06 Jul 2021
Ika
0-6 bulan
0-6 bulan
Sebagai orang tua, Moms tentu merasa gembira ketika bayi dengan lahapnya mengunyah Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI) atau MPASI. Menjadi lumrah saat Moms sebegitu kecewa melihat Si Kecil sulit makan.
Ia bisa saja memuntahkan makanan yang baru beberapa detik masuk ke mulutnya. Bisa juga ia sama sekali tak menyentuh makanan. Raut mukanya menunjukkan ketidaktertarikan pada apapun yang tersedia pada mangkuk makannya.
Ada banyak alasan yang membuat bayi sulit makan. Sedikit banyak, usia berpengaruh pada perilaku makannya. Kita bahas satu-satu berdasarkan usianya, ya.
Usia 6 bulan adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan bayi pada MPASI. Namun, terkadang bayi belum siap. Si Kecil membutuhkan lebih banyak waktu sebelum tubuhnya betul-betul siap menerima makanan padat.
Sebenarnya kondisi ini sangat umum ketika bayi mendekati dan memasuki usia 6 bulan. Bayi masih belajar bagaimana menggerakkan lidah. Si Kecil juga masih kerap membawa mainan ke dalam mulut, yang membantu mereka terbiasa dengan benda asing di dalamnya.
Sementara itu makanan padat adalah sesuatu yang sangat baru dan asing bagi bayi. Perlu beberapa saat bagi mereka untuk terbiasa dengan tekstur baru dalam mulut mereka. Banyak bayi sebenarnya terbiasa dengan makanan padat, tetapi beberapa tidak.
Pada usia 8 bulan, sebagian besar bayi sudah siap menerima MPASI. Namun, beberapa bayi masih sulit makan. Salah satu alasan mereka sulit makan MPASI adalah karena tak menyukai teksturnya.
Ketidaksukaan bermuara pada cara otak Si Kecil memikirkan atau memproses input sensorik. Dalam konteks MPASI, input sensorik adalah cara mereka merasakan sesuatu. Makan membutuhkan banyak koordinasi otot—mulai dari membuka mulut, menarik makanan dari sendok, menutup mulut, mengunyah dan akhirnya menelan secara efektif.
Koordinasi otot pada bayi berusia 8-10 bulan adakalanya tak seaktif biasanya. Bukan hal yang buruk, memang. Tetapi jika keterusan, tentu akan menjadi masalah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Salah satunya baby led weaning (BLW).
Ketika Moms memilih untuk menerapkan BLW, tentu, Moms akan mempersilakan Si Kecil memilih makanan yang disukainya. Ada masanya mereka tak menyukai makanan yang sudah Moms tawarkan. Jangan berkecil hati, ya, Moms.
Untuk membantu bayi lebih lahap makan, Moms dapat meracik 5 resep MPASI ini. Semoga Si Kecil tak lagi susah makan, ya.
Bahan-bahan:
2 buah kentang (untuk rasa yang lebih gurih dan tekstur yang kenyal, gunakan kentang tes)
100 gram daging sapi giling
1 buah brokoli, cincang kasar
100 cc susu sapi UHT
1 siung bawang putih, geprek lalu cincang halus
Oregano secukupnya
Keju cheddar parut secukupnya
Unsalted butter secukupnya
Garam bila perlu
Kukus kentang hingga lunak (sekitar 20-30 menit). Setelah matang, lumatkan dengan garpu.
Tumis bawang putih dengan unsalted butter. Setelah berbau harum, masukkan daging dan brokoli. Tuang susu, keju, dan sedikit garam bila perlu.
Masukkan kentang yang sudah dilumatkan ke dalam tumisan daging dan brokoli. Beri oregano secukupnya. Masak hingga susu terserap.
1 butir telur puyuh rebus
3 ekor udang ukuran sedang (cincang)
1 sdm munjung tahu cincang kasar
1 sdm wortel potong dadu kecil
3 sdm nasi
Secukupnya daun bawang
Secukupnya seledri
2 sdm evco
Secukupnya air
Bumbu
1 siung bawang putih cincang halus
1 siung bawang merah iris tipis
1/4 sdm kaldu jamur non msg
1/4 sdm tomat potong dadu kecil
5 cm sereh
1 lembar daun salam
1 lembar daun jeruk
Tumis bawang putih dan bawang merah dengan evoo, setelah harum, masukkan udang. Setelah itu masukkan tahu.
Tumis sebentar lalu masukkan daun salam, daun jeruk, serai
Kemudian setelah bumbu aromatik harum, masukkan tomat. Tumis hingga warna berubah.
Masukkan wortel, kemudian masukkan air. Tunggu mendidih, masukkan nasi disusul kaldu jamur
Aduk rata, lalu tunggu air menyusut untuk menyesuaikan tekstur yang diinginkan. Kemudian masukkan daun bawang dan seledri
Jika tekstur sudah sesuai, matikan api.
Lalu terakhir masukkan telur puyuh rebus yang sudah diiris-iris tipis
60 gr daging sapi giling
1 buah tomat merah kecil iris
1 batang sereh geprek
1 siung baput iris
1 buah bamer iris
1 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk
1 sdm olive oil
1 sdm santan
Secukupnya air
Panaskan olive oil
Lalu tumis bumbu hingga harum
Kemudian masukkan daging giling dan tumis hingga berubah warna
Tambahkan secukupnya air, dan tunggu daging matang, lalu tambahkan 1 sdm santan kelapa, tunggu sebentar lalu matikan api
Setelah matang, tunggu dingin, lalu sajikan dengan bubur
1 buah apel merah (manis) 100 gram
labu kuning rebus, haluskan
1 sendok makan air jeruk manis 100 ml ASI perah/ susu formula
Kupas apel dan buang bijinya
Parut halus dan campur dengan ar jeruk manis
Sisihkan
Haluskan labu kuning yang sebelumnya direbus
Campur apel parut
Cairkan dengan ASI perah atau susu formula
Aduk rata
40 gram beras, kukus setengah matang
40 gram tempe, hancurkan
40 gram labu kuning, potong kecil-kecil
1 sendok makan jagung manis pipil
3 batang bayam, petik daunnya dan iris halus
4 lembar daun seledri, iris halus
air matang secukupnya
Didihkan air dan masukkan nasi aron, tempe, labu kuning, dan jagung manis
Masak sampai semua menjadi bubur
Masukkan bayam dan seledri dan aduk rata
Masak sampai bayam layu lalu angkat
Saring
Sajikan hangat
Jangan lupa melengkapi peralatan makan anak dengan produk terbaik. Salah satunya Mugu, yang bisa diperoleh lewat situs Mooimom. Selain kebutuhan anak, Mooimom juga menyediakan perlengkapan terbaik untuk ibu hamil dan menyusui.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM