Jangan Panik! Ini Solusi Tepat Menangani Bayi Gumoh

calendar icon

30 Mar 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

0-6 bulan

Jangan Panik! Ini Solusi Tepat Menangani Bayi Gumoh

Gumoh (spitting up atau gastroesophageal reflux) merupakan keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu. Ukuran lambung yang sangat kecil serta katup lambung yang belum kuat merupakan penyebab terjadinya gumoh. Katup lambung bayi belum dapat menutup dengan sempurna sehingga susu yang sudah berada dalam lambung dapat mengalir kembali ke mulut, jika volume susu terlalu banyak atau jika bayi langsung berbaring setelah minum.

Gumoh umumnya terjadi saat bayi minum susu terlalu banyak, saat bersendawa, atau menelan banyak udara.

Gumoh tidak menyakitkan bagi bayi dan bahkan kebanyakan bayi bahkan tidak menyadarinya. Selama bayi sehat dan bertambah berat badannya setiap bulan, Moms tidak perlu khawatir. Ini adalah bagian dari proses perkembangan bayi.

Mencegah Terjadinya Gumoh

Agar Moms tidak khawatir, berikut cara-cara untuk mencegah gumoh pada bayi:

  • Posisikan tubuh bayi tetap tegak setelah makan

Posisikan tubuhnya tetap tegak selama 30 menit atau lebih untuk membuat makanan atau susu yang baru dikonsumsi tetap berada di dalam lambung. Apabila harus berbaring, letakkan beberapa bantal untuk menopang tubuhnya sehingga badannya tetap tegak.

  • Hindari tekanan pada perut bayi

Pastikan tidak ada tekanan pada perut bayi setidaknya selama 30 menit setelah makan untuk mencegah gumoh. Pemakaian celana atau popok yang terlalu ketat sehingga menekan perut juga harus dihindari ya.

  • Bantu bayi untuk bersendawa

Setelah menyusu, usahakan bayi untuk bersendawa agar udara yang terlanjur masuk dapat ke luar kembali.Sandarkan tubuh bayi ke dada Moms agar posisinya tegak, tetapi jangan sampai perutnya tertekan. 

  • Perhatikan lubang pada dot (jika bayi menyusu dengan botol)

Lubang yang terlalu besar bisa menyebabkan bayi menyusu lebih dari yang dibutuhkan dan juga tersedak. Sedangkan lubang dot yang terlalu kecil menyebabkan bayi kesulitan menyusu dan juga akan menelan banyak udara.

  • Menyusui di ruangan yang tenang

Cari tempat yang tenang dan bebas dari gangguan sehingga bayi dapat menyusu dengan tenang. Ruangan yang bising dapat menyebabkan bayi panik saat menyusu. Bayi yang menyusu dalam keadaan panik cenderung menelan udara bersamaan dengan susu yang masuk. Hal ini dapat menyebabkan gumoh setelah menyusu.

Membedakan Antara Muntah dengan Gumoh

Walaupun gumoh adalah hal normal, cukup banyak orangtua yang khawatir dan sulit membedakannya dengan muntah. Pada saat bayi gumoh, susu mengalir dengan sendirinya. Sedangkan saat bayi muntah, bayi tampak berusaha untuk mengeluarkan susu. Bayi yang muntah tampak mengedan, tidak nyaman atau rewel. Sebagian besar muntah bayi merupakan hal yang abnormal.

Dilansir dari laman IDAI, muntah dapat menjadi gejala atau tanda penyakit refluks (gastroesphageal reflux disease), sumbatan usus, infeksi telinga, infeksi usus, infeksi paru, radang otak, atau alergi protein.

Jika refluks isi lambung menyebabkan gejala dan/atau komplikasi, maka disebut sebagai gastroesophageal reflux (GERD). Pada GERD, gumoh atau muntah berkaitan dengan penurunan berat badan, rewel, menangis terus-menerus, penolakan makan, atau gangguan napas kronik. GERD memerlukan pemeriksaan khusus dan pengobatan oleh dokter.

Haruskah Dibawa ke Dokter?

Gumoh adalah hal yang biasa terjadi pada bayi. Gumoh akan berkurang dan menghilang saat bayi mencapai usia 18-24 bulan. Pada usia itu, ukuran lambung bayi membesar dan katup lambung lebih kuat.  

Namun Moms harus waspada bila terjadi hal berikut, segera bawa bayi ke dokter anak:

  • Gumoh disertai gangguan napas (tersedak, batuk, atau bunyi napas yang tidak biasa),
  • lebih banyak dari dua sendok makan setiap kali gumoh,
  • berat badan bayi yang sulit naik.

Itulah beberapa fakta mengenai gumoh pada bayi. Jadi jangan buru-buru panik ya, Moms!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM