Waspadai Risikonya! 5 Penyakit yang Timbul Setelah Operasi Caesar

calendar icon

24 Nov 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

Persalinan

Waspadai Risikonya! 5 Penyakit yang Timbul Setelah Operasi Caesar

Moms yang telah menjalani operasi Caesar juga dihadapkan dengan risiko penyakit yang timbul setelah operasi caesar tambahan terkait dengan prosedur pembedahan. 

Jurnal Rev Saude Publica mengungkap, terlepas dari kenyataan bahwa operasi Caesar dianggap relatif aman, tetap penting untuk mengenali tanda-tanda peringatan tentang penyakit yang timbul setelah operasi Caesar.

Tingkat risiko akan penyakit yang timbul setelah operasi Caesar tergantung pada hal-hal seperti prosedur terencana atau keadaan darurat dan kesehatan Moms secara umum.

Penyakit yang Timbul Setelah Operasi Caesar

penyakit yang timbul setelah operasi caesar

1. Demam Tinggi atau Persisten

Meskipun tidak jarang mengalami demam ringan ringan setelah operasi Caesar, Moms harus segera menghubungi dokter kandungan jika mengalami penyakit yang timbul setelah operasi caesar ini. 

Terutama bila memiliki suhu di atas 100 derajat Fahrenheit atau demam ringan yang berlangsung lebih dari 24 jam. 

Demam yang tinggi atau terus-menerus sering kali merupakan tanda pertama infeksi. 

Paling sering adalah infeksi bakteri di tempat sayatan sebagai penyakit yang timbul setelah operasi Caesar.

Beberapa Moms mungkin memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi daripada yang lain, seperti:

  • Mengalami obesitas
  • Menderita diabetes
  • Mengonsumsi obat steroid jangka panjang
  • Produk yang mungkin kamu suka

Baca Juga:
Bisa Cegah Infeksi! Ini 5 Buah yang Baik Pasca Operasi Caesar


bannerbanner

2. Drainase Luka Tidak Normal Terkadang Menjadi Penyakit yang Timbul Setelah Operasi Caesar

Meskipun ada kemungkinan drainase di lokasi sayatan, cairan yang berlebihan atau berubah warna harus segera dilaporkan ke dokter kandungan.

Infeksi luka menjadi salah satu penyakit yang timbul setelah operasi Caesar. Penyakit ini biasanya baru akan timbul saat Moms sudah pulang ke rumah. 

Saat infeksi mulai terjadi, sayatan biasanya akan menjadi merah, bengkak, dan lembut saat disentuh. 

Journal of Matern Health Neonatol Perinatol menjelaskan, abses berisi nanah dapat dengan cepat terbentuk di sekitar lokasi luka. 

Hal ini dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke rahim, ovarium, dan jaringan serta organ di sekitarnya.

3. Nyeri yang Memburuk

Nyeri usai pembedahan sebenarnya normal, Moms.

Nyeri biasanya dapat diobati dengan penghilang rasa sakityang sesuai. 

Namun, jika rasa sakitnya sudah parah tak kunjung membaik, Moms mungkin perlu menghubungi dokter kandungan. 

Pasalnya, ini merupakan indikasi adanya kemungkinan penyakit yang timbul setelah operasi Caesar.

Biasanya, Moms akan menghabiskan sekitar 3 hari di rumah sakit setelah operasi Caesar. 

Selama waktu itu, mungkin ada rasa sakit di lokasi luka dan penumpukan gas di perut. Ini normal, Moms. 

Kenyataannya, rasa sakit terkadang bisa bertahan selama berbulan-bulan, meski pada tingkat yang ringan.

Moms perlu waspada jika kram pascapartum tidak kunjung membaik usai hari ke-3 atau ke-4 usai operasi. 

Rasa sakit yang parah dan terus-menerus bisa menjadi tanda infeksi atau komplikasi internal sebagai penyakit yang timbul setelah operasi Caesar.


Baca Juga:
Kapan Luka Operasi Caesar Sembuh Total? Bisa Lebih Cepatkah?


4. Kesulitan Bernapas

Setelah operasi, tidak jarang ibu merasa sedikit tidak nyaman saat menghirup atau menghembuskan napas. 

Namun, masalah pernapasan yang terus berlanjut atau memburuk bukanlah hal yang baik. 

Masalah semacam ini terkadang dapat terjadi pada Moms yang telah diberi anestesi umum sebagai bagian dari prosedur sesar. 

Anestesi diketahui dapat menghambat pernapasan normal dan seringkali dapat menyebabkan penumpukan lendir di paru-paru

Kadang-kadang, ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai atelektasis, dimana bagian paru-paru runtuh atau berhenti menggembung. 

Jika hal ini terjadi, Moms mungkin mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Sesak napas
  • Pernapasan cepat 
  • Detak jantung cepat
  • Muncul semburat kebiruan pada kulit dan bibir

Sementara, atelektasis paling umum terjadi sebagai penyakit yang timbul setelah operasi Caesar, biasanya muncul setelah Moms pulang ke rumah.

5. Pendarahan Vagina Berlebihan

Pendarahan sering terjadi setelah operasi Caesar seperti setelah melahirkan melalui vagina. Dan kerap menjadi penyakit yang timbul setelah operasi caesar.

Ini karena pelepasan normal dari plasenta setelah persalinan. Dalam kebanyakan kasus, pendarahan secara bertahap akan mereda dan kian mereda.

Jika pendarahan vagina berlanjut atau memburuk, itu mungkin pertanda darurat medis. 

Pendarahan hebat sering kali terjadi jika plasenta tumbuh lebih dalam ke dinding rahim daripada biasanya. 

Jika begini, tidak jarang dokter melakukan pembedahan untuk membantu mencegah pendarahan terjadi.

Hubungi rumah sakit atau pergi ke ruang gawat darurat terdekat jika Moms mengalami gejala berikut:

Pendarahan yang memenuhi pembalut dalam 15 menit

Pendarahan yang membasahi lebih dari 1 pembalut dalam waktu 1 jam

Sebaliknya, jika tidak ada perdarahan sama sekali, itu mungkin juga menjadi perhatian. Terutama jika Moms mengalami nyeri dan demam. 

Hal yang sama berlaku jika Moms mendapati urine yang ada darahnya. Jadi, Moms jangan ragu untuk langsung berkonsultasi dengan dokter, ya!

Pasca melahirkan, Moms akan membutuhkan korset melahirkan untuk membantu Moms mengecilkan rahim, mengecilkan perut yang membuncit, dan meredakan nyeri pinggang. Korset melahirkan MOOIMOM akan membantu Moms mengatasi masalah pasca melahirkan. Dengan bahan berkualitas yang tidak bau dan anti bakteri, korset melahirkan ini akan membuat Moms nyaman saat memakainya.

bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM