16 Apr 2020
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Apakah saat ini Moms sedang memasuki usia kehamilan di atas 28 minggu dan mulai mengalami pembengkakan pada kaki? Tidak usah langsung panik. Kaki bengkak saat hamil dialami oleh hampir 75% wanita, hal ini sering disebut dengan edema atau oedema yang artinya penimbunan cairan.
Walaupun bisa terjadi pada bagian tubuh yang lain, penimbunan cairan yang menyebabkan pembengkakan paling kerap dialami pada kaki.
Penyebab Kaki Bengkak Pada Ibu Hamil
Ketika sedang tidak hamil, volume air yang masuk ke dalam tubuh, kurang lebih sama banyaknya dengan volume yang dikeluarkan. Apabila volume air berlebihan, tubuh otomatis akan mengeluarkan air dalam bentuk keringat, air kecil dan air besar.
Perubahan metabolisme tubuh saat hamil, terutama pada keseimbangan volume cairan tubuh menjadi menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kaki.
Selain kelebihan cairan, kaki bengkak pada ibu hamil dapat disebabkan oleh:
1.Terlalu banyak diam, seperti duduk
Hal ini terjadi karena terganggunya sirkulasi pembuluh darah balik dan meningkatnya tekanan pada kedua kaki karena berat ibu yang semakin bertambah.
Gangguan sirkulasi ini terjadi karena uterus/rahim yang membesar menekan pembuluh darah yang ada di area panggul saat Ibu sedang duduk atau berdiri dan menekan pembuluh darah saat posisi berbaring terlentang.
2. Aliran darah kurang lancar
Kelebihan cairan ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik saat hamil bisa menyebabkan pembuluh darah balik yang ada di kaki menjadi tersumbat. Hal ini juga mengganggu aliran darah ke jantung.
Selain itu, ukuran rahim yang semakin besar juga menekan dan menghambat aliran darah dari pembuluh darah di kaki.
Cara Mengatasi Pembengkakan Kaki Saat Hamil
Untuk pembengkakan normal, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan, antara lain adalah:
1. Pakai Celana Hamil yang Nyaman
Penggunaan pakaian yang kurang tepat misalnya celana yang ketat dapat memperburuk masalah karena menghambat aliran darah balik dari tubuh bagian bawah.
Gunakan celana hamil yang memiliki bahan tidak terlalu menekan agar tidak menghambat aliran darah ke kaki. Moms bisa gunakan Celana Hamil MOOIMOM yang meski memiliki bahan lembut tapi tetap stylish.
Celana Hamil MOOIMOM juga aman digunakan mulai usia kehamilan 0 hingga 9 bulan, karena di bagian perut yang memiliki desain HighWaist atau bagian perut yang tinggi. Sehingga dengan desain ini perut Moms akan disangga dengan baik. Moms bisa dapatkan Celana Hamil yang nyaman di mooimom.id.
2. Atur Posisi Kaki agar Aliran Darah Tetap Lancar
Tinggikan kaki secara teratur setiap hari agar sirkulasi darah menjadi lancar, misalnya duduk dikursi dan menaruh kaki di kursi yang lain. Moms bisa sambil santai menonton televisi dengan posisi kaki memiliki penyangga dan lurus ke depan.
Ini akan memberikan waktu bagi darah agar tidak mengendap di bagian kaki. Namun, pastikan Moms tidak hanya duduk berdiam diri ya. Ada kalanya Moms harus bergerak untuk memperlancar aliran darah dan melenturkan otot.
3. Kurangi Asupan Garam dan Lakukan Olahraga Ringan
Tidak perlu melakukan high impact training, cukup dengan banyak bergerak di sela-sela waktu dan tidak diam dalam posisi statis terlalu lama. Sedangkan kelebihan garam bisa menahan cairan dalam tubuh, sehingga memicu penumpukan cairan.
4. Hindari Memangku Beban yang Berat
Saat duduk sirkulasi darah akan terhambat apabila Moms sambil memangku beban yang berat. Hal ini juga berlaku apabila Moms mengangkat beban terlalu berat.
Beban yang berat hanya akan memberikan efek tekanan pada bagian bawah tubuh, yaitu kaki. Jika ini dibiarkan terus menerus, maka kaki Moms akan mengalami pembengkakan.
5. Lakukan Pemijatan Ringan
Moms bisa sesekali lakukan pijatan ringan dengan lotion atau minyak urut khusus yang hangat, usapkan pada kaki dari arah lutut ke pangkal paha.
Bisa juga Moms lakukan saat mandi. Dengan duduk dan memijat kaki saat mandi, tidak hanya memberikan aliran darah yang lancar, namun juga memberikan efek relaksasi bagi Moms.
6. Lakukan Perendaman Kaki
Perendaman kaki yang dilakukan ialah dengan mencampurkan larutan air garam yang hangat agar kaki terasa lebih rileks.
Bila edema yang Moms derita saat hamil masih tergolong ringan, gejalanya akan berupa pembengkakan pada betis dan telapak kaki yang dapat hilang dengan sendirinya setelah beristirahat dengan cukup.
Bila edema ini lebih parah, pembengkakan tidak hanya terjadi pada kaki dan betis tapi menyebar hingga ke paha, alat kelamin (terutama bibir kemaluan sebelah luar), serta daerah sekitar perut. Segera periksakan ke dokter apabila Moms mengalami gejala tersebut, ya.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM