Bayi Susah BAB? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

calendar icon

13 Jun 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

0-6 bulan

Bayi Susah BAB? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Masalah bayi susah BAB memang tidak bisa dianggap enteng karena dapat berakibat buruk bagi perkembangan anak secara keseluruhan. Oleh sebab itu, sebagai orang tua, penting untuk mengetahui cara menyikapi kondisi ini. 

Tiap bayi pasti memiliki siklus dengan pola tertentu, termasuk siklus buang air besar (BAB). Pola ini penting ditelaah agar ketika terjadi kondisi di luar kebiasaan, Moms bisa mendeteksi sesegera mungkin.

Namun harus Moms ingat bahwa kebiasaan BAB pada bayi dipengaruhi oleh banyak hal. Pola makan dan minum, aktivitas, dan seberapa cepat kemampuan tubuh bayi mencerna makanan yang masuk, merupakan sederet hal yang menentukan seberapa sering bayi BAB.

Tanda-tanda bayi susah BAB di antaranya adalah buang air besar kurang dari dua kali dalam seminggu, bentuk kotoran lebih keras dari biasa walaupun frekuensinya tidak berubah, atau bayi terlihat kesakitan saat buang air besar. Namun pada bayi usia 0-5 bulan dan mengonsumsi ASI, buang air besar jarang, bahkan seminggu sekali masih bisa dianggap normal.

Selain tanda-tanda di atas, bayi susah BAB juga biasanya lebih rewel dan menangis sambil mengangkat kakinya. Pada kasus yang lebih parah, terdapat bercak darah pada popok bayi yang diakibatkan robeknya dinding rektum bayi akibat tinja yang keras.

Jika  bayi mengalami konstipasi lebih dari 2 minggu, segeralah periksakan ke dokter. Apalagi, jika disertai dengan gejala lain seperti:

  • Muntah
  • Demam
  • Berat badan turun
  • Darah pada tinja
  • Benjolan di anus
  • Fisura ani

Jika bayi sering mengalami susah BAB, penting untuk diperiksakan ke dokter agar dapat dicari tahu penyebabnya dan diatasi. Sebab pada beberapa anak, konstipasi kronis dan berulang dapat menimbulkan masalah yang lebih serius pada saluran pencernaan.

Baca Juga: Bayi Muntah atau Hanya Meludah, Isyarat Sistem Pencernaan Belum Sempurna

Penyebab Bayi Susah Buang Air Besar

Saat bayi sembelit, si Kecil akan merasa tidak nyaman dan bisa mengganggu perkembangan serta kesehatan saluran cernanya. Maka itu, penting bagi orangtua mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan bayi susah BAB agar bisa mengatasi sembelit pada bayi dengan baik. Berikut beberapa penyebab bayi susah BAB yang harus Moms perhatikan:

1. Makanan Padat

Peralihan dari makanan cair ke makanan padat yang diberikan kepada bayi yang telah mendapatkan MPASI bisa membuat pencernaan bayi kaget karena belum terbiasa. Oleh sebab itu, pemberian makanan padat ini dapat menyebabkan bayi susah BAB.

Apalagi jika makanan yang diberikan yaitu makanan rendah serat, seperti halnya nasi. Makanan rendah serat dapat membuat tinja menjadi padat dan keras, sehingga sulit dikeluarkan.

2. Dehidrasi

Jika bayi mengalami dehidrasi, sistem tubuhnya akan menyerap lebih banyak cairan dari makanan ataupun minuman yang dikonsumsinya, bahkan dari limbah di ususnya. Hal ini bisa membuat tinja bayi menjadi keras dan kering sehingga sulit dikeluarkan.

Dehidrasi pada bayi dapat terjadi karena menyapih bayi dari ASI, sariawan di mulut bayi, gigi bayi tumbuh, ataupun masalah lain yang membuat bayi tidak mendapat cukup cairan.

3. Susu Formula

ASI memiliki keseimbangan lemak dan protein yang sempurna, hingga menghasilkan tinja yang hampir selalu lunak. Sementara itu, susu formula tertentu mungkin saja memiliki kandungan yang sulit dicerna sehingga dapat membuat bayi sembelit.

Oleh sebab itu, tak jarang jika komponen protein dalam susu formula yang berbeda, dapat menyebabkan sembelit pada bayi.

4. Kondisi Medis

Meski tidak umum, bayi susah BAB juga dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, seperti hipotiroidisme, botulisme, alergi makanan tertentu, dan gangguan metabolisme.Bahkan pada kasus yang jarang, Hirschsprung (cacat lahir yang membuat usus bayi tidak berfungsi dengan baik) pun bisa menyebabkan sembelit pada bayi.

Baca Juga: Jangan Sampai Diet Selama Menyusui Memengaruhi Pencernaan Bayi

Cara Mengatasi Bayi Susah Buang Air Besar

Ketika bayi mengalami susah BAB, jangan dulu panik berlebihan karena hal ini hanya akan membuat Moms stres sehingga tidak dapat mengatasi masalah tersebut dengan baik. Sebaiknya, tetaplah tenang dan lakukan hal-hal berikut untuk mengatasi masalah susah buang air besar pada bayi.

1. Membuat Bayi Bergerak Aktif

Dikutip dari IDAI, membuat bayi bergerak aktif dapat merangsangnya untuk buang air besar. Jika bayi sudah bisa merangkak, maka biarkan ia merangkak untuk mendorong tinjanya agar lebih mudah keluar.Namun, jika belum bisa merangkak maka Anda dapat menggerakan kaki bayi seperti mengayuh sepeda ketika ia berbaring. Langkah ini dapat membantu fungsi ususnya bekerja dengan baik, dan meringankan sembelitnya.

2. Membuat Bayi Tetap Terhidrasi

Tetap terhidrasi sangat penting untuk membantu buang air besar secara teratur. Berilah bayi lebih banyak ASI atau bila usianya di atas 6 bulan, maka Anda dapat memberi bayi air putih atau jus pir yang dapat mempercepat kontraksi ususnya, sehingga mudah BAB.Namun, sebelum memberi asupan cairan tersebut pada bayi, akan lebih baik jika Anda mengkonsultasikannya dengan dokter.

3. Memberi Makanan Padat Tinggi Serat

Meski beberapa makanan padat dapat menyebabkan sembelit. sejumlah makanan padat lain bisa memperbaikinya. Jika Anda telah memperkenalkan makanan padat pada bayi, coba tambahkan beberapa makanan tinggi serat seperti brokoli, pir, apel tanpa kulit, jus buah tanpa gula, atau buah-buahan lainnya.Makanan tinggi serat dapat membantu memperlancar BAB bayi. Selain itu, haluskan tekstur makanan pada MPASI bayi agar lebih mudah dicerna dan menghindari sembelit.

4. Mandikan dengan Air Hangat

Untuk mengatasi sembelit, cobalah mandikan bayi dengan air hangat. Hal ini dapat membantu mengendurkan otot-otot perutnya, sehingga membuatnya lebih rileks dan dapat mengeluarkan tinja lebih mudah. Selain itu, mandi air hangat juga dapat meringankan rasa tidak nyaman pada bayi, akibat susah BAB.

5. Mengganti Susu Formula

Jika susah BAB terjadi ketika bayi diberi susu formula tertentu, maka cobalah untuk mengganti susu formula tersebut. Namun, sebaiknya berkonsultasilah pada dokter untuk mendapat rekomendasi mengenai susu formula yang baik bagi bayi Anda.

6. Memijat Perut Bayi

Memijat bayi  lembut di bagian perut bawah dapat merangsang ususnya untuk buang air besar.Lakukanlah dengan perlahan, dan pijatlah menggunakan ujung jari dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Jika bayi terlihat tidak nyaman atau kesakitan, segeralah berhenti.

Jika hal ini terjadi pada bayi berusia 1 - 2 tahun, Moms dapat menambahkan penanganan berikut:

7. Biasakan Duduk di Toilet Secara Teratur

Kebiasaan ini dapat Moms lakukan sekitar 3-5 menit setelah makan. Minta anak untuk duduk di toilet meski tidak merasa ingin buang air besar. Ciptakan suasana yang nyaman agar anak Anda merasa nyaman setiap buang air besar di toilet. Dengan cara ini juga anak dapat belajar merespons keinginannya sendiri untuk buang air besar dengan posisi duduk di toilet.

8. Berikan Susu Sapi yang Diformulasi Khusus

Meski anak usia 1-2 tahun masih dianjurkan untuk tetap mengonsumsi ASI, tidak ada salahnya Moms berkonsultasi dengan dokter untuk memberikan si Kecil susu tinggi serat agar pencernaannya lebih sehat. Namun tentu saja berbeda dengan susu orang dewasa.

Untuk menangkan si Kecil, berikan ia mainan MOMBELLA Teether Octopus. Terbuat dari silicone premium, sehingga aman untuk bayi.

Dapatkan di www.mooimom.id ya Moms!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM