24 Mar 2022
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Kedua
Trimester Kedua
Kebutuhan nutrisi ibu hamil memang perlu diperhatikan dengan serius. Hal ini diperlukan untuk menjaga kesehatan Moms dan calon buah hati selama masa kehamilan. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kesehatan Moms terganggu. Bukan hanya itu, janin pun berisiko mengalami kekurangan gizi serta gangguan perkembangan. Oleh karena itu, belakangan ini muncul informasi susu UHT untuk ibu hamil memiliki beberapa manfaat.
Banyak merk susu UHT untuk ibu hamil yang bisa Moms temui di pasaran. Tapi Moms juga harus memerhatikan beberapa hal agar tidak muncul dampak buruk di kemudian hari. Namun, sebuah studi yang diterbitkan The Guardian menyatakan bahwa susu UHT tidak selalu buruk untuk ibu hamil, dan tetap memiliki banyak manfaat kesehatan.
Sebenarnya, apakah susu UHT untuk ibu hamil diperbolehkan? Apa saja yang harus Moms perhatikan sebelum memutuskan untuk minum susu UHT? Lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini yuk, Moms!
Susu UHT merupakan susu yang menjalani proses pemanasan dengan tujuan mematikan bakteri atau spora bakteri yang mungkin ditemukan pada susu. Salah satu target utamanya adalah bakteri dari spesies Bacillus. Pada proses ini, susu dipanaskan hingga mencapai suhu 1380 derajat Celcius dalam waktu yang singkat, kurang lebih dua sampai 5 detik. Proses ini membuat susu nyaris steril.
Proses pemanasan susu UHT memberikan keuntungan perlindungan dari kuman pembawa penyakit yang mungkin terdapat dalam susu. Selain itu, susu yang tahan lama tanpa memerlukan pendingin memudahkan distribusi susu UHT. Susu UHT juga lebih tahan berada di suhu ruangan.
Tahukah Moms? Susu UHT ternyata mengandung nutrisi yang baik untuk kehamilan seperti kalsium, protein, folat, dan vitamin D yang penting untuk ibu dan bayi dalam kandungan.
Hal ini lah yang membuat susu UHT untuk ibu hamil boleh diminum. Meski begitu, sebaiknya Moms tidak menjadikan susu UHT sebagai minuman utama selama masa kehamilan. Pasalnya, susu UHT mungkin mengandung nutrisi yang kurang lengkap untuk ibu hamil.
Untuk menjamin kecukupan nutrisi, lebih dianjurkan mengonsumsi susu khusus ibu hamil. Ini karena susu tersebut memang diformulasikan khusus agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi di masa kehamilan.
Walau kenyataannya susu UHT untuk ibu hamil boleh diminum, namun sebaiknya Moms tetap memperhatikan jenis dan kandungan gizi di dalamnya. Jika Moms sesekali ingin minum susu UHT, berikut jenis-jenis susu UHT yang sebaiknya Moms konsumsi saat hamil:
Perhatikan juga label pada kemasan susu UHT untuk mendapatkan informasi penting soal kandungannya ya, Moms.
Selain mempertimbangkan kandungan susu UHT, Moms juga perlu memperhatikan hal-hal berikut selama minum susu UHT saat hamil.
Kebanyakan susu UHT tidak mengandung serat dan tidak mengandung bakteri baik. Ini karena proses pengolahannya menghilangkan unsur-unsur tersebut. Akibatnya, Moms mungkin lebih berisiko mengalami susah buang air besar saat hamil.
Oleh karena itu, agar pencernaan lancar, pastikan Moms menambah asupan serat dari buah dan sayur. Bila perlu, Moms bisa konsumsi probiotik seperti yoghurt.
Moms juga boleh memilih susu lain yang lebih baik untuk pencernaan, seperti susu pasteurisasi. Ini karena susu pasteurisasi masih mengandung bakteri yang baik untuk pencernaan.
Studi yang diterbitkan oleh jurnal Medicina Clinica menyatakan bahwa satu gelas susu UHT (200-250mL) hanya mengandung 50 mcg yodium. Ini berarti susu UHT hanya memenuhi sekitar 20% dari kebutuhan yodium untuk ibu hamil dan menyusui. Jumlah ini juga lebih rendah daripada susu bubuk yang diolah dari susu sapi.
Oleh karena itu, sebaiknya Moms tidak hanya mengandalkan susu UHT saja untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil. Pastikan menambah asupan yodium dari sumber lainnya seperti rumput laut, udang, ikan, telur, dan garam beryodium.
Menurut studi yang dilakukan oleh University of Reading di Inggris, ibu hamil yang mengalami kekurangan yodium lebih berisiko mengalami gangguan perkembangan otak pada janin yang dikandungnya.
Sebagaimana produk minuman dalam kemasan lainnya, susu UHT juga tidak luput dari kandungan bahan kimia tambahan seperti zat pengemulsi. Meskipun zat yang digunakan dalam batas yang aman, Moms perlu memperhatikan batasan jumlah yang boleh dikonsumsi setiap harinya.
Pada kemasan, perhatikan keterangan yang menyebutkan istilah Acceptable Daily Intake (ADI) atau “asupan harian yang dapat diterima”. Di situ dicantumkan berapa banyak susu UHT yang boleh diminum untuk ibu hamil dalam sehari.
Di samping memperhatikan ADI, Moms juga perlu mematuhi saran penyimpanan susu UHT agar tetap awet. Biasanya, susu UHT bisa bertahan hingga 6 bulan di suhu ruang selama kemasannya belum dibuka.
Namun, pastikan Moms menyimpan di tempat yang bersih, tidak lembab, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Bila terkena sinar matahari, susu UHT akan lebih mudah rusak. Jadi, jika segel sudah dibuka, segera masukkan ke lemari pendingin dan sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari 1 minggu.
Perlu Moms ketahui bahwa tidak semua susu dalam kemasan adalah susu UHT. Oleh karena itu, pastikan susu yang Moms beli tertulis keterangan “UHT” atau “ultra-high treated”.
Selain susu yang berlabel UHT, ibu hamil juga boleh memilih susu yang bertanda “pasteurisasi”. Adapun susu yang perlu ibu hamil hindari adalah susu mentah (raw milk). Hal ini karena susu cair yang mentah tidak melalui proses UHT atau pasteurisasi sehingga lebih berisiko terkontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Itu dia penjelasan seputar susu UHT untuk ibu hamil. Ingat, dalam memerhatikan nutrisi selama masa kehamilan Moms tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri, namun juga menjaga kesehatan janin. Selain memberikan nutrisi yang seimbang untuk calon buah hati, Moms juga harus memberikan perlengkapan terbaik saat ia lahir. Dapatkan perlengkapan ibu dan bayi berkualitas premium di www.mooimom.id.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM