5 Tanda Bayi Haus Ingin Menyusu, Tampak dari Perubahan Perilakunya

calendar icon

02 Jul 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

5 Tanda Bayi Haus Ingin Menyusu, Tampak dari Perubahan Perilakunya

Apakah Si Kecil sudah terhidrasi dengan baik? Pertanyaan ini kadang-kadang muncul selama Moms masih memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif. Jika belum terhidrasi dengan baik, Si Kecil akan menunjukkan tanda-tanda haus. Ingin menyusu.

Ada beberapa gejala awal yang dapat diperhatikan ketika bayi haus atau belum terhidrasi dengan baik. Misalnya, tak tersentuh popok yang basah hingga enam jam sesudah sesi menyusu. Selain itu ketika menangis, Si Kecil tak mengeluarkan air mata. Saat Moms menyentuh bibirnya juga terasa kering.

Gejala lanjutan dehidrasi tampak dari perubahan perilaku Si kecil. Misalnya ia jadi mudah rewel dan sebentar-sebentar mengantuk. Moms juga dapat memeriksa urine-nya. Biasanya ketika Si Kecil kurang terhidrasi, warna urine tampak lebih gelap. Baunya juga lebih kuat dibanding biasanya. Matanya terlihat lebih cekung, dengan tangan dan kaki yang mendingin. Kehausan yang parah dapat memicu detak jantung cepat pada Si Kecil. Gejala yang mendetail, seperti di bawah ini.

  1. Menggerakkan mulut, bibir, dan lidah

Salah satu ciri-ciri bayi kelaparan tahap awal adalah Si Kecil terus-menerus menggerakkan mulut dan bibirnya. Ia juga kerap membuat gerakan seperti sedang mengisap; membuka dan menutup mulut—berulang kali. Kadang-kadang ia juga akan menjulurkan lidah, tanda ingin menyusu.

  1. Menengokkan kepala

Sebentar-sebentar ia akan menengok ke kanan dan ke kiri, seperti mencari-cari sesuatu yang bisa disesap.

  1. Apakah ia rewel?

Rewel dan cenderung gelisah bisa jadi tanda Si Kecil haus. Ia juga susah diam. Lebih sering bergerak. Digendong, salah. Dibaringkan kembali, salah juga.

  1. Memasukkan tangan ke dalam mulut

Ketika Si Kecil mulai mengenali bagian-bagian tibuhnya, ia mungkin sekali akan memasukkan tangan ke dalam mulut ketika haus. Kemudian ia bisa saja menirukan gerakan mengisap, atau malah mengunyah tangan yang sudah berada di dalam mulutnya.

  1. Kulitnya memerah

Kulit yang memerah merupakan gejala yang menyertai Si Kecil yang sedari tadi tak bisa diam; ia kehausan. Lantaran bergerak terus dengan cepat, kulitnya lama-lama kemerahan.

Selain gejala-gejala di atas, Moms dapat mengukur tingkat kehausan bayi dengan dua tes ini.

    The Pinch Test – mencubit sepotong kecil kulit di bagian belakang pergelangan tangan atau tangan Si Kecil. Tenang, ya, Moms. Kulit yang dicubit akan kembali normal secara cepat. dan itu akan kembali normal dengan cepat. Jika lekukan tak lekas kembali normal, kemungkinan Si Kecil kehausan.

    The Mucous Membrane Test – periksa selaput lendir Si Kecil untuk mengecek kelembapannya memadai. Pastikan ia mengeluarkan air mata ketika menangis dan terdapat banyak air liur dalam mulutnya.

Baca juga: 7 Penyebab Bayi Rewel yang Seringkali Disepelekan

 

Bayi Yang Sering Kehausan Ketika Masih Menyusu, Normalkah?

Pada hari-hari tanpa gejala penyerta medis lain, jawabannya adalah “normal”. Yang kurang normal justru ketika Moms menawari air putih bagi bayi berusia di bawah enam bulan yang tampak kehausan.

Memberi air kepada bayi kecil menempatkan mereka pada risiko diare dan kekurangan gizi, demikian pengingat Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Air mungkin tidak bersih dan menyebabkan bayi terkena infeksi selama pemberian ASI eksklusif. Memberi air juga dapat menyebabkan bayi minum lebih sedikit ASI atau berhenti menyusui lebih awal—itulah mengapa mereka kekurangan gizi. Bagi Moms, pemberian air putih kepada Si Kecil turut menurunkan kuantitas ASI di kemudian hari.

tanda bayi haus

ASI mengandung lebih dari 80% air. Terutama susu yang pertama-tama menetes setiap kali menyusui. Oleh karena itu, kapan pun ibu merasa bayinya haus, ia dapat menyusui Si Kecil. Asi dapat memuaskan dahaga Si Kecil, melindunginya dari serangan infeksi serta memaksimalkan pertumbuhannya.

Bayi tak membutuhkan air sebelum mereka berusia 6 bulan, bahkan pada iklim yang panas sekalipun. Inilah yang menjadi alasan WHO merekomendasikan agar anak diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya.

Baca juga: Manfaat ASI Eksklusif menurut WHO

Seorang anak dianggap disusui secara eksklusif jika ia hanya menerima ASI, tanpa makanan atau cairan tambahan, bahkan air, kecuali larutan rehidrasi oral, tetes, sirup vitamin, mineral atau obat-obatan. Saat menyusui, ibu memberi bayinya semua air yang ia butuhkan, sambil menyediakan “air bersih” dan melindungi bayi dari diare.

Semoga rewelnya bayi yang kehausan tak mengusik sesi pemompaan ASI, ya. Lengkapi perlengkapan pemompaan dengan kantong ASI berkualitas baik. Moms dapat memperolehnya lewat situs Mooimom, platform penyedia kebutuhan ibu dan anak.

kantong ASI


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM