22 May 2021
Ika
Pelbagai penelitian menunjukkan sebagian besar ibu menyusui yang sehat mempertahankan suplai air susu ibu (ASI) yang melimpah sambil mengonsumsi 1.800-2.200 (atau lebih) kalori per hari. Mengkonsumsi kurang dari 1500-1800 kalori per hari dapat memengaruhi suplai ASI.
Kebutuhan dasar seorang ibu menyusui akan kalori bergantung pada tingkat aktivitas, berat badan serta status nutrisinya. Seorang ibu yang kurang aktif memiliki lebih banyak simpanan lemak. Kasus lain, jika seorang ibu mengasup makanan yang lebih tinggi nilai gizinya, mungkin membutuhkan lebih sedikit kalori daripada ibu yang lebih aktif. Tak ada acuan yang konstan. Semua bergantung dari kondisi sang ibu.
Ketika Moms menyusui secara eksklusif, rata-rata perlu mengonsumsi tambahan 300-500 kalori per hari selain yang sudah disebutkan sebelumnya. Kalori tambahan yang direkomendasikan selama dua trimester terakhir kehamilan adalah 300 kalori per hari.
Maka, ibu yang menyusui secara eksklusif biasanya membutuhkan jumlah kalori yang sama yang didapatkan pada akhir kehamilan. Atau, hingga 200 kalori tambahan per hari. Jumlahnya setara dengan menambahkan 1-2 camilan sehat per hari.
Jumlah kalori tambahan yang dibutuhkan untuk menyusui bergantung pada:
Hal-hal tentang menyusui
Apakah Si Kecil mendapatkan ASI eksklusif, ASI terbanyak, atau ASI sebanyak 1-2 kali sehari? Misalnya Moms memiliki dua anak yang masih menyusu. Anak pertama telah berkurang waktu menyusunya. Sementara anak kedua, lebih banyak diberi susu formula. Maka, tentu, jumlah kalori yang dibutuhkan Moms akan berkurang secara proporsional.
Cadangan lemak ibu
Coba dicek lagi, apakah indeks massa tubuh (IBM) Moms termasuk rendah, tinggi atau di antaranya? Seorang ibu yang tak memiliki cadangan lemak cadangan (dan kebanyakan dari kita memilikinya) akan membutuhkan kalori ekstra dalam jumlah terbesar. Penyimpanan lemak ibu biasanya menyediakan sekitar 200 kalori per hari menjelang menyusui.
Institute of Medicine mencatat jumlah rata-rata cairan yang biasanya dikonsumsi oleh ibu menyusui adalah 3,1 liter (13 gelas) dibanding 2,2 liter (9 gelas) per hari untuk perempuan yang tak mengandung. Sedangkan ibu hamil membutuhkan 2,3 liter (10 gelas) cairan per hari. Meski begitu, variabel pengukurannya bisa berbeda-beda untuk setiap ibu menyusui, misalnya. Variabel turut bergantung pada perbedaan metabolisme, aktivitas harian serta kesehatan tubuh.
Ketika aktivitas sedang padat-padatnya, Moms tak perlu memaksakan volume cairan yang masuk ke tubuh hingga angka-angka di atas. Yang lebih penting adalah, Moms harus memastikan tubuh senantiasa terhidrasi. Jika mulut sudah mulai terasa kering dan susah menelan, sebaiknya Moms segera meminum air putih.
Soal volume cairan ini, seperti dinyatakan beberapa peneliti, tak selamanya terkait dengan volume ASI yang keluar. Banyak-banyak minum air putih tak selalu menopang volume besar ASI. Demikian pula sebaliknya.
Perhatikan sinyal tubuh Moms. Kerap terjadi, ibu yang terlalu sibuk akhirnya mengabaikan rasa haus jika tidak ada minuman di dekatnya. Cobalah untuk menyimpan minuman di dekat tempat Moms biasanya menyusui bayi atau di meja kerja. Tanda-tanda Moms kurang mendapat cukup cairan, termasuk urine pekat (lebih gelap, berbau lebih kuat dari biasanya) dan sembelit (tinja keras dan kering).
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi—tak hanya kalori dan cairan—selama menyusui, Moms dapat menyertakan suplemen pendukung yang kaya akan gizi seimbang. Salah satunya Prenavita Honey Lychee. Moms juga dapat memilih perlengkapan menyusui yang aman dan berkualitas di Mooimom.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM