19 Mar 2020
Dinda Ayu Saraswati
Bagi kebanyakan Moms menjadikan televisi sebagai hiburan di rumah. Memang terdapat banyak program televisi yang ditujukan untuk anak-anak. Karena televisi menjadi sarana yang baik untuk perkembangan bahasa dan edukasi bagi anak, namun ternyata tidak untuk bayi di bawah 2 tahun.
Menurut American Academy of Paediatrics (AAP)bayi dan balita belum memiliki keahlian untuk mengerti apa yang mereka tonton saat berada di depan televisi, sehingga mampu menyebabkan mereka mengalami masalah tidur dan berdampak negatif pada perkembangan bahasa maupun kesehatan sampai mereka berusia 10 tahun.
Banyak yang telah menelliti mengenai bahaya menonton televisi bagi anak-anak. Berikut ini beberapa hal yang harus Moms perhatikan sebelum memberikan bayi untuk menonton televisi.
Mata bayi memiliki lensa yang relatif jernih dan bening, sangat rentan dengan sinar biru. Sedangkan televisi merupakan salah satu alat elektronik yang memancarkan sinar biru sehingga dapat merusak retina mata bayi.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ada hal yang memengaruhi jumlah sinar biru yang diterima mata bayi, yakni lamanya menonton televisi dalam satu hari serta jarak pandang mata dengan televisi.
Lamanya waktu bayi menonton televisi memengaruhi skor retina bayi. Semakin lama waktu menonton TV, semakin rendah skor retina bayi.
Risiko terbesar kerusakan akibat sinar biru yaitu 70-80 persen mencapai retina pada usia 0-2 tahun, salah satunya akibat sinar biru dari televisi. Jadi, bayi tidak dianjurkan menonton televisi.
Para ahli menduga bahwa bayi yang berusia lebih muda dari 2 tahun melihat televisi sebagai susunan warna, gambar, dan suara yang membingungkan.
Mereka tidak mengerti banyak konten. Karena rata-rata adegan TV berlangsung lima hingga delapan detik, bayi atau balita Mama tidak memiliki cukup waktu untuk mencerna apa yang terjadi.
Kartun dan banyak acara anak-anak dipenuhi dengan gambar-gambar kekerasan. Moms, luangkan waktu di akhir pekan untuk menonton beberapa tayangan anak-anak di televisi. Banyak acara anak-anak hampir merupakan versi animasi dari film aksi orang dewasa.
Penelitian menunjukkan bahwa jenis acara seperti ini meningkatkan risiko perilaku agresif dan menurunkan kepekaan anak-anak terhadap kekerasan. Tentunya ini akan memberikan dampak negatif bagi psikologis bayi.
Bayi memiliki pandangan yang sangat harfiah tentang dunia. Mereka belum dapat mengetahui perbedaan antara nyata dan berpura-pura. Bayi menafsirkan apa yang mereka lihat di TV sebagai kehidupan nyata. Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak anak kecil percaya bahwa karakter televisi benar-benar hidup di dalam perangkat televisi.
Ini dapat membingungkan pemahaman anak-anak muda tentang dunia dan menghalangi cara mereka belajar apa yang benar atau salah. Juga melukiskan gambaran dunia yang menakutkan, tidak stabil, dan membingungkan bagi bayi mama.
Nah sekarang Moms sudah mengetahui efek menonton televisi bagi bayi. Yuk cari media lain yang baik bagi perkembangan si Bayi.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM