Cara Mengetahui Janin Sehat Tanpa USG, Yuk Cek Moms!

Momen hamil tentu menjadi sesuatu yang menyenangkan sekaligus mendebarkan bagi Moms. Terlebih jika Moms mengalami kehamilan di kondisi pandemi saat ini. Hamil saat pandemi tentu membuat Moms tidak bebas untuk mengunjungi dokter atau rumah sakit secara rutin untuk mengecek kondisi janin dalam kandungan. Apabila tidak ada kondisi yang mendesak, Moms dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter secara daring. 

Hal ini mungkin akan membuat Moms merasa cemas karena tidak bisa rutin mengecek kondisi janin dengan menjalani pemeriksaan USG ke dokter. Meski begitu, sebenarnya Moms masih bisa mengetahui kondisi janin yang sehat tanpa USG dengan mengenali ciri-ciri tertentu. Berikut cara mengetahui janin sehat tanpa USG sesuai dengan perkembangannya:

Cara Mengetahui Janin Sehat Dalam Kandungan

1. Cek pergerakan janin

Moms, salah satu cara mengetahui janin sehat dalam kandungan tanpa USG yaitu dengan memastikan adanya gerakan yang dilakukan janin. Biasanya, janin akan mulai bergerak di usia kehamilan 5 bulan. Di bulan selanjutnya, janin biasanya akan bereaksi dengan gerakan tersentak yang mungkin menandakan bayi sedang mengalami cegukan. 

Baca Juga: 4 Cara Menambah Berat Badan Janin yang Kurang Tetapi Aktif dalam Rahim

Menginjak usia 7 bulan kehamilan, janin biasanya sudah mulai bisa merespons rangsangan seperti rasa sakit, suara dan cahaya. Lalu, di usia kehamilan 8 bulan, janin akan mulai bisa melakukan perubahan posisi dan gerakan menendang. 

Selanjutnya, pada usia kehamilan 9 bulan, janin biasanya masih memberikan gerakan menendang namun frekuensinya lebih sedikit akibat ruang gerak bayi yang semakin sempit. Pastikan Moms selalu mengingat seberapa sering bayi bergerak dalam perut Moms sebagai tanda janin sehat dan aktif.

2. Cek pertumbuhan dan perkembangan yang normal

Cara termudah untuk memeriksa pertumbuhan serta perkembangan janin memang dengan melakukan USG. Namun, pertumbuhan dan perkembangan janin juga bisa Moms ketahui dengan mengukur titik fundus atau titik tertinggi dari rahim lho, Moms. Pada usia kehamilan 20 minggu, tinggi fundus normal berkisar antara 17-23 cm. 

Jika berpatokan pada hasil pemeriksaan USG, janin yang berusia 5 bulan akan memiliki panjang sekitar 10 inci, dan akan terdapat kenaikan 2 inci setiap bulan. Kemudian, pada trimester ketiga, atau setelah 28 pekan kehamilan, janin akan tumbuh 750 gram setiap minggu dan saat usia sembilan bulan bisa mencapai 3,5 kg, dengan panjang 18-20 inci atau sekitar 45-50 cm.

3. Periksa detak jantung

Pemantauan detak jantung pada janin biasanya juga dilakukan melalui tes USG. Menurut kongres Obstetri dan Ginekolog Amerika, tes non-stres dan tes stres kontraksi memungkinkan dokter untuk mencari masalah potensial dan memastikan kesehatan jantung pada janin. 

Baca Juga: Janin Tak Selincah Biasanya, Mungkin Ia sedang Tidur

Selama persalinan juga akan dilakukan pemantauan detak jantung yang bertujuan untuk memastikan bahwa janin sehat. Detak jantung si kecil di dalam kandungan bervariasi antara 110-160 detak per menit. Tak perlu khawatir, saat ini alat pengukur detak jantung bayi sudah banyak beredar di pasaran, sehingga para orang tua bisa memeriksanya tanpa perlu mengunjungi dokter. Namun, perlu diingat, ibu hamil tetap perlu berkonsultasi dengan dokter, meskipun tanpa bertemu langsung.

4. Cek posisi bayi

Saat menginjak usia sembilan bulan, janin di dalam kandungan umumnya akan mengurangi gerakan dan berusaha mengubah posisinya, yang terasa seperti hendak menyambut masa kelahirannya. Posisi janin yang normal akan ditandai dengan kepala yang masuk ke panggul ibu dan akan menghadap belakang.

Nah untuk memenuhi nutrisi kebutuhan saat hamil dan menjaga agar janin tetap sehat, Moms disarankan untuk mengonsumsi suplemen kehamilan seperti Prenavita Milk Vanila. Prenavita Milk Vanila memiliki beragam kandungan yang sangat penting untuk tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Moms bisa mendapatkan produk tersebut dengan mudah hanya di website Mooimom.