13 Aug 2021
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Menstruasi yang tidak teratur memang bisa menjadi tanda jika ada yang salah pada kesehatan Moms. Salah satu masalah yang mungkin muncul adalah polip rahim. Tapi tidak hanya menstruasi tidak lancar, ada beberapa gejala polip rahim lainnya yang sebaiknya Moms ketahui dan waspadai.
Dilansir dari healthline.com, polip rahim adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di lapisan dinding rahim (endometrium). Sebagian besar polip rahim bersifat jinak, meski beberapa di antaranya dapat berkembang menjadi ganas atau kanker.
Polip rahim dapat berbentuk bulat atau lonjong, dengan ukuran mulai dari sebesar biji wijen hingga sebesar bola golf. Benjolan ini dapat bertangkai sehingga terlihat menggantung atau tumbuh melebar pada dinding rahim. Kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita yang telah memasuki masa menopause.
Secara umum, gejala-gejala polip rahim meliputi:
Mungkin saja ada tanda dan gejala polip rahim yang tidak disebutkan. Bila memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, segera konsultasikan dengan dokter.
Penyebab polip rahim belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, kondisi ini erat kaitannya dengan perubahan kadar hormon estrogen. Selain perubahan hormon estrogen, terdapat sejumlah kondisi yang diduga meningkatkan risiko terjadinya polip rahim, yaitu:
Langkah pengobatan polip rahim baru dilakukan bila pasien mengalami gejala yang sangat mengganggu, seperti perdarahan menstruasi yang berlebihan, atau jika polip berpotensi menjadi kanker.
Pada polip yang tidak menimbulkan gejala atau yang berukuran kecil, biasanya tidak dilakukan pengobatan khusus. Meski begitu, pasien tetap dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi dan perkembangan polip.
Bila polip menimbulkan gangguan, ada sejumlah penanganan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasinya, yaitu:
1. Pemberian Obat-obatan
Obat-obatan untuk menyeimbangkan hormon, seperti progesteron dan gonadotropin releasing hormone agonist, dapat meredakan gejala polip uteri. Meski begitu, efek ini bersifat sementara. Gejala dapat muncul kembali setelah konsumsi obat dihentikan.
2. Histeroskopi atau Kuretase
Kedua prosedur ini dilakukan untuk mengangkat polip rahim. Efek samping yang bisa terjadi setelah kedua tindakan tersebut adalah kram perut dan perdarahan ringan. Pasien dianjurkan untuk tidak berhubungan intim sekitar 1-2 minggu setelah prosedur dilakukan.
Langkah pengobatan ini efektif untuk menangani polip berukuran kecil dan biasa dipilih bila polip rahim dialami oleh wanita hamil atau wanita yang sedang merencanakan kehamilan.
3. Histerektomi
Bila polip tidak bisa diangkat dengan metode lain atau jika polip tersebut adalah jaringan kanker, maka histerektomi perlu dilakukan. Histerektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat rahim.
Meski jarang terjadi, polip bisa tumbuh kembali di kemudian hari. Oleh karena itu, pasien dianjurkan untuk memeriksakan kondisinya secara berkala.
Penting bagi Moms untuk menjaga kesehatan dari kebiasaan sehari-hari yang bisa saja berpengaruh pada tubuh. Salah satunya menjaga pola tidur yang baik. Coba gunakan 2in1 Maternity Pillow yang tidak hanya diperuntukkan bagi ibu hamil, tapi juga bisa digunakan sebelum, saat, bahkan setelah kehamilan.
Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM