Penyebab dan Cara Menghilangkan Ruam Setelah Melahirkan

calendar icon

06 Aug 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Persalinan

Penyebab dan Cara Menghilangkan Ruam Setelah Melahirkan

Fase menjadi seorang ibu setelah mengandung selama sekitar 9 bulan tentu bukan hal yang mudah. Ada begitu banyak perubahan yang dirasakan seorang ibu, mulai dari kondisi fisik, hormon, hingga mental. Salah satu yang bisa membuat kurang nyaman adalah ruam setelah melahirkan.

Biduran atau ruam kulit yang gatal ini berkembang ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen dan melepaskan histamin dari kapiler kecil di dalam darah. Ketika cairan ini menumpuk di kulit maka terjadilah ruam gatal di permukaan kulit.

Ruam-ruam merah ini biasanya muncul di lengan, kaki, bahkan punggung Moms. Tak hanya gatal, biduran mungkin membuat Moms takut akan menularkannya kepada si Kecil. Tapi normalkah hal tersebut?

Baca Juga: 9 Penyebab Perut Gatal saat Hamil, Simak Juga Cara Mengatasinya Ya!

Penyebab Ruam Setelah Melahirkan

Rupanya, gatal setelah melahirkan sangat erat kaitannya dengan perubahan hormon di tubuh wanita setelah melahirkan. Hal ini memicu dilepaskannya protein bernama histamin ke aliran darah. Histamin adalah zat kimia yang memang dihasilkan oleh sel-sel tubuh ketika ada reaksi alergi atau infeksi. Pada dasarnya, histamin ini bekerja dengan cara melawan bakteri yang dianggap mengancam.

Itulah sebabnya tubuh bisa bereaksi secara negatif, mulai dari kulit kemerahan, bengkak, hingga gatal setelah melahirkan. Setidaknya 20% wanita akan mengalami biduran setelah melahirkan. Rasa gatal ini bisa muncul di lengan, punggung, hingga kaki. Penyebab lain terjadinya gatal setelah melahirkan bisa jadi akibat stres, obat tertentu, kulit terpapar temperatur ekstrim, hingga faktor alergi dari makanan yang dikonsumsi.

Gejala Ruam Setelah Melahirkan

Selain itu, gejala munculnya biduran setelah melahirkan ini di antaranya:

  1. Rasa gatal
  2. Kulit kering
  3. Peradangan hingga terasa nyeri atau sensasi terbakar
  4. Area kulit tertentu menjadi sangat pucat 
  5. Penebalan kulit

Terkadang, rasa gatal ini bisa terasa sejak trimester ketiga. Contohnya adalah kasus seorang wanita berusia 26 tahun yang mengeluhkan gatal setelah lima hari melahirkan. Area yang mengalami gatal adalah bagian perut hingga paha.

Hal ini dirasakannya sebenarnya sejak pekan terakhir kehamilan namun kala itu tidak ada tanda-tanda seperti kulit kemerahan atau peradangan. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa selain hormon, hal lain yang juga memicu terjadinya gatal setelah melahirkan adalah perubahan kondisi fisiologis kulit.

Bayangkan saja seberapa elastisnya bagian kulit di tubuh wanita terutama perut dan paha ketika mengandung. Pada banyak orang, kulit mereka memang bisa kembali seperti semula dan mungkin hanya menyisakan stretchmark. Namun pada sebagian orang lainnya, perubahan drastis kondisi fisiologis kulit ini dapat memicu gatal setelah melahirkan.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Payudara yang Gatal saat Menyusui

Cara Menghilangkan Ruam Setelah Melahirkan

Tentu perlu support system yang betul-betul solid di sekitar seorang ibu yang baru saja melahirkan. Selain semua perubahan drastis pada tubuh dan tanggung jawabnya yang bertambah, dukungan sekitar juga tak kalah penting.

Meski kasat mata, jangan pernah sepelekan betapa rentannya kondisi mental ibu yang baru melahirkan. Sebisa mungkin, buat mereka merasa nyaman, termasuk apabila mereka merasakan gatal setelah melahirkan.Beberapa cara mengatasi gatal setelah melahirkan di antaranya:

1. Istirahat cukup

Bukan mustahil bagi seorang ibu baru untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Ambil giliran dengan orang terdekat untuk bersama-sama menjaga si bayi. Artinya, tugas ibu bukan untuk siaga 24 jam tanpa istirahat.Jika bayi masih mengonsumsi ASI pun, bisa diakali dengan memberikan ASI perah agar sang ibu bisa beristirahat dengan optimal. Istirahat dapat mengurangi stres dan kelelahan fisik seorang ibu. 

2. Kompres dingin

Coba beri kompres dingin pada area yang mengalami gatal setelah melahirkan. Cara ini bisa mendistraksi keinginan untuk menggaruk bagian yang gatal.

3. Beri salep

Jika sudah berkonsultasi pada dokter, biasanya mereka akan meresepkan pengobatan berupa krim atau salep yang bisa meredakan rasa gatal pada kulit. Hal ini bisa meredakan iritasi pada area kulit tersebut.

4. Obat antihistamin

Selain obat oles, obat minum antihistamin dan anti radang juga bisa mengurangi rasa gatal pada area kulit tertentu. Tapi ingat, sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter apa jenis obat yang aman untuk Moms konsumsi terutama jika masih menyusui.

5. Banyak minum cairan

Meskipun ada bayi kecil yang betul-betul membutuhkan perhatian Moms, jangan lupakan perhatian pada diri sendiri. Sesibuk apapun, jangan lupa memastikan tubuh untuk minum banyak cairan, terutama jika Moms ibu menyusui.

Menjadi ibu baru sangat rentan dengan kondisi stres. Jangan ragu meminta bantuan pada orang sekitar untuk bersama-sama mengurus bayi kecil. It took a village to raise a child rasanya bukan sekadar ungkapan omong kosong, bukan?

Rutinlah mengoleskan losion MOOIMOM Belly Cream untuk meredakan gatal yang dirasakan. Belly Cream ini bebas paraben sehingga aman digunakan oleh ibu hamil ataupun menyusui.

Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM