Moms, 5 Camilan Ini Tepat Diberikan pada Bayi

calendar icon

28 Apr 2020

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Moms, 5 Camilan Ini Tepat Diberikan pada Bayi

Saat usia bayi menginjak enam bulan, ia sudah mulai boleh mencoba makanan padat pertamanya sebagai makanan pendamping ASI (MPASI). Selain makanan pendamping ASI, perkenalkan juga bayi dengan makanan selingan atau camilan sehat untuk mengganjal perut di luar waktu makan utamanya.

Moms tak perlu bingung harus memberinya camilan apa. Silakan intip berbagai inspirasi camilan bayi yang sudah terjamin sehat bagi si kecil.

Kapan Bayi Mulai Boleh Makan Camilan?

Makanan selingan alias camilan adalah makanan yang diberikan di sela-sela waktu makan utama. Frekuensi makan bayi yakni tiga kali dalam sehari dengan jadwal makan pagi, siang, dan malam.

Sesuai dengan namanya, makanan selingan akan berada di antara tiga jadwal makan tersebut yaitu dari pagi ke siang dan sekitar sore hari. Di sisi lain, Anda juga bayi yang hanya mau makan camilan sebanyak satu kali sehari atau terkadang tidak sama sekali.

Frekuensi dan porsi camilan pada masing-masing bayi tidak bisa disamakan. Ada bayi yang senang sekali ngemil, tetapi ada juga yang hanya akan makan makanan selingan sekali dalam sehari atau bahkan terbilang jarang. Sementara untuk usia ideal memperkenalkan bayi dengan camilan sebenarnya Anda bisa melakukannya sejak pertama ia belajar makan makanan padat.

Seperti halnya dijelaskan oleh WHO selaku badan kesehatan dunia, ada dua jadwal makan yang bisa dibiasakan mulai dari usia enam bulan atau saat belajar makan makanan pendamping ASI.

Pertama yakni makanan utama dan kedua yaitu makanan selingan atau camilan sehat untuk bayi. Selama masa MPASI ini, pemberian makanan selingan untuk bayi dapat berupa makanan padat maupun ASI.

Ya, itulah mengapa pemberian makanan di masa ini disebut sebagai makanan pendamping ASI (MPASI). Meski tidak lagi mendapatkan ASI eksklusif karena sudah dibantu dengan makanan dan minuman lainnya, bayi di usia ini masih akan tetap menyusu ASI.

Jadi singkatnya, sah-sah saja untuk mengenalkan bayi dengan makanan camilan sejak awal perkenalannya dengan makanan padat.

Apa Saja Camilan Bayi yang Sehat tapi Tetap Lezat?

Ada berbagai macam pilihan camilan sehat yang bisa dijadikan santapan di sela-sela waktu makan utama bayi. Berikut aneka camilan sehat nan mengenyangkan untuk bayi:

1. Buah-buahan

Buah adalah pilihan camilan bayi yang sudah pasti sehat dan juga praktis. Untuk pilihan buah pertamanya, coba berikan buah naga, pisang, pepaya, alpukat, atau mangga.

Ini karena buah-buahan tersebut memiliki tekstur yang halus, lunak, dan lembut sehingga mudah saat digigit dan dikunyah oleh gigi bayi yang masih dalam masa perkembangan.

Jika si kecil masih berusia 6-8 bulan, sebaiknya blender dulu buahnya menjadi bubur halus (puree). Namun bila buah hati Anda sudah berusia 9 bulan ke atas, tidak masalah untuk memberikan buah segar yang dipotong kecil-kecil supaya ia bisa belajar menggenggam sendiri.

Bahkan, Anda juga boleh mengolah buah-buahan selain dengan cara disajikan langsung. Anda boleh berkreasi misalnya dengan memanggang pisang dan menambahkan parutan keju di atasnya.

2. Biskuit

Biskuit bayi yang dijual di pasaran juga cocok untuk Anda berikan sebagai camilan si kecil sembari menunggu waktu makan berikutnya. Pilih biskuit lunak yang mengandung banyak vitamin dan mineral, karbohidrat, lemak, dan protein. Pastikan juga ukuran biskut cukup kecil sehingga bisa digenggam oleh bayi.

Sesekali, tidak ada salahnya untuk bereksperimen dengan membuat biskuit sendiri di rumah. Anda bisa menyiapkan oat kering, buah, tepung, dan sedikit minyak sayur. Selanjutnya olah semua bahan menjadi satu dengan cara dibuat menjadi adonan halus dan bentuk sesuai selera. Terakhir Anda tinggal memanggang bentuk biskuit yang hampir jadi di atas loyang antilengket.

Jika bayi belum bisa makan biskuit utuh, campurkan biskuit dengan sedikit air atau susu hingga menjadi lumat seperti buburSebaliknya, bagi si kecil yang sudah mahir menggigit dan mengunyah, tidak masalah untuk menyajikan biskuit utuh. Dengan catatan, biskuit memiliki ukuran yang kecil dan berteksur agak lunak.

3. Telur Rebus

Jika Anda ingin menyajikan camilan untuk bayi yang cepat dan mudah, salah satu pilihan yang bisa diberikan yakni telur rebus. Camilan yang satu ini bahkan bisa menjadi pilihan untuk dibawa saat Anda sekeluarga sedang bepergian ke luar rumah.

Namun ingat, jangan lupa untuk mengupas cangkang dan memotong telur menjadi beberapa bagian kecil yang mudah dimakan oleh bayi.

4. Yoghurt

Pilihan camilan sehat lainnya untuk bayi yakni yoghurt. Selain kandungan proteinnya yang tinggi, yoghurt juga kaya akan kalsium yang baik untuk mendukung pertumbuhan tulang si kecil.

Bahkan, yoghurt juga dilengkapi dengan bakteri hidup yang baik untuk mendukung kerja sistem pencernaan. Namun, Anda disarankan agar lebih cermat dalam memilih yoghurt untuk bayi.

Sebaiknya pilih yoghurt tawar atau tanpa rasa yang tidak mengandung banyak gula. Anda bisa menambahkan irisan buah dan beberapa sendok madu untuk menambah rasa yoghurt tersebut.

Artikel terkait: Dear Moms, Berikut Ini 5 Jenis Ikan yang Aman Untuk MPASI Anak

5. Kentang

Kentang merupakan salah satu makanan pokok yang kaya akan karbohidrat. Biasanya, kentang memang dijadikan olahan dalam makanan utama guna menyumbang energi bagi tubuh.

Namun, sah-sah saja untuk mengolah kentang menjadi pilihan makanan selingan atau camilan bayi. Caranya pun tidak sulit, Anda bisa membuat kentang tumbuk (mashed potato) untuk bayi usia 6-8 bulan yang masih harus makan makanan lumat.

Sementara ketika usia bayi sudah semakin dewasa, misalnya menginjak 9 bulan ke atas, Anda dapat mengolah camilan dari kentang dengan tekstur lainnya.

Anda bisa membuat kentang goreng sendiri di rumah seukuran tangan si kecil agar mudah digenggam. Pilihan lainnya juga bisa dengan membuat camilan berupa perkedel dengan campuran wortel dan daging ayam.

Jika ingin yang lebih mudah, Anda juga bisa mengukus kentang yang sudah dipotong kecil-kecil sebelumnya sampai menghasilkan tekstur yang mudah digigit oleh bayi.

Selain itu, tidak masalah untuk menambahkan garam, gula, maupun micin secukupnya ke dalam olahan kentang yang Anda buat.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tambahan perasa biasanya akan membuat bayi lebih semangat dan tidak susah makan karena rasanya yang enak.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM