Testpack Positif tapi Tidak Hamil? Ternyata Ini Alasannya

calendar icon

25 Feb 2022

author icon

Allysa Denia Putri

category icon

Pra-kehamilan

Testpack Positif tapi Tidak Hamil? Ternyata Ini Alasannya

Alat tes kehamilan mandiri atau biasa disebut testpack. Testpack ini merupakan alat yang paling umum, cepat dan mudah digunakan di rumah. Alat tersebut dapat mendeteksi hormon awal pada awal kehamilan yang dideteksi melalui urin biasanya terjadi dengan muncul garis penanda, perubahan warna atau model digital yang menampilkan hasil hamil atau tidak hamil. Testpack dapat mendeteksi human chorionic gonadotropin (hCG) yang ditemukan dalam urin dengan beberapa produk yang mengklaim bahwa hasil akurat lebih dari 99% dan sangat sensitif tetapi mungkin bisa sedikit melenceng karena belum ada uji secara independen keakuratannya. 

Beberapa produsen testpack sendiri mengklaim bahwa produk mereka memiliki kemampuan deteksi kehamilan akurat tetapi juga tes positif dan negatif palsu dapat terjadi karena berbagai alasan. Ketika hasil testpack positif, sangat penting untuk memeriksa ke dokter untuk pemeriksaan awal kehamilan. Beberapa alasan dikutip dari healthline yang bisa menyebabkan hasil tes positif palsu diantaranya sebagai berikut:


Baca Juga:
5 Rekomendasi Merk Test Pack yang Bagus dan Akurat


bannerbanner

Alasan Testpack Positif tapi Tidak Hamil

1. Kesalahan penggunaan 

Tes kehamilan dapat dikatakan akurat bila digunakan dengan benar. Jadi sangat penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan serta periksa tanggal kadaluarsa sebelum menggunakan alat tes. 

Jumlah hCG dalam urin akan meningkat secara bertahap setelah pembuahan. Oleh karena itu, biasanya tes akan lebih akurat ketika digunakan setelah lewat periode menstruasi pertama atau kedua. Akan tetapi 10% orang hamil memiliki kadar hCG yang meningkat pada hari pertama terlambat menstruasi. Jadi, tes tidak mungkin akurat jika dilakukan saat ini atau bisa menyebabkan testpack positif palsu. 

Selain itu disarankan untuk menggunakan tes kehamilan saat urin dalam keadaan sangat pekat yaitu saat pertama kali bangun tidur. Serta jangan meninggalkan alat tes kehamilan terlalu lama dalam keadaan dicelupkan dalam urin, penggunaan timer dapat membantu untuk memeriksa hasil tes.

2. Kehamilan ektopik 

Kehamilan ektopik disebabkan oleh sel telur yang dibuahi tetapi tumbuh di luar rongga rahim. Selain itu kehamilan ektopik juga dapat terjadi jika sel telur tersangkut di tuba falopi selama perjalanan menuju rahim. Keadaan seperti ini harus segera ditangani secara serius. 

Kehamilan ektopik sendiri dapat terjadi di leher rahim, ovarium, ataupun rongga perut. Kondisi kehamilan seperti ini tidak dapat berlanjut menjadi kehamilan normal karena embrio tidak memiliki tempat untuk tumbuh atau berkembang di luar rahim. Hal ini juga akan menyebabkan kehilangan darah secara ekstrim bahkan mempengaruhi organ reproduksi. 

Kehamilan ektopik ini akan tetap menghasilkan hasil testpack positif palsu karena embrio akan tetap memproduksi hCG walaupun embrio tidak berada di rahim yang tepat.


Baca Juga:
Alami Gejala Kehamilan, Namun Hasil Test Pack Negatif? Inilah Moms Penjelasannya


3. Keguguran atau pernah melakukan aborsi sebelumnya

Keguguran dalam kehamilan sendiri biasanya diperkirakan sebelum seseorang mengetahui bahwa mereka dalam keadaan hamil. Selama masa kehamilan kadar hCG akan terus meningkat hingga dua kali lipat setiap harinya dan dapat mencapai puncaknya yaitu sekitar 10 minggu yaitu saat plasenta belum terbentuk dan berfungsi.

Keguguran dini atau kehamilan kimiawi juga dapat terjadi apabila embrio tidak dapat tumbuh sejak dini, penyebab kehamilan kimiawi ini beberapa diantaranya masih tidak diketahui. Orang yang mengalami kehamilan kimiawi akan sering mengalami pendarahan. 

Saat terjadi keguguran atau aborsi,maka hormon hCG tersebut akan berada dalam darah dan urin hingga 6 minggu atau bahkan hingga berbulan-bulan. Hal ini bisa disebabkan karena sebagian plasenta dapat tetap berada di dalam tubuh dan dapat terus memproduksi secara singkat hCG. Kemungkinan hasil testpack positif palsu akan terjadi hingga kadar hCG kembali ke keadaan sebelum hamil.

4. Obat-obatan 

Testpack positif palsu juga dapat terjadi karena disebabkan obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kadar hormon seseorang dalam darah dan urin. Hal ini karena jika mengkonsumsi obat kesuburan saat program hamil yang memicu adanya hCG sintesis. Kemungkinan yang terjadi kepada calon ibu akan sering melakukan tes kehamilan lebih awal dan melihat hasil testpack positif palsu.

5. Kondisi medis tertentu 

Kadar hCG seseorang juga dapat meningkat saat tidak hamil yang bisa disebabkan oleh beberapa diantaranya yaitu: 

  • Gangguan yang mempengaruhi kelenjar pituitari dan kadar hormon
  • Penyakit kanker 
  • Antibodi yang mengganggu alat tes kehamilan atau hCG phantom
  • Kista ovarium yang menghasilkan hCG
  • Penyakit ginjal atau infeksi saluran kemih 

Kondisi medis lainnya juga dapat membuat hasil testpack positif palsu tetapi sangat jarang terjadi.

Setelah melakukan tes kehamilan di rumah dan menghasilkan testpack positif maka selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan periksa ke dokter. Hal ini untuk memastikan bahwa benar terjadinya kehamilan selain itu dokter juga dapat memantau kadar hCG dalam darah dan memastikan janin berkembang dengan baik. Persiapkan kehamilan moms sedari dini serta lengkapi kebutuhan ibu dan bayi hanya di www.mooimom.id.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM