Penyebab Hamil di Luar Kandungan, Benarkah Karena Kebiasaan Merokok?

calendar icon

20 May 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Trimester Pertama

Penyebab Hamil di Luar Kandungan, Benarkah Karena Kebiasaan Merokok?

Hamil di luar kandungan atau kehamilan ektopik adalah kondisi yang bisa berbahaya karena dapat menimbulkan terjadinya komplikasi berupa perdarahan. Untuk mencegah hal tersebut, penting untuk mengenali penyebab dan gejalanya sehingga penanganan dapat dilakukan sedini mungkin.

Proses terjadinya kehamilan dimulai dari pembuahan sel telur oleh sperma. Setelah dibuahi, sel telur akan berkembang menjadi ovum (bakal janin) kemudian menempel pada lapisan dinding rahim. Namun, sel telur yang telah dibuahi terkadang bisa tertanam dan tumbuh di luar rahim. Kondisi inilah yang dinamakan hamil di luar kandungan atau kehamilan ektopik.

Kehamilan ektopik dapat terjadi pada indung telur, tuba falopi, leher rahim, atau bahkan rongga perut. Kehamilan ini harus segera dihentikan, baik dengan obat maupun operasi, agar tidak membahayakan nyawa ibu hamil.

Apa Itu Hamil di Luar Kandungan?

Hamil di luar kandungan adalah kondisi kehamilan yang terjadi tidak di dalam rahim. Di luar kandungan yang dimaksud yaitu kehamilan terjadi pada leher rahim, indung telur, tuba falopi bahkan di rongga perut. Permasalahan kehamilan ini terjadi karena perjalanan sel telur mengalami hambatan akibat penyempitan tuba falopi, sehingga menyebabkan sel telur menempel di tempat lain yang bukan berada di dinding rahim. 

Pada awal-awal kehamilan di trimester pertama, kondisi hamil di luar kandungan akan terlihat seperti kehamilan normal pada umumnya. Padahal perlu diketahui bahwa ada tiga karakteristik utama dari hamil di kandungan yaitu tidak munculnya siklus menstruasi (amenorrhea), terjadi perdarahan ringan pada vagina dan sakit perut di salah satu sisi. 

Karakteristik utama di atas dapat terjadi kurang lebih sekitar 50 persen pada perempuan. Selain itu, ada gejala lain dari kondisi hamil di luar kandungan yang perlu diwaspadai seperti: 

  • Sakit di daerah panggul,
  • mulai terasa kram perut,
  • mulai mengalami mual dan muntah,
  • adanya rasa nyeri di bagian perut bawah, termasuk ketika buang air kecil atau buah air besar,
  • merasa nyeri di salah satu sisi tubuh, seperti bahu, leher atau rektum,
  • kepala terasa berputar, sehingga sering mengalami pusing bahkan ingin pingsan. 

Untuk Moms yang ingin mengetahui informasi lebih banyak mengenai penyebab hamil di luar kandungan, berikut ini informasi lebih lengkapnya seputar penyebab dan gejala hamil di luar kandungan.

Baca Juga: Keram Perut dan Lebih Sering Pipis? Barangkali Moms Hamil

Penyebab Hamil di Luar Kandungan

Meskipun belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kehamilan ektopik, namun kondisi ini sering kali dikaitkan dengan kerusakan pada tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim. Kerusakan tuba falopi dapat disebabkan oleh:

1. Kebiasaan Merokok

Umumnya kondisi hamil di luar kandungan terjadi pada usia kehamilan 4-12 minggu atau di trimester awal. Gaya hidup yang kurang sehat seperti masih terbiasa merokok selama masa-masa kehamilan tentu dapat berdampak negatif untuk kesehatan. Perlu disadari bahwa hampir 11 persen dari kehamilan ektopik disebabkan oleh rokok. 

Selain itu, kebiasaan rokok selama masa kehamilan dapat memengaruhi sistem pernapasan dan berpotensi terhadap kondisi hamil di luar kandungan. Untuk menghindari potensi hamil di luar kandungan, sebaiknya usahakan untuk tidak merokok. 

2. Pernah Ada Riwayat Hamil di Luar Kandungan Sebelumnya

Hamil di luar kandungan tentu berisiko terhadap kesehatan serta membahayakan nyawa sang Moms. Hal ini disebabkan karena sel telur tidak berkembang pada tempatnya, sehingga belum tentu dapat bertahan hidup dengan baik. 

Sel telur yang menempel di bagian yang salah berpotensi menghancurkan jaringan tersebut, sehingga mampu menyebabkan perdarahan internal serta infeksi. Kondisi hamil di luar kandungan yang terjadi pada seseorang biasanya disebabkan karena ia pernah mengalami kondisi serupa di kehamilan sebelumnya.

Dalam mempertahankan kehamilan ini pun harus ekstra hati-hati, sebab tidak mudah untuk bayi di dalam kandungan dapat berkembang secara normal.

3. Ada Riwayat Mengidap Endometriosis

Adanya riwayat mengidap endometriosis dapat berisiko menyebabkan kondisi hamil di luar kandungan. Endometriosis adalah sebuah kondisi ketika sel-sel yang seharusnya berada pada lapisan dinding rahim (endometrium) justru tumbuh di tempat lain.

Masalah seperti inilah yang mampu meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik. Bahkan kondisi ini juga sama seperti pada radang pelvis yang memicu kemandulan.

4. Pernah Melakukan Operasi di Bagian Perut

Menjalani operasi pada bagian perut, termasuk operasi caesar atau operasi usus buntu dapat memicu terjadinya kondisi hamil di luar kandungan. Tanpa disadari operasi yang dijalani dapat menjadi salah satu penyebab lain kehamilan ektopik. Hal ini dikarenakan operasi di bagian perut menyebabkan kerusakan pada bagian tuba falopi. 

Awalnya kondisi hamil di luar kandungan akan menunjukkan beberapa gejala yang mirip dengan kehamilan secara normal, seperti mual, sering buang air kecil hingga nyeri pada bagian payudara. Namun, Moms perlu mewaspadai ketika kehamilan ini dapat gugur sewaktu-waktu. 

Jika kehamilan ektopik sudah gugur, maka perdarahan akan terjadi di bawah diafragma dan akan ditandai dengan rasa nyeri yang cukup parah di bagian panggul, perut, bahu, dan juga leher.

Baca Juga: Benarkah Tes HSG Meningkatkan Peluang Hamil?

Gejala Hamil di Luar Kandungan

Kehamilan ektopik cenderung tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Tanda awal kehamilan ektopik mirip dengan kehamilan biasa, seperti mual, payudara mengeras, dan menstruasi terhenti.

Sedangkan pada tahap lanjut, ada beberapa gejala yang sering dirasakan penderita kehamilan ektopik, yaitu:

  • Sakit seperti tertusuk di perut, panggul, bahu, dan leher.
  • Nyeri pada salah satu sisi di bagian bawah perut, yang memburuk seiring waktu.
  • Nyeri di dubur saat buang air besar.
  • Perdarahan ringan hingga berat dari vagina, dengan warna darah yang lebih gelap dari darah menstruasi.
  • Pusing atau lemas.
  • Diare.

Gejala-gejala tersebut harus segera diperiksakan ke dokter karena bisa menandakan pecahnya tuba falopi akibat kehamilan di luar kandungan. Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya Moms mempersiapkan tubuh yang fit dengan rutin mengonsumsi PRENAVITA Milk Vanilla.

Suplemen kehamilan ini sangat dibutuhkan tubuh guna menjaga kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan hingga menjelang melahirkan. Mengandung asam folat dan vitamin D untuk mencegah cacat lahir pada janin. Dapatkan PRENAVITA Milk Vanilla di www.mooimom.id ya!

 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM