mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms Perhatikan! Begini Frekuensi BAB Bayi Baru Lahir

Moms Perhatikan! Begini Frekuensi BAB Bayi Baru Lahir

Sebagai para Moms yang sigap, memantau segala tumbuh kembang dan kebutuhan untuk si kecil adalah prioritas yang utama. Menjaga tubuh si kecil agar tetap sehat juga sebuah tugas utama bagi seorang ibu. Mulai dari nutrisi yang mereka butuhkan setiap harinya hingga mencatat pencapaian tumbuh kembangnya. Mencatat tentang bagaimana kondisi buang air besar pada si kecil juga tidak kalah penting. 

Kotoran bayi baru lahir dapat menjadi indikasi tahu kondisi kesehatan bayi dan apakah mereka sudah mendapatkan cukup asupan ASI atau susu formula. Frekuensi mereka mengeluarkan kotoran juga perlu Moms perhatikan agar lebih mengetahui apa yang dibutuhkan si kecil. Yuk, Moms simak penjelasannya di artikel ini!

 

Baca juga: Diare Pada Bayi, Apa Penyebabnya?

 

Frekuensi Buang Air Besar Sesuai Usia Si Kecil

Sebagai para Moms yang pintar, Moms perlu mengetahui frekuensi buang air besar pada si kecil. Berikut daftar frekuensi buang air besar yang disesuaikan dengan usia mereka, antara lain: 

1. Hari Ke-1 Hingga Ke 3

Dilansir dari laman Healthline, bayi baru lahir akan mengeluarkan mekonium dalam 24 sampai 48 jam setelah lahir. Mekonium adalah kotoran yang dikeluarkan si kecil berwarna hitam, seperti tar dan mengandung empedu dan zat lain yang ditelan bayi saat masih dalam kandungan. 

Pada hari selanjutnya, mekonium tersebut akan berubah menjadi warna hijau-kuning. Selama 24 jam pertama, si kecil setidaknya harus buang air besar sebanyak satu kali karena kandungan kolostrum yang tinggi gula dari ASI. Kandungan tersebut berfungsi untuk mencaharkan dan mendorong mekonium keluar.

2. 6 Minggu Pertama

Menurut laman Healthline, terdapat perbedaan dari bayi yang minum ASI dan susu formula. Bayi berumur 6 minggu yang minum ASI akan mengeluarkan kotoran berwarna kuning dan berair. Bayi yang menyusui setidaknya pada periode ini bisa 3 kali buang air besar per hari, tetapi mungkin ada yang hingga 4 sampai 12 kali untuk beberapa bayi. 

Sedangkan bayi yang mengonsumsi susu formula, fesesnya akan berwarna coklat muda atau kehijauan. Setidaknya mereka akan buang air sebanyak 1 hingga 4 kali buang air besar per hari. 

3. Usia 4 Bulan (Sebelum Mengonsumsi Makanan Padat)

Pada usia 4 bulan, kebanyakan bayi rata-rata buang air besar sekitar dua kali sehari. Tidak ada bedanya dari bayi yang mengonsumsi ASI ataupun susu formula, frekuensi buang air besar si kecil akan menjadi lebih jarang seiring dengan bertambahnya usia mereka. Moms perlu catat, bahwa  frekuensi buang air besar tidak sepenting konsistensi dan usaha yang dilakukan si kecil untuk mengeluarkan kotorannya.

4. Setelah Mengonsumsi Makanan (MPASI)

Setelah bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), yakni pada usia 6 bulan atau lebih, Moms akan menghadapi perbedaan pada frekuensi buang air besar dan konsistensi feses si kecil. Frekuensi dan konsistensi feses si kecil pada periode ini akan sangat bervariasi. Dilansir dari laman Healthline, si kecil akan buang air besar 1 hingga 2 kali atau bahkan lebih sering ketika sudah mulai mengonsumsi makanan padat. 

 

Baca juga: 3 Makanan yang Dapat Dijadikan MPASI Selain Nasi

 

Bedakan Feses Normal dan Tidak Normal

Moms perlu mengetahui bagaimana keadaan feses yang normal dan yang menunjukkan gejala si kecil terkena penyakit. Berikut perbedaan kotoran yang normal dan tidak normal , antara lain:

1. Kotoran Normal

Seperti yang dilansir dari laman WebMD, kotoran yang normal pada si kecil bisa berwarna- warni, contohnya kuning, hijau, atau coklat. Hal tersebut dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi si kecil. Selain itu, beberapa bayi tidak buang air besar selama satu atau dua hari, atau bahkan seminggu. Frekuensi buang air besar yang terjadi itu masih bisa dikatakan normal. Moms tidak perlu khawatir, selama si kecil masih memiliki nafsu makan dan berat badannya bertambah.

2. Kotoran Tidak Normal

Menurut laman WebMD, gejala yang muncul ketika si kecil mengeluarkan feses tidak normal adalah kotoran yang berisi lendir, air, atau darah. Jenis kotoran seperti itu bisa menjadi indikasi anak Moms terkena alergi atau infeksi. Selain itu juga, konsistensi dari feses itu sendiri. Kotoran dengan konsistensi yang padat dan keras mengindikasikan si kecil mungkin mengalami sembelit pada perutnya.

 

Baca juga: Mengatasi Sembelit, Tambah Konsumsi Serat untuk Bayi

 

Untuk melengkapi koleksi perlengkapan dan peralatan kebutuhan bayi, Moms bisa belanja produk-produk MOOIMOM. Bahan yang digunakan tentu menggunakan kualitas yang bagus dengan harga produk yang terjangkau. Perlengkapan dan peralatan bayi dari MOOIMOM ini bisa Moms beli di official website MOOIMOM, di toko resmi di berbagai e-commerce kesayangan Moms, maupun di offline store yang terdapat di berbagai mall.

Bagikan Artikel: