25 Feb 2021
Ika
Dalam perut setiap manusia, terkandung gas yang bersifat alami. Begitu juga pada bayi. Gas dalam perut kita terbentuk saat bakteri yang bersarang pada usus besar tengah memecah sisa makanan. Gas akan keluar dalam bentuk sendawa atau kentut. Namun, terkadang, gas tidak dengan mudahnya keluar dari tubuh. Saat itulah perut terasa kembung.
Pada bayi, keluhan perut kembung membuat mereka kian tak nyaman. Sudah tak nyaman, keluhannya pun kerap datang. Akibatnya, mereka kerap rewel. Sebentar-sebentar menangis.
Pada masa awal kelahiran, sistem pencernaan Si Kecil belum dapat berfungsi dengan sempurna. Itulah mengapa perut mereka menjadi gampang kembung.
Ketika perut bayi kembung, ia memerlukan bantuan untuk mengeluarkan gas berlebih dalam saluran pencernaannya. Supaya lekas teratasi, mari lebih cermat mengenali gejala perut kembung pada bayi, ya.
1. Tiba-tiba rewel atau menangis tanpa sebab yang jelas.
Tangisan bayi tak selalu tentang lapar. Intonasi tangisannya, menurut beberapa dokter spesialis anak, menandakan reaksinya terhadap sesuatu. Jika bayi telah menangis tanpa henti lebih dari satu jam, bisa jadi karena ia sedang sakit. Jenis tangisannya cenderung nyaring, intens dan panik.
2. Perut bayi terasa kencang.
Kolik merupakan kondisi yang biasa dialami bayi pada tiga minggu pertama kehidupannya. Kolik memicu bayi menangis berkepanjangan. Tak jarang hingga lebih dari tiga jam per harinya. Sampai sekarang belum ada penyebab pasti kolik. Namun, beberapa peneliti menduga kolik terkait sensitivitas lambung. Termasuk ketika perut penuh dengan gas.
Perut bayi yang mengalami kolik seringkali keras karena memang ada masalah internal pencernaaan. Atau, lantaran otot-otot perut menegang saat mereka menangis.
3. Beberapa kali buang angin dalam jeda yang singkat.
Perut kembung pada bayi dipicu produksi gas di dalam usus besar yang berlebihan. Bisa juga karena bayi menelan udara ketika mengisap air susu ibu (ASI). Gas akan dikeluarkan melalui usus ke luar sebagai kentut.
4. Menggeliat atau melengkungkan punggung dan mengangkat kedua kaki.
Ketika masih di dalam rahim, bayi diselimuti kantung rahim yang senantiasa memberikan kehangatan. Saat lahir, ia tak lagi dijaga kantung rahim. Sehingga, sekali tubuhnya bermasalah, ia akan mencari kehangatan. Salah satunya dengan menggeliat. Sebetulnya pula, menggeliat adalah cara bayi mencari kenyamanan dari Moms. Sebagaimana ia, dulu, memperoleh kehangatan dari kantung rahim.
Salah satu cara mengatasi perut kembung pada bayi adalah menyendawakannya. Ada beberapa cara menyendawakan bayi. Berikut beberapa di antaranya.
Cara ini paling mudah diterapkan pada bayi yang baru beberapa hari lahir. Taruh kepala dan bagian lainnya badan bayi pada dada Moms. Biarkan dagunya menempel pada bahu kita. Tepuk-tepuk lembut punggung bayi dengan pelan dan lembut.
Sementara jika memilih cara menggendong pada bahu, Moms mesti memposisikan perut bayi pada bahu. Dengan begitu, perutnya agak tertekan. Satu tangan memegangi badan bayi. Tangan lainnya menepuk pelan punggungnya supaya udara keluar dari dalam perut bayi.
Posisinya cenderung lebih kompleks ketimbang menggendong bayi pada dada atau bahu Moms. Meski begitu, tak ada salahnya dicoba.
Dudukkan bayi di pangkuan Moms. Bisa dengan posisi menyamping atau menghadap ke arah Moms. Sentuh dagu dan rahangnya dengan lembut. Hindari memijat bagian leher supaya Si Kecil tak kesakitan. Lalu tepuk-tepuk lembut punggung bayi sehingga ia bersendawa.
Baringkan bayi pada pangkuan Moms dengan posisi menelungkup. Kemudian, sentuh dagu dan rahangnya dengan lembut. Pastikan kepala bayi tak lebih rendah ketimbang bagian tubuh yang lain supaya darah tak mengalir ke kepalanya. Usap lembut punggung bayi hingga ia bersendawa.
Ada tiga pilihan menyendawakan bayi, ya, Moms. Silakan pilih salah satu di antaranya, yang Moms rasa paling efektif. Jika tak berhasil juga, coba dua cara lainnya.
Di sela-sela pemulihan dari gejala perut kembung, usahakan memandikan bayi dengan air hangat. Memang, air hangat tak dapat mengobati perut kembung. Tetapi kehangatan airnya mampu membuat bayi menjadi lebih relaks dan tenang. Paling tidak, ia dapat mengurangi frekuensi menangis. Dengan begitu, Moms juga dapat beristirahat.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM