19 Dec 2021
Pangastryan Wisesa Pramudiah
0-6 bulan
0-6 bulan
Sebagai orang tua baru moms mungkin masih bertanya-tanya umur berapa bayi bisa merangkak, sebab mungkin moms tidak sabar menunggu karena ingin mengajaknya bermain lebih jauh. Namun sebenarnya moms, tidak semua bayi dapat melewati fase merangkak, terkadang ada bayi yang mampu merangkak dengan cepat dan ada yang bahkan sangat lambat dalam merangkak. Lalu idealnya pada usia berapa bayi bisa merangkak? Yuk simak penjelasannya!
Merangkak merupakan salah satu fase penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, sebab merangkak dapat membantu melatih otot-otot tangan dan kaki bayi. Selain itu merangkak juga mampu menjaga keseimbangan tubuh si kecil. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari merangkak, di antaranya:
Saat merangkak, kemampuan motorik halus dan kasar bayi akan mengalami peningkatan. Si kecil akan belajar tentang fungsi tangan melalui merangkak. Umumnya, si kecil akan mencoba menggenggam barang yang ditemui di sekitar saat sedang merangkak. Selain itu, ia juga akan belajar bagaimana menopang tubuh agar bisa berjalan dengan seimbang.
Ketika si kecil belajar merangkak, si kecil juga akan melatih penglihatannya dengan cara mengenali benda-benda yang disentuh dan dilewatinya. Tak hanya itu, saat merangkak ia akan memiliki pandangan yang lurus ke depan. Hal tersebut berfungsi untuk melatih jarak pandang sekaligus melatih fokus.
Otak bagian kanan dan otak bagian kiri anak akan terlatih ketika si kecil mulai merangkak. Saat merangkak, kemampuan koordinasi si kecil juga dapat terasah dengan baik. Gerakan yang dilakukan oleh tubuh bayi dapat membuat kedua sisi otaknya bekerja dan saling berinteraksi satu sama lain.
Moms bayi yang memasuki fase merangkak akan cenderung lebih sering mengoceh dan cerewet. Sebab saat mulai merangkak, si kecil akan menemukan banyak hal baru yang meningkatkan rasa ingin tahunya. Ia pun akan berusaha berkomunikasi dengan moms loh untuk mengetahui jenis barang yang dia sentuh atau genggam.
Fase merangkak memang penting bagi perkembangan dan pertumbuhan si kecil. Namun, ada beberapa bayi yang terlambat atau melewati tahapan merangkak. Hal ini wajar saja ya moms, namun karena fase merangkak adalah salah satu fase yang penting, moms bisa melakukan beberapa cara ini untuk menstimulasi dan mengajarkan si kecil merangkak:
Sebenarnya moms tidak perlu hawatir jika si kecil tidak mengalami fase merangkak, karena ini adalah hal yang banyak terjadi. Namunada beberapa tanda atau red flags lain yang harus moms waspadai bila si kecil belum juga bisa merangkak:
Jika, moms menemukan salah satu tanda di atas, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter spesialis anak untuk dicari tahu penyebab keterlambatan tumbuh kembangnya sehingga dapat ditangani dengan cepat serta tepat.
Fase merangkak akan terjadi pada usia 6-10 bulan. Merangkak dapat dimulai dengan posisi seperti belajar menungging, lalu si kecil akan mengoordinasikan kedua lengan dengan lututnya. Pada usia 6 hingga 7 bulan, si kecil biasanya sudah dapat mengangkat badan serta pantatnya menggunakan kedua tangan dan kaki sebagai penopang. Di saat itu juga, moms mungkin juga melihat bayi berancang-ancang mulai merangkak. Setelah itu saat si kecil memasuki usia 8-10 bulan, biasanya ia sudah dapat merangkak dengan sendirinya. Fase merangkak yang dialami setiap bayi dapat bervariasi. Jika si kecil sudah bisa merangkak di usia 7-9 bulan, biasanya memasuki usia 11 bulan ia sudah mampu merangkak ke sana kemari dan mengeksplor seisi rumah. Di masa pertumbuhan bayi ini, pastikan moms tidak meletakkan barang-barang yang mudah melukai anak seperti gunting, kabel, dan benda tajam lainnya di bawah lantai. Secara umum, gaya merangkak bayi bertumpu kepada tangan dan kakinya, kemudian digerakkan secara bergantian. Agar lebih aman, moms juga bisa menggunakan alas yang empuk, seperti playmat bermain dari mooimom, Mugu Folding Playmat ini sangat membantu si kecil dalam melakukan eksplorasi, tentunya aman ya moms! Playmat ini dapat meminimalisir si kecil terluka saat ia terjatuh.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM