Apakah Anak Moms Termasuk Hiperaktif? Ini Perbedaannya dengan ADHD

calendar icon

07 Feb 2021

author icon

Jessica Nathania

category icon

Apakah Anak Moms Termasuk Hiperaktif? Ini Perbedaannya dengan ADHD

Moms, tidak semua anak yang terlalu aktif itu tandanya hiperaktif, lho. Hiperaktif itu sendiri merupakan kondisi saat anak terus menerus aktif, tanpa mengenal waktu, situasi dan lingkungan. 

Kondisi anak yang hiperaktif seringkali menyebabkan banyak masalah karena sulit berkonsentrasi di sekolah ataupun di lingkungannya. Seiring berjalannya waktu, anak yang hiperaktif bisa berisiko mengalami gangguan kecemasan karena kondisi tersebut atau respon yang didapat dari orang lain.

Apabila si Kecil aktif bergerak seperti tidak ada lelahnya sebenarnya merupakan hal yang wajar. Namun, Moms perlu mewaspadai jika anak sulit mengontrol aktivitas dan reaksinya terhadap lingkungan sekitar. Anak yang hiperaktif sering dikaitkan dengan ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Akan tetapi, sebenarnya kedua kondisi ini adalah hal yang berbeda.

Baca Juga: Bayi Isap Jari, Amankah untuk Tumbuh Kembangnya?

Hiperaktif bisa menjadi salah satu tanda dari gangguan tumbuh kembang anak kategori ADHD. Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan kedua kondisi ini, simak penjelasan dibawah ini ya.

Apa Perbedaan ADHD dengan Hiperaktif?

Perbedaan yang paling mendasar untuk kondisi anak yang normal, anak hiperaktif, dan anak ADHD terdapat pada gejala-gejala yang mengganggu kemampuan fungsi anak untuk beraktivitas sehari-hari. Untuk ADHD, gejala-gejala yang muncul bersifat permanen dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. 

Sedangkan hiperaktif merupakan gejala penting untuk dapat mendeteksi ADHD. tanda-tanda anak hiperaktif itu sendiri, antara lain:

- Terlihat sangat aktif, energik, dan sulit duduk diam. Namun sebenarnya, anak masih mampu mengontrol emosi dan keinginannya, bersikap sesuai usianya dan masih dapat mengikuti kegiatan di sekolah, rumah maupun lingkungannya.
- Sering berlari atau bahkan memanjat pada situasi yang tidak seharusnya. Sulit untuk menunggu antrian ataupun tenang menunggu giliran. 
- Banyak bergerak atau berbicara. Anak hiperaktif cenderung mempunyai rasa ingin tahu yang besar, namun tidak mampu untuk fokus terlalu lama. Salah satu penyebab dari hiperaktif adalah gangguan dalam memproses sensori.

Baca Juga: Bayi Sedang Diare? Busui Wajib Makan 4 Makanan Ini!

Cara Atasi Anak Hiperaktif

Kunci dari mengatasi anak yang hiperaktif adalah sabar agar dapat dikendalikan dengan cara yang tepat. Jika melihat anak mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi di sekolah atau di rumah secara konsisten, Moms bisa mencoba beberapa cara berikut ini.

1. Hindari Dari Hal Yang Mengganggu Konsentrasi
Salah satu gejala yang dialami anak yang hiperaktif adalah sulit untuk berkonsentrasi. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua menciptakan suasana yang nyaman saat anak harus mengerjakan tugas atau aktivitas di rumah. 

Jangan memaksa anak untuk duduk tenang, hal ini justru akan membuatnya semakin gelisah. Jauhkan anak dari suara bising atau sumber-sumber yang dapat mengganggu konsentrasinya.

2. Arahkan Untuk Olahraga
Aktivitas fisik seperti olahraga bisa menjadi solusi untuk menjaga keseimbangan konsentrasi anak yang hiperaktif. Olahraga seperti bersepeda, karate, atau lari dapat melatih anak mengatur energi, disiplin dan kontrol diri. 

3. Buat Jadwal Yang Konsisten
Anak yang hiperaktif membutuhkan pola terstruktur dan arahan yang jelas, dikarenakan kecenderungan untuk menjadi cepat gelisah jika tidak melakukan apa-apa. 

Moms bisa coba membuat jadwal kegiatan sederhana di rumah yang teratur, seperti kapan waktunya makan, bermain, belajar hingga tidur. Hal ini akan membuat otak anak belajar menerima sesuatu yang tersusun rapi.

4. Ajak Bermain Di Luar Rumah
Aktivitas fisik sederhana lainnya yang bisa dilakukan untuk anak yang hiperaktif adalah dengan mengajaknya ke luar rumah. Ajak si Kecil menghirup udara segar atau sekadar jalan-jalan santai untuk memicu energinya melakukan kegiatan yang positif.

5. Berikan Makanan Yang Bergizi
Tidak sedikit orang yang berpendapat bahwa anak yang konsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan hiperaktif. Padahal, hal ini tidak benar. Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan kebenarannya.

Meskipun demikian, gula merupakan karbohidrat sederhana yang mudah diserap oleh tubuh dan mampu meningkatkan juga menurunkan kadar darah dengan cepat. Terkadang, penurunan kadar gula darah yang tiba-tiba dapat menyebabkan anak rewel karena tubuhnya seperti kekurangan energi. Itulah sebabnya, penting untuk Moms memperhatikan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak pada usianya.

Selalu dampingi anak melewati masa tumbuh kembangnya dan sabar dengan proses yang dilalui oleh anak. Hindari menekan atau memaksa anak bila ia terlihat tidak nyaman melakukan sesuatu, serta penuhi asupan nutrisinya dengan buah dan sayuran yang baik untuk pertumbuhannya. Semangat, Moms! 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM