26 Feb 2021
Kenhari
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi muntah setelah minum ASI (air susu ibu) adalah keluhan yang sering terjadi. Sebagian bayi bahkan mengalaminya hampir setiap kali selesai menyusu. Meski umumnya normal, kondisi ini bisa juga disebabkan oleh gangguan berbahaya yang harus diwaspadai. Bayi muntah setelah minum ASI dikenal dengan istilah gumoh. Kenali penyebab gumoh. Klik Disini! Gumoh dikatakan normal apabila tidak menyebabkan bayi rewel atau sesak napas. Meskipun dapat dicegah, kondisi tersebut tidak memerlukan penanganan khusus, dan normal terjadi. Berikut solusi untuk Moms apabila bayi sering muntah setelah menyusu. Klik Disini!
Untuk mengatasi muntah yang normal, Moms tidak perlu membawanya ke dokter atau memberikan obat-obatan khusus. Cukup berikan ia cairan agar terhindar dari dehidrasi. Bayi gumoh biasanya tidak perlu dikhawatirkan dan akan mereda dengan sendirinya seiring bertambahnya usia bayi. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meringankan keluhan bayi muntah setelah minum ASI. Klik Disini!
1. Upayakan posisi kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya, saat menyusu.
2. Posisikan tubuhnya tetap tegak setelah menyusu, agar bayi dapat lebih mudah bersendawa.
3. Biarkan bayi menyusu dalam keadaan tenang. Hal ini akan mencegah bayi mengisap terlalu banyak udara bersamaan dengan ASI.
4. Biasakan bayi menyusu secukupnya, namun lebih sering. Menyusu terlalu banyak dapat membuat lambung bayi teregang karena penuh, sehingga memicu bayi untuk muntah setelah minum ASI.
5. Buat bayi sendawa setiap kali habis menyusu. Biarkan bayi sendawa terlebih dulu sebelum berganti payudara.
6. Pastikan pakaian atau popok bayi tidak terlalu ketat, serta hindari menggendong bayi untuk sendawa dengan posisi perut bayi tepat di bahu Anda. Hal ini untuk mengurangi tekanan pada perutnya.
7. Hindari menggoyangkan bayi atau membuat bayi aktif segera setelah menyusu. Sebaiknya juga jangan bepergian dengan kendaraan sesaat setelah bayi menyusu.
8. Jika bayi sudah cukup besar, posisikan agar ia duduk sekitar 30 menit setelah menyusu.
9. Posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi saat tidur. Anda dapat meletakkan selimut atau handuk yang digulung di bawah bahu dan kepalanya. Sebaiknya hindari menggunakan bantal pada bayi.
10. Teliti kemungkinan bayi muntah setelah minum ASI akibat makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu, misalnya susu sapi.
11. Jika bayi muntah setelah minum ASI disertai tanda-tanda bahaya di atas, atau jika Anda merasa khawatir akan kondisi ini, segeralah konsultasikan dengan dokter anak. Catat berapa kali atau berapa banyak bayi muntah, dan apakah terdapat gejala-gejala lainnya.
Gumoh disebabkan oleh ASI atau susu yang ditelan bayi kembali ke kerongkongan, karena otot di saluran pencernaan bayi, yaitu di bagian kerongkongan dan lambung, masih lemah. Kondisi ini disebut sebagai refluks. Bayi kemungkinan mengalami refluks karena ukuran lambungnya masih sangat kecil sehingga cepat terisi penuh. Refluks juga terjadi karena katup pada kerongkongan belum sempurna, sehingga belum bekerja secara optimal untuk menahan isi lambung.
Umumnya, bayi muntah setelah minum ASI akan berlangsung hingga usia 4-5 bulan. Setelah itu, gumoh akan berhenti dengan sendirinya. Penyebab lain bayi muntah setelah minum ASI adalah gastroenteritis. Hanya saja, infeksi pada saluran cerna bayi ini biasanya disertai dengan diare. Selain gastoenteritis, ada berbagai penyebab lain bayi muntah setelah minum ASI, mulai dari alergi, pilek, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, hingga penyempitan lambung (stenosis pilorus).
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM