ASI Cenderung Bening Lantaran Mengandung Sedikit Lemak

calendar icon

24 Apr 2021

author icon

Ika

category icon

ASI Cenderung Bening Lantaran Mengandung Sedikit Lemak

Layaknya playlist lagu-lagu kesukaan Moms, komposisi ASI tak selamanya konstan. Adakalanya encer. Esok hari, kental kembali. Suatu saat bening. Besok pagi, ternyata kebiru-biruan.

Komposisinya berubah bahkan selama satu kali menyusui. Moms mungkin dapat dengan gambling melihat perbedaannya ketika memompa ASI. Dua botol hasil pemompaan belum tentu menghasilkan warna dan tekstur yang sama. Variasi warna dan tekstur ini acapkali membuat Moms panik. Jangan, ya.

Sebaiknya Moms membekali diri dahulu dengan pengetahuan warna ASI, sehingga tak sebentar-sebentar bertemu dokter. Selengkapnya tentang warna ASI, bisa disimak dalam artikel ini.

ASI cenderung bening menandakan fase kolostrum. Kolostrum merupakan ASI yang menetes pertama kali selepas melahirkan. Kandungannya belum mencakup banyak lemak. Tak heran jika cenderung bening. Kolostrum diproduksi dalam jumlah kecil, dan bertahan selama beberapa hari awal kelahiran bayi. Selain bening, kolostrum bisa juga berwarna kuning atau oranye.

Kolostrum kaya nutrisi dan memiliki antibodi. Manfaat kolostrum bagi bayi:

• Membangun sistem kekebalan tubuh

• Membangun dan mengembangkan sistem pencernaan

• Membantu bayi memulai ritual buang air besar pertama mereka karena sifat pencahar yang terkandung di dalamnya

Kini jelas, ya, Moms. ASI bening tak membahayakan bagi bayi. Sebaliknya, sangat bermanfaat. Jadi jangan dibuang begitu saja lantaran panik. Ada beberapa hal yang dapat Moms lakukan untuk memperoleh cairan ASI yang lebih kental, tak encer dan bening. Yang terutama adalah rutin menyusui atau memompa ASI.

Begitu cairan kentalnya keluar, jangan terburu-buru melepaskan Si Kecil dari putting payudara Moms. Biarkan ia tetap menyusu. Kalau hanya sebentar menyusu, artinya ia hanya mendapatkan foremilk. Padahal ia juga membutuhkan hindmilk.

Foremilk adalah ASI pertama yang diisap bayi saat menyusui atau biasa disebut ASI depan. Foremilk tampak encer. Warnanya pun jernih. ASI foremilk kaya akan karbohidrat, vitamin, dan protein serta tinggi laktosa. Kandungannya mampu membantu perkembangan otak bayi, menambah energi dan, tentu saja, menghidrasi bayi.
 
Sementara hindmilk adalah ASI yang ada pada bagian belakang sel atau disebut juga ASI belakang. Hindmilk akan menetes sesudah foremilk menitik. Tekstur hindmilk cenderung kental dan mengandung lemak sehingga membuat bayi merasa kenyang.

Nah, Moms. Ketika foremilk dan hindmilk menetes dari puting payudara Moms, warna cairan ASI yang keluar tak selalu sama. Berikut penjelasannya, ya.

1. ASI Kekuningan

Coba Moms perhatikan warna cairan ASI yang baru mengalir keluar dari puting payudara. Jika cairannya didominasi warna kuning, ada tiga kemungkinan faktor risiko.

Pertama terkait kolostrum, cairan yang keluar dari puting selama beberapa hari pascamelahirkan. Kolostrum kaya akan antibodi yang dibutuhkan Si Kecil.

Kedua, cairan kekuningan turut dipicu makanan yang sebelumnya Moms konsumsi. Sebut saja wortel atau ubi jalar. Zat warna kuning pada keduanya turut mengubah cairan Asi yang semula putih menjadi lebih kuning. Ketiga, ketika Asi sebelumnya melalui proses pembekuan. Warna kuning pada ASI justru mengisyaratkan cairannya aman diberikan kepada Si Kecil.

  1. ASI Putih

Apabila kolostrum habis, warna ASI menjadi keputih-putihan. Biasanya diistilahkan dengan mature-milk. Sekali ASI berwarna putih, pasokan ASI Moms akan meningkat. Tentu, jika diimbangi makanan dengan gizi seimbang.

  1. ASI Kebiruan

Pernahkah Moms memompa ASI dan melihat warna cairan perahan sedikit kebiru-biruan? 

Kondisi ASI ini disebut juga sebagai foremilk, dengan tekstur yang lebih cair, karena kandungan lemak yang lebih sedikit dan lebih banyak elektrolit. Apabila proses memompa atau menyusui sudah hampir selesai, susu berubah menjadi hindmilk. Teksturnya pun akan lebih kental serta kaya akan lemak, dan membuat ASI kembali memiliki warna putih pekat atau agak kekuningan.

  1. ASI Kemerahan

ASI yang memiliki warna agak merah atau merah muda umumnya disebabkan asupan makanan yang Moms konsumsi. Misalnya smoothies yang mengandung stroberi atau buah bit.

Warna kemerahan ini juga bisa terjadi karena timbul lesi atau lecet pada area puting payudara Moms, hingga muncul darah. Kondisi ini wajar terjadi dan bisa sembuh dengan sendirinya. Jika lecet atau pendarahan tak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter atau ahli laktasi.

Baca juga: Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu dan Bayi

  1. ASI Kehijauan

Warna hijau yang muncul pada ASI juga biasanya dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Misalnya sayuran hijau seperti daun bayam, daun katuk serta brokoli.

  1. ASI Hitam

Apabila ASI yang keluar tampak menyerupai warna gelap seperti cokelat atau hitam, ini dipengaruhi oleh obat atau suplemen yang Moms konsumsi. Meski beberapa jenis obat atau suplemen tersebut aman jika berlabel bisa dikonsumsi ibu menyusui, Moms tetap harus berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan jawaban lebih pasti.

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama menyusui. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung menyusui Prenavita Honey Lychee. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM