Bayi Tidur Miring ke Kanan Terus, Bahayakah?

calendar icon

01 Jul 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

0-6 bulan

Bayi Tidur Miring ke Kanan Terus, Bahayakah?

Bayi tidur miring ke kanan terus, bahayakah? Moms mungkin pernah mendengar bahwa membiarkan bayi tidur miring atau miring ke kanan terus lebih aman dibandingkan dengan tidur tengkurap.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa risiko SIDS tidur dengan posisi tengkurap dan bayi tidur miring adalah sama.

Beberapa bukti juga menunjukkan risiko bayi tidur miring kemungkinan lebih tinggi. Posisi bayi tidur miring tidak stabil dan bayi sangat mungkin berguling ke posisi tengkurap.

Bayi Tidur Miring ke Kanan Terus, Bahayakah?

bayi tidur miring ke kanan terus bahayakah

Bayi tidur miring ke kanan terus, bahayakah? Bayi tidak disarankan untuk tidur miring ke kanan terus selama masih dibawah 6 bulan yah Moms. 

Lantas ketika posisi bayi tidur miring masih menjadi perdebatan, posisi tidur aman apakah yang terbaik untuk Si Kecil?

Bayi sering gumoh selama beberapa bulan pertama kehidupan dan wajar jika orangtua khawatir buah hatinya mungkin tersedak ketika sedang berbaring telentang.

Namun, banyak penelitian di berbagai negara tidak ditemukan adanya perbedaan dalam tingkat aspirasi atau tersedak sebelum dan sesudah perubahan ke posisi tidur telentang yang direkomendasikan.


Baca Juga:

Bagaimana Mengatasi Bayi Sering Kaget saat Tidur? Simak 5 Tips Ini


bannerbanner

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa semua bayi yang sehat harus tidur dengan posisi telentang selama 6 bulan pertama kehidupan.

Penelitian menunjukkan tidur dalam posisi telentang dapat mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS). 

Para ahli mulai merekomendasikan agar bayi tidur telentang pada tahun 1992. Lebih dari 80 persen orang tua saat ini telah mengikuti saran ini dan AAP mencatatkan adanya penurunan kasus SIDS pada bayi sebesar 50 persen.

Risiko Tidur Miring ke Kanan Terus untuk Bayi - Bahayakah? Ini Kemungkinan Risikonya

1. Salah Satu Risiko Bayi Tidur Miring Ke Kanan Terus, Bisa Terjadi Kepala Datar

Bolehkah bayi tidur miring ke kanan terus? Bahayakah? Nah untuk menjawab ini, sebenarnya ada risiko yang dapat terjadi pada Si Kecil.

Salah satunya yakni mengalami kepala bayi datar atau plagiocephaly. Ini adalah kepala bayi berbentuk datar karena terlalu sering berbaring dalam satu posisi, misalnya bayi tidur miring.

Tengkorak bayi sangat lembut dan lentur, dan karena itu, tekanan saat mereka berbaring dalam posisi bayi tidur miring dapat menyebabkan tengkorak menjadi rata.

Meskipun plagiocephaly hanyalah masalah kecantikan, penting untuk segera berbicara dengan dokter jika Moms mengalaminya. Itu karena perlu diperbaiki selagi tengkorak bayi masih lentur.

Untuk kasus ringan, dokter akan merekomendasikan reposisi atau memastikan mengubah posisi bayi tidur miring.

Jika kasus plagiocephaly berat, dokter akan menjalankan terapi helm untuk memperbaiki bentuk kepala bayi.


Baca Juga:
Posisi Tidur Bayi yang Salah, Moms Wajib Tahu!


2. Perubahan Warna Kulit - Bahayakah?

Dalam National Center for Biotechnology Information, perubahan warna kulit pada bayi baru lahir akibat kebiasaan bayi tidur miring terjadi 10 persen.

Ini merupakan yang terjadi ketika sisi tempat bayi berbaring ternyata memiliki bayangan yang berbeda dari sisi lain tubuhnya.

Biasanya, warnanya akan kembali normal dalam beberapa menit setelah dipindahkan ke posisi tidur yang baru.

Dokter tidak yakin mengapa kondisi ini terjadi, tetapi ini ada hubungannya dengan kemungkinan penumpukan sel darah merah akibat gravitasi.

3. Tersedak

Bolehkah bayi tidur miring ke kanan terus? Bahayakah? Untuk menghindari risiko bahaya bagi bayi satu ini, sebaiknya dihindari, ya Moms.

Bayi tidur miring dapat menimbulkan bahaya tersedak bagi bayi karena hal itu dapat menyebabkan torsi, atau puntiran, pada trakea yang akan menyulitkan bayi untuk bernapas.

Ketika Si Kecil kesulitan bernapas, ini akan membuat ia tak sadarkan diri hingga berakhir gagal napas.

4. Bayi Terbelit

Meskipun banyak orangtua yang menggunakan bantal, kain yang digulung, atau benda lembut lainnya sebagai ganjal untuk mencegah buah hatinya berguling, benda-benda tersebut justru dapat meningkatkan risiko terbelit ataupun mati lemas.

Dr. Amdrew Adesman, Kepala Divisi Perkembangan dan Perilaku Anak di Rumah Sakit Anak Schneider di New York, mengatakan bahwa sebagian dari alasan membingungkan mengenai bahaya bayi tidur miring ada dalam kampanye ‘Back to Sleep'.

Pada kampanye ini disampaikan tidur dengan posisi miring atau telentang sebagai posisi tidur aman bayi.

Tetapi, beberapa tahun setelah kampanye ‘Back to Sleep’, rekomendasi posisi tidur aman untuk bayi hanya telentang karena kadang-kadang bayi berguling dari posisi tidur miring ke tengkurap.

Sayangnya, beberapa dokter anak terkadang masih memberi informasi yang kurang tepat kepada para orangtua.

5. Gangguan Otot Leher

Saat bayi tidur miring, misalnya saja bayi tidur miring ke kanan terus, mereka akan mudah berguling ke tengkurap. Jika bayi tidak dapat berguling dari depan ke belakang, mereka akan tertelungkup, dan risiko SIDS akan meningkat.

Selain itu, mengutip Kids Health, bayi tidur miring juga dapat memicu tortikolis.

Tortikolis adalah pemendekan otot leher yang menghubungkan kepala dengan tulang selangka.

Hal ini bisa terjadi ketika bayi tidak tidur telentang tetapi posisi bayi tidur miring.

Tortikolis dapat menyebabkan perkembangan otot yang tidak normal dan pertumbuhan tulang yang tidak normal.

Terapi fisik atau alat bantu pemulihan dari dokter dapat membantu menyelesaikan risiko bayi tidur miring ini.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM