Vakum bayi adalah proses melahirkan dengan menarik bayi dengan menggunakan alat vakum yang bernama vakum ekstraktor. Vakum bayi biasa dilakukan saat persalinan normal mendapatkan hambatan. Tindakan ini harus dilakukan untuk mempercepat proses persalinan saat sang ibu sudah merasakan kontraksi dan mengejan dengan waktu cukup lama namun bayi tidak kunjung keluar. Apa saja sih penyebab bayi harus divakum saat persalinan dan resiko apa saja yang akan berdampak pada bayi dan sang ibu setelah melalui prosedur vakum bayi? Yuk simak ulasan di bawah ini!
Penyebab Bayi Harus Divakum
Dikutip dari Healthline ada beberapa penyeba bayi harus divakum yaitu antara lain:
- Lamanya proses persalinan
Proses persalinan normalnya berlangsung selama satu sampai dua jam bagi wanita yang melahirkan bayi pertamanya, untuk wanita yang sudah pernah melahirkan sebelumnya hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam untuk melahirkan. Dokter akan melihat posisi bayi apakah semakin turun atau tidak, jika lebih dari dua jam posisi bayi tidak kunjung turun makan tindakan vakum bayi perlu dilakukan.
- Kelelahan yang terjadi pada sang ibu
Mengejan selama kurang satu jam mungkin akan sangat menguras tenaga. Saat sang ibu sudah mengalami kelelahan dan tidak sanggup lagi untuk mengejan, tindakan vakum bayi harus dilakukan.
- Kondisi medis sang ibu
Beberapa kondisi medis sang ibu seperti tekanan darah tinggi, kondisi jantung tertentu, memiliki riwayat stroke dapat mengalami komplikasi selama mengejan karena meningkatnya tekanan darah dan tekanan di otak sehingga dokter perlu melakukan prosedur vakum bayi.
- Terjadi masalah pada bayi
Selama proses persalinan dokter akan terus memantau kondisi bayi seperti kondisi detak jantungnya. Jika detak jantung bayi mengalami penurunan yang cukup lama diperlukan persalinan yang cepat. Dalam kondisi seperti ini maka persalinan dengan menggunakan vakum sangat dibutuhkan untuk melahirkan bayi dengan cepat.
- Besarnya dosis yang diperlukan saat tindakan anestesi epidural dilakukan
Anestesi epidural adalah tindakan medis yang dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit selama persalinan. Tindakan ini mungkin membutuhkan dosis obat yang lebih besar sehingga dapat menghambat kemampuan sang ibu untuk mengejan. Dalam hal ini dokter akan menggunakan ekstraktor vakum untuk memberikan kekuatan tambahan sehingga membantu melahirkan bayi.
Resiko Vakum Bayi
Penggunaan alat ekstrakor vakum tentunya menimbulkan berbagai resiko baik untuk sang ibu dan si kecil. Resiko yang sering terjadi pada bayi antara lain:
- Mengakibatkan retak pada tengkorak bayi
Tindakan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengompres kepala bayi sebelum memeriksakannya ke dokter.
- Pendarahan di dalam tengkorak kepala
Tindakan perawatan yang dibutuhkan akan tergantung pada jenis pendarahan yang terjadi, segera hubungi dokter jika terjadi pendarahan pada bayi. Operasi bedah mungkin akan dibutuhkan untuk melakukan perawatan lebih lanjut
- Adanya luka lebam di kulit kepala bayi
Luka lebam pada kulit kepala bayi sebenarnya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari, namun untuk mempercepat kesembuhannya Moms bisa mengompresnya atau dengan mengoleskan dengan antiseptik yang aman untuk kulit bayi.
Resiko yang terjadi pada sang ibu antara lain:
- Sementara waktu ibu akan mengalami susah buang air kecil
Moms bisa meletakkan kompres menggunakan air panas di perut bagian bawah untuk membuat otot rileks dan hindari minuman yang bersoda, mengandung alkohol dan kafein terutama sebelum tidur.
- Sulit mengontrol keinginan untuk buang air kecil
Moms bisa melakukan senam kegel yaitu senam pelatihan otot panggul yang dilakukan untuk menguatkan otot disekitar kandung kemih dan dilakukan selama 5 menit sebanyak 3 kali sehari. Selain itu Moms sebaiknya menghindari minum terlalu banyak sebelum tidur.
- Nyeri pada vagina dan anus
Moms bisa meringankan nyeri ini dengan merendam vagina dan anus di dalam air hangat selama 20-30 menit atau bisa juga mengompres vagina dan anus dengan waslap yang sudah dicelupkan ke air dingin selama 30 menit.
Seusai melahirkan Moms tentunya membutuhkan waktu untuk pemulihan, dalam rangka mempercepat pemulihan pasca persalinan selain harus istirahat yang cukup Moms perlu mengonsumsi suplemen Prenavita Honey Lychee yang membantu pemulihan setelah melahirkan dan dapat melancarkan ASI.