada sabuk yang dipasang di sekitar perut Moms.

 

Jika gawat janin ini terdeteksi sebelum persalinan, Moms mungkin akan menjalani tes untuk mendiagnosis gawat janin, seperti:

  • Profil biofisik, berupa tes USG yang memeriksa detak jantung bayi, tonus otot, gerakan, pernapasan, dan jumlah cairan ketuban di sekitar bayi.
  • Tes non-stress (NST) yang menggunakan sabuk untuk mengukur detak jantung bayi, khususnya saat bergerak, maupun selama kontraksi.
  • Tes stres kontraksi untuk mengukur denyut jantung bayi selama kontraksi rahim terjadi, serta untuk memastikan bayi mendapatkan asupan oksigen yang cukup dari plasenta selama proses persalinan nanti.

 

Baca juga: 4 Jenis Kontraksi saat Hamil, Bumil Wajib Tahu!

 

Cara Mengatasi Gawat Janin

Jika janin didiagnosis mengalami gawat janin, dokter perlu melakukan penanganan secepatnya. Penanganan tersebut meliputi:

1. Resusitasi dalam rahim

Pada prosedur ini, dokter akan memastikan ibu mendapat pasokan oksigen yang cukup dan memastikan asupan cairan pada tubuh ibu memadai dengan pemberian cairan lewat infus. Kemudian, Moms harus berbaring miring ke kiri untuk mengurangi tekanan rahim, sekaligus mengurangi aliran darah ke plasenta dan janin.

Dokter akan menghentikan sementara penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan kontraksi. Amnioinfusion atau penambahan cairan pada rongga cairan ketuban diberikan untuk mengurangi  tekanan prolaps tali pusat. Prolaps tali pusat adalah kondisi saat pusar bayi keluar lebih dulu sebelum si bayi lahir. 

2. Melakukan persalinan segera

Persalinan segera dipilih jika resusitasi rahim tidak dapat mengatasi kondisi gawat janin. Kelahiran perlu dilakukan dalam 30 menit setelah diketahui adanya kondisi gawat janin. Kelahiran bisa diupayakan melalui kelahiran normal dengan bantuan vakum atau forceps pada kepala bayi, atau melalui operasi caesar yang bisa cepat pulih dengan melakukan ini.

3. Pemantauan kondisi janin

Kondisi bayi akan dimonitor selama 1-2 jam setelah kelahiran, dan dilanjutkan hingga 12 jam pertama pasca kelahiran. Pemantauan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keadaan umum, gerakan dada, warna kulit, tulang dan otot, suhu tubuh, serta detak jantung bayi. Jika bayi mengalami keracunan ketuban, maka dokter perlu membersihkan jalan napas bayi agar pernapasannya tidak terganggu.

 

Cara Mencegah Terjadinya Gawat Janin

Gawat janin merupakan kondisi yang sulit dicegah. Namun, menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat seperti mengonsumsi berbagai makanan ini bermanfaat sebagai penguat kandungan lemah. Selain itu, pemeriksaan kehamilan secara rutin dapat membantu memantau kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memantau kondisi janin, mendeteksi gangguan sejak dini, dan kemungkinan terjadinya komplikasi selama masa kehamilan.

 

Selama masa kehamilan, Moms bisa menggunakan MOOIMOM 2 in 1 Maternity & Nursing Pillow. Bantal hamil ini membantu Moms lebih nyaman saat tidur dan tidak mudah mengalami kecapaian yang dapat menyebabkan fetal distress atau gawat janin. Selain untuk bantal tidur, bantal ini juga bisa digunakan sebagai sandaran untuk meredakan sakit pinggang selama kehamilan. Moms dapat miliki produk MOOIMOM 2 in 1 Maternity & Nursing Pillow di official website MOOIMOM, toko resmi MOOIMOM di berbagai toko online, serta MOOIMOM Store di berbagai mall.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM