Tangan Bengkak saat Hamil Bisa Diatasi dengan 10 Cara Ini

calendar icon

13 Jun 2021

author icon

Ika

category icon

Trimester Pertama

Tangan Bengkak saat Hamil Bisa Diatasi dengan 10 Cara Ini

Selama kehamilan, tubuh Moms memproduksi sekitar 50 persen lebih banyak darah dan cairan untuk membantu pertumbuhan bayi. Faktanya, sekitar 25 persen kenaikan berat badan Moms saat hamil berasal dari retensi cairan—nah, sekarang bisa mengunyah lebih banyak nasi goreng, deh.

Sebagian cairan ekstra itu mengisi jaringan Moms, terutama pada tangan, kaki, dan pergelangan kaki. Maka bukan  suatu hal yang harus ditakuti ketika tiba-tiba tangan bengkak.

Jika pembengkakan tampak sangat tiba-tiba (dalam semalam, tangan berubah dari kurus menjadi jari sosis), hubungi dokter. Bisa menjadi tanda preeklamsia, kombinasi yang berpotensi berbahaya dari tekanan darah tinggi dan kadar protein tinggi dalam urine.

Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan, yang biasanya muncul setelah usia kandungan menginjak 20 minggu.

Kendati tidak terlalu umum, preeklamsia bisa dialami sekitar lima sampai delapan persen kehamilan. Preeklamsia tidak bisa diobati. Satu-satunya jalan mengatasi gangguan kehamilan ini melalui persalinan. Semakin berat kondisi preeklamsia, risiko dan penanganannya semakin sulit. Agar tidak terserang preeklamsia, begini cara pencegahannya.

1. Rutin konsultasi masalah kesehatan dengan dokter

Selama masa kehamilan perlu sekali untuk mengontrol serta konsultasikan ke dokter mengenai berbagai masalah kesehatan dan berbagai keluhan. Pemeriksaan yang bisa mendeteksi preeklamsia antara lain, pemeriksaan tekanan darah, tes darah, pemeriksaan urine dan perkembangan janin dalam kandungan.

2. Olahraga teratur

Ibu hamil pun harus tetap berolahraga dan terbukti beberapa olahraga aman untuk ibu hamil seperti yoga, pilates, berenang, dan tentu saja senam hamil yang dibantu dengan instruktur yang paham mengenai kesehatan ibu hamil.

3. Menjaga makanan

Selama masa kehamilan, ibu hamil kerap diminta untuk memakanan makana sehat. Apalagi untuk menghindari preeklamsia sangat dianjurkan untuk mengurangi garam tambahan dalam makanan, menghidari konsumsi makanan yang digoreng, perbanyak air putih, dan tentu saja menghindari alkohol serta kafein.

4. Istirahat yang cukup

Pastikan Moms untuk cukup istirahat dengan minimal waktu tidur 7-8 jam setiap malam. Waktu tidur yang cukup setidaknya dapat mengistirahatkan tubuh dan mengurangi tingkat stres. Selama tidur, Moms bisa memposisikan kaki lebih tinggi ke atas dengan tujuan untuk memperlancar aliran darah di dalam tubuh.

Baca juga: Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil, Acuannya Bervariasi

5. Mengontrol berat badan

Selama masa kehamilan tak bisa dipungkiri kalau menjaga berat badan sangat diperlukan. Saat hamil, kenaikan berat badan mengikuti pertumbuhan janin di dalan kandungan. Bertambahnya berat badan berarti bayi di kandungan juga sedang bertumbuh dan bertambah berat.

Namun, kenaikan berarti badan perlu diperhatikan agar tidak terlalu meningkat secara drastis. Ibu hamil perlu menjaga berat badan agar tidak terlalu berlebihan dan hanya naik sesuai seharusnya dengan memperhatikan Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI).

6. Makanan tinggi antioksidan

Beberapa makanan yang mengandung antioksidan tinggi dapat membantu menurunkan risiko preeklamsia. Contoh makanannya di antaranya brokoli, bayam, kacang-kacangan, wortel, kentang, nasi merah, dan kacang kedelai. Selain itu, berbagai jenis ikan seperti salmon, sarden, tuna, hering, dan kembung juga bisa menjadi opsi asupan kaya antioksidan.

7. Makanan tinggi kalium

Makanan tinggi kalium dipercaya dapat mencegah tekanan darah tinggi pada kehamilan. Contoh buah yang kaya kalium ialah alpukat, pisang, aprikot, persik, dan delima. Selain itu, asupan lain yang bisa konsumsi yaitu bayam, salmon, air kelapa, kacang buncis putih (white kidney beans), kentang, dan tomat.

Baca juga: Penyebab Preeklamsia pada Ibu Hamil, Hati-Hati

8. Membatasi garam

Pastikan untuk membatasi garam dalam menu makanan Moms. Tingkat asupan garam yang direkomendasikan adalah 3,8 gram per hari. Jumlah ini sama-sama berlaku bagi ibu hamil dan orang dewasa biasa. Namun, ibu hamil yang memiliki beberapa faktor risiko preeklamsia lainnya harus memerhatikan asupan garamnya lebih ketat. Apalagi ketika sudah memasuki trimester tiga kehamilan.

9. Batasi protein

Preeklamsia dapat meningkatkan kadar protein di urine. Oleh karena itu, penting pula untuk mengontrol asupan protein, yaitu 15-20 persen dari seluruh total asupan kalori. Pilihlah makanan berprotein hewani seperti daging tanpa lemak, ikan, dan telur. Lalu, protein nabati bisa didapat dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

10. Dianjurkan mengonsumsi suplemen

Konsumsi suplemen contohnya kalsium, asam folat, vitamin D, vitamin C, vitamin B6, dan vitamin E dapat menurunkan risiko terkena preeklamsia. Penggunaan suplemen-suplemen tersebut sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar konsumsinya sesuai dengan kondisi kesehatan ibu hamil yang berbeda setiap orangnya.

Untuk mempertahankan gizi seimbang selama kehamilan, Moms dapat mengasup suplemen pendukung. Salah satunya Prenavita Milk Vanilla. Suplemen berupa serbuk ini tersedia di situs Mooimom. Di Mooimom, Moms dapat berbelanja kebutuhan sendiri dan, kelak, bayi yang akan lahir.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM