21 Oct 2021
Salsa
7-12 bulan
7-12 bulan
Dongeng menawarkan sesuatu yang sedikit berbeda untuk perkembangan anak. Meskipun ada beberapa adaptasi dongeng yang indah baik di atas kertas maupun di layar, versi asli dari dongeng bekerja pada tingkat yang lebih dalam di dalam pikiran seorang anak. Dongeng memperkaya imajinasi, menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran agung kehidupan, dan meningkatkan pemahaman tentang hal-hal spiritual yang bisa sulit dan rumit untuk disampaikan.
Membacakan dongeng sudah menjadi kebiasaan orang tua kepada anaknya sejak zaman dahulu. Ada berbagai varian dongeng yang dikenal, mulai dari cerita dalam wayang, cerita daerah, fabel hingga cerita imajinatif lainnya. Membacakan dongeng untuk anak memiliki banyak manfaat. Berikut manfaat dongeng untuk anak:
1. Membaca dongeng memicu kreativitas
Manfaat dongeng untuk anak dikarenakan dongeng dipenuhi dengan petualangan, hewan yang berbicara, dan makhluk ajaib dari segala jenis. Ketika orang tua membacakan dongeng untuk anak-anak, orang tua merangsang imajinasi anak dan membantunya untuk mengembangkan kreativitas. Kreativitas membantu mereka untuk berpikir out of the box, memecahkan masalah dan berpikir kritis. Secara kognitif, anak dirangsang oleh visualisasi cerita-cerita ini dan ini dapat membantu meningkatkan kecerdasan mereka.
2. Dongeng mengajarkan anak pelajaran moral
Membacakan dongeng untuk anak adalah salah satu cara terbaik untuk mengajari anak membedakan yang benar dan yang salah. Dongeng sering berputar di sekitar kisah persahabatan, pertempuran kebaikan vs kejahatan, cinta dan kehilangan. Kisah-kisah ini berfungsi sebagai bahan yang bagus dari mana orang tua dapat menarik pelajaran penting bagi anak-anak untuk dipelajari. Melalui konsep sebab akibat yang sederhana yang biasa digunakan dalam dongeng, anak belajar bahwa untuk setiap tindakan ada konsekuensinya. Melalui ini, orang tua dapat mengajarkan anak pelajaran moral dasar.
Pelajaran moral yang dipelajari anak-anak dari dongeng ini penting untuk pengembangan karakter yang baik. Sementara dongeng tidak selalu mencerminkan kenyataan, pelajaran yang mereka berikan sederhana: lakukan yang baik, bukan yang jahat; bersikap baik dan berempati kepada sesama
3. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis
Orang tua mungkin bertanya-tanya, “bagaimana dongeng bisa mengajari anak cara berpikir?” Dalam setiap cerita, karakter memiliki keputusan untuk dibuat dan setiap keputusan memiliki konsekuensi. Dengan duduk bersama anak dan mendiskusikan apa yang akan tokoh lakukan, orang tua dapat melatih anak untuk mulai berpikir kritis sejak usia muda.
4. Membuat bonding yang kuat
Membaca dongeng bersama dengan anak bukan hanya kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga cara yang bagus untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anak. Orang tua bisa membaca bersama, tertawa bersama, dan belajar bersama. Waktu yang dihabiskan dengan anak ini dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat antara orang tua dan anak.
5. Memperkaya kosa kata
Manfaat dongeng untuk anak lainnya adalah dapat memperkaya kosa kata si Kecil. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Researchgate, pemahaman anak saat mendengarkan dan membaca cerita akan meningkat. Setelah membaca dongeng, anak dapat menceritakan kembali sesuai dengan pemahamannya. Sisi positifnya, anak-anak dapat memahami kompleksitas bahasa.
6. Meningkatkan fokus
Mendengarkan dongeng secara psikologis dapat membangun suasana yang nyaman. Dongeng yang dibacakan dan didengarkan dapat meningkatkan fokus anak. Semua bagian otak bekerja saat anak mendengarkan cerita, artinya korteks akan bekerja lebih baik.
7. Meningkatkan empati
Dalam dongeng terdapat narasi dan interaksi. Setiap karakter dalam dongeng memiliki karakter dan identitasnya masing-masing. Dengan membaca dongeng, anak dapat memahami orang lain melalui penggambaran tertentu dalam cerita.
1. Bawang Merah Bawang Putih
"Bawang Merah Bawang Putih" adalah cerita jenis Cinderella tentang kebaikan melawan kejahatan dan sangat populer di Indonesia dan Malaysia. Bawang Merah dan Bawang Putih adalah saudara tiri yang bertolak belakang satu sama lain. Bawang Merah adalah gadis pemalas, serakah yang dimanjakan oleh ibunya, sedangkan Bawang Putih penurut, rajin, dan melakukan semua pekerjaan tanpa mengeluh.
2. Malin Kundang
Kisah "Malin Kundang" asli berlatar di lokasi tertentu, Pantai Air Manis di Padang, Sumatera Barat. Malin Kundang bercerita tentang seorang anak yang tidak tahu berterima kasih yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya. Cerita rakyat lain dari Kalimantan Barat yang disebut "Batu Menangis" memiliki cerita yang sangat mirip dengan Malin Kundang, tetapi tidak ada "batu menangis" yang pernah ditemukan di daerah tersebut.
3. Timun Mas
Sebuah cerita tradisional dari Jawa Tengah, "Timun Mas" ("Mentimun Emas") menampilkan seorang gadis muda pemberani yang lolos dari cengkeraman raksasa bernama Buto Ijo ("Raksasa Hijau"). Ini dimulai dengan seorang janda tua tanpa anak yang tinggal sendiri. Dia mengunjungi Buto Ijo, seorang raksasa yang kuat, meminta untuk diberkati dengan seorang anak. Buto Ijo memberinya mentimun besar dan memintanya berjanji untuk memberikan anak pertamanya untuk dimakan.
4. Si Kancil
Di Indonesia dan Malaysia, cerita tentang penipu yang disebut "Si Kancil" ("Si Kancil") sangat populer. Dalam cerita, Kancil selalu mengakali petani dan hewan yang lebih besar. Dalam "Kancil dan Buaya", Kancil ingin menyeberangi sungai untuk mencapai kebun mentimun. Sungai itu penuh dengan buaya yang ingin memakannya. Dalam salah satu versi cerita, Kancil menyuruh buaya berbaris karena ingin memberi mereka daging dan dia melompat ke punggung buaya untuk mencapai kebun mentimun.
1. Jack and the Beanstalk
Ibu Jack mengirimnya ke kota untuk menjual sapi keluarga mereka, tetapi dia menukar sapi itu dengan kacang ajaib. Ketika kacang tumbuh menjadi batang kacang yang mencapai langit, Jack naik ke atas dan menemukan raksasa tidur dan rumahnya penuh dengan harta karun.
2. Cinderella
Cinderella adalah seorang wanita muda yang tinggal bersama ibu tiri dan saudara tirinya yang jahat. Akhirnya, berkat sepatu kaca dan keajaiban di sepanjang jalan, dia bisa melarikan diri dari kehidupannya yang sulit dan menikahi Pangeran Tampan. Beberapa sejarawan percaya versi pertama dari cerita ini muncul antara 7 SM dan 23 M.
3. Goldilocks and Three Bears
Dongeng terkenal ini menampilkan tiga beruang berjalan, berbicara yang memutuskan suatu hari untuk berjalan-jalan untuk menenangkan diri. Saat berjalan, seorang gadis nakal bernama Goldilocks masuk tanpa izin ke rumah mereka dan mulai mencoba bubur, kursi, dan tempat tidur beruang. Robert Southey menerbitkan versi modern dari Goldilocks and the Three Bears pada tahun 1837.
4. Beauty and The Beast
Seperti banyak dongeng lainnya, Beauty and the Beast mengandung karakter bangsawan. Sang pangeran diceritakan memiliki perangai yang manja dan egois. Akibatnya, dia berubah menjadi binatang buas. Binatang itu memenjarakan seorang wanita muda cantik bernama Belle. Dongeng ini mungkin terinspirasi dari kehidupan nyata pasangan yang tinggal di Prancis pada tahun 1500-an. Seorang pria bernama Petrus Gonsalvus memiliki kondisi yang disebut hipertrikosis. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan rambut yang tidak normal.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM