7 Cerita Fabel untuk Dongeng Anak, Kaya Pesan Moral

calendar icon

04 Mar 2022

author icon

Allysa Denia Putri

category icon

0-6 bulan

7 Cerita Fabel untuk Dongeng Anak, Kaya Pesan Moral

Moms bingung mengisi waktu luang dengan anak tercinta? Yuk isi waktu luang moms dan anak dengan membaca cerita fabel yang kaya akan pesan moral. Cerita fabel sendiri sudah lama menjadi cerita favorite anak-anak dan orang tua. Dari cerita tersebut banyak pesan moral dan pelajaran berharga yang dapat dijadikan teladan bagi anak selain itu cerita fabel dapat menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.

Cerita fabel memiliki pesan moral yang bisa ikut membantu pembentukan karakter anak menjadi lebih baik. Dikutip dari studentuk.com cerita fabel merupakan cerita secara turun-menurun yang dituturkan hingga masa kini untuk menyampaikan pelajaran penting tentang kehidupan, alam, cinta, persahabatan dan menjadi orang baik. Melalui pesan moral yang terkandung dalam cerita fabel, anak-anak dapat mengambil pelajaran akan sebab akibat dari perilaku yang dituturkan dalam cerita tersebut. berikut ini 7 pilihan cerita fabel yang dilansir dari berbagai sumber: 


Baca Juga:
Manfaat Berdongeng Pada Anak Sebelum Tidur


7 Cerita Fabel Kaya Pesan Moral 

  1. Monyet dan Kura-Kura

Cerita fabel ini mengisahkan tentang persahabatan antara monyet dengan si kura-kura. Suatu hari mereka menemukan pohon pisang dan bersepakat untuk membagi dua bagian pohon tersebut lalu menanamnya. Selang beberapa waktu pohon yang ditanam monyet mati sedangkan si kura-kura berbuah lebat, akhirnya si kura-kura meminta bantuan monyet untuk memetik buah pisang dan menawarkan jatah dengan membagi dua hasil panen. 

Sayangnya si monyet dengan niat jahatnya sengaja memakan semua buah pisang dengan lahapnya saat masih di atas, sedangkan kura-kura yang berada di bawah hanya bisa menunggu dan meminta buah tersebut. Tetapi saat ditanya oleh si kura-kura, si monyet selalu menjawab masih mencoba rasa pisang. Karena terlalu banyak memakan buah pisang akhirnya si monyet merasa perutnya terasa keras dan sakit. Lalu ia mengaduh kesakitan dan terjatuh ke bawah. Si kura-kura sebagai sahabatnya masih menolong dan memberikan nasihat. 

Monyet pun meminta maaf kepada sahabatnya. Akhirnya mereka saling bermaafan dan tetap menjadi sahabat yang selalu rukun, berbagi dan saling menolong. Pesan moral yang jangan pernah ingkar janji dengan apa yang telah di ucapkan karena orang yang sering ingkar janji tidak akan disukai dan akan menanggung hal buruk dimasa yang akan datang. 

  1. Sang Tikus dan Raja Hutan 

Cerita fabel ini mengisahkan tentang singa yang tertidur lelap, dan tanpa sengaja seekor tikus menyentuh tubuh singa. Akhirnya singa tersebut merasa terganggu dan terbangun dari tidurnya, singa pun marah dan hendak memangsa sang tikus. Tetapi sang tikus terus memohon untuk dilepaskan dan berjanji akan membalas kebaikan singa. 

Pada suatu hari singa terperangkap jaring pemburu, karena tidak dapat bergerak singa pun terus mengaum dengan frustasi. Sang tikus mendengar auman dari singa tersebut dan menolong singa dengan menggigit jaring tersebut sampai membuat lubang yang cukup besar agar singa dapat keluar. Akhirnya singa pun terlepas dari perangkap tersebut. Pesan moral yang dapat diambil yaitu jangan meremehkan satu sama lain dan terus berbuat kebaikan. 

  1. Kura-Kura dan Kelinci

Cerita fabel ini mengisahkan tentang kelinci yang dikenal sebagai pelari kencang dan kebalikannya yaitu si kura-kura yang selalu pelan dalam beraktivitas. Suatu hari si kura-kura merasa muak dengan kesombongan tentang bagaimana ia bisa berlari dengan kencang serta kelinci yang selalu meremehkannya akhirnya si kura-kura menantangnya untuk lomba lari. Keesokan harinya perlombaan pun dimulai si kelinci berlari dengan cepat sedangkan kura-kura berjalan dengan perlahan. 

Saat pertengahan pertandingan si kelinci melihat bahwa kura-kura masih tertinggal jauh lalu akhirnya dia tertidur lelap di bawah pohon. Si kura-kura terus berjalan walaupun ia kelelahan dan lapar, ia terus berjalan hingga tidak menyadari bahwa sudah mendekati garis finish. Ketika mendekati garis finish sorak-sorai dari binatang lainnya semakin kencang dan terdengar oleh si kelinci. 

Lalu kelinci pun bangun dan melesat menuju garis finish tetapi kura-kura yang menjadi pemenangnya. Sejak hari itu akhirnya kelinci tidak pernah berbohong dan meremehkan binatang lain. Pesan moral yang dapat diambil yaitu jangan meremehkan binatang lain karena tuhan menciptakan mereka dengan fisik yang berbeda dengan tujuan masing-masing. 


Baca Juga:
7 Manfaat Dongeng untuk Anak, Salah Satunya Melatih Empati!


bannerbanner

  1. Si Kancil Pencuri Timun 

Cerita fabel ini mengisahkan tentang seekor kancil yang melihat ladang sayur dan buah-buahan milik pak tani setelah ia berlari dari hutan yang kebakaran. Lalu tanpa dosa, kancil melahap sayur dan buah-buahan yang ada di ladang tersebut karena haus dan lapar. Pak tani yang datang ke ladangnya terkejut karena berantakan dan rusak tapi tidak jejak kaki manusia. Akhirnya pak tani pun membuat perangkap serta orang-orangan ladang untuk menangkap pencuri tersebut. Sore harinya ketika pak tani kembali ke ladang ternyata kancil berhasil tertangkap di perangkap yang telah disiapkan pak tani. 

Kancil tersebut dibawa ke rumah Pak Tani dan dikurung di kandang ayam. Namun Kancil kaget saat Pak Tani menyuruh istrinya menyiapkan bumbu sate. Akhirnya ketika orang rumah sedang tidur, kancil memanggil anjing penjaga rumah. Ia berbohong kepada anjing bahwa kancil merupakan hewan peliharaan baru pak tani yang akan di ajak ke pesta pak lurah. Anjing rupanya terpengaruh oleh perkataan si Kancil, dan Ia membujuk kancil agar mau membujuk Pak Tani mengajaknya pergi ke pesta tetapi dengan syarat malam ini anjing harus menemaninya tidur di kandang ayam. 

Anjing penjaga tersebut setuju dengan tawaran Kancil. Dia segera membuka kait pintu kandang dan masuk. Tetapi Kancil dengan cepat keluar dari kandang dan meminta tolong sampaikan permintaan maaf kepada pak tani lalu berlari meninggalkan ruman pak tani. Anjing malang itu baru menyadari kebenarannya ketika si Kancil telah menghilang. Pesan moral yang dapat diambil yaitu jangn pernah mencuri karena merupakan perbuatan yang tercela. 

  1. Seekor Anjing yang Tamak

Cerita fabel ini mengisahkan seekor anjing yang berkeliaran di pasar  untuk mencari makanan. Suatu hari, dia mencuri sepotong daging milik pedagang di pasar dan dia segera mengambilnya di antara mulutnya dan bersembunyi. Di tempat persembunyiannya terdapat anjing lain yang meminta daging hasil curian. 

Tetapi sifat tamaknya muncul dia hanya menginginkan tulang itu untuk dirinya sendiri dan mengusir anjing lainnya. Ketamakan tersebut membawa petaka, ia tulang yang dia gigit jatuh terpeleset masuk ke sungai dan tenggelam. Pesan moral dalam cerita ini yaitu kerakusan bisa mengakibatkan malapetaka dan berbagi serta tolong-menolong dalam berkehidupan.

  1. Gagak dan Angsa

Cerita fabel ini mengisahkan tentang hiduplah seekor burung gagak hitam di atas pohon besar dan seekor angsa seputih salju di kolam kecil dibawah pohon. Burung gagak tersebut sangat iri dengan angsa karena memiliki bulu putih yang indah. Suatu hari gagak tersebut mendapat ide dengan berpikir dia juga bisa hidup seperti angsa dengan memutuskan tinggal di danau. 

Sejak hari itu dia membasuh dirinya seperti angsa sepanjang hari tapi bulunya teteap hitam seperti biasa. Dia hampir tenggelam dan semakin kurus seiring berjalannya waktu. Angsa yang melihat gagak tersbu menasihatinya agar pulang ke rumah tapi gagak tersebut tidak mendengarkan dan akhirnya kondisi gagak semakin buruk dari hari ke hari. 

Dan suatu hari gagak tersebut meninggal, angsa hanya bisa mengasihani dan berandai jika gagak mau mendengarkan nasihatnya hari itu, mungkin ia bisa bertahan. Pesan moral dalam cerita ini yaitu perubahan kebiasaan tidak akan mengubah apa yang ditakdirkan, jadilah diri sendiri sesuai dengan apa yang tuhan ciptakan. 

  1. Serigala dan Tujuh Anak Kambing

Cerita fabel ini mengisahkan tentang ibu kambing dan ketujuh anaknya yang masih kecil. Semua tujuh anak kambing tersebut biasa bermain di padang rumput dan pergi ke alam liar. Sampai suatu hari seekor serigala hitam memperhatikan anak kambing bermain di padang rumput. Dia menunggu saat ibu kambing meninggalkan anaknya sendirian dengan sabar bersembunyi di bawah semak-semak. Suatu ketika ibu kambing harus pergi membeli makanan, dia menyuruh anaknya untuk berhati-hati terhadap serigala dan mengunci pintu rumah mereka. 

Ketika ibu mereka pergi terdengar ketukan pintu, serigala tersebut menyamar dengan berbagai cara untuk masuk kerumah. Suatu ketika anak kambing percaya dengan serigala yang menyamar sebagai ibu mereka tersebut dan berhasil masuk ke dalam rumah mereka. Anak kambing itu pun bersembunyi ketakutan, serigala yang tidak memiliki belas kasihan mulai mengeluarkan anak kambing dari tempat persembunyian dan menelan semuanya kecuali anak si bungsu yang berhasil bersembunyi. Akhirnya serigala pun meninggalkan rumah dalam keadaan kenyang. 

Ketika ibu kambing kembali dia terkejut karena pintu rumahnya terbuka dan si bungsu langsung keluar dan memeluk ibunya serta menceritakan apa yang terjadi. Mereka akhirnya pergi mencari serigala. Serigala sedang tertidur dengan lelap di bawah pohon yang rindang. Tanah berguncang setiap kali dia mendengkur. Dengan hati-hati ibu kambing menghampiri serigala itu. dilihatnya perut serigala yang menggembung itu bergerak-gerak. 

Ibu kambing akhirnya menyayat perut serigala yang sedang tertidur itu dengan gunting. Kemudian, satu, dua, tiga dan seterusnya anak kambing keluar dari perut serigala.Sementara itu, muncul sebuah ide cemerlang dalam benak ibu kambing untuk memberi pelajaran terhadap serigala. Ibu kambing mengisi perut serigala dengan batu, lalu menjahitnya kembali. ketika serigala rakus terjaga dari tidurnya, serigala itu bangun sambil meringis kesakitan karena perutnya sangat berat dan berjalan terhuyung-huyung ke tepi sungai.

Serigala akhirnya sampai di tepi sungai dan ketika dia membungkuk ke air, batu-batu dalam perutnya berguling ke bawah. Serigala tercebur ke dalam sungai dan hanyut dibawa arus. Ibu kambing dan anak-anaknya tertawa terbahak-bahak. Mereka menari dengan gembira sambil bergandengan tangan. Pesan moral dalam cerita ini yaitu jangan menjadi orang yang rakus karena sifat tersebut merugikan orang lain selain itu jika kamu melakukan kejahatan terhadap yang lain, maka hal buruk nanti akan terjadi kepadamu juga. Banyak sekali hal yang dapat diambil dari beberapa cerita fabel diatas dan moms juga bisa mencari cerita pilihan lainnya, untuk memenuhi kebutuhan lainnya mooimom menjadi salah satu penyedia terlengkap kebutuhan moms dan anak bisa langsung klik disini mooimom.id


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM