Penyebab Air Ketuban Sedikit, Waspadai!

calendar icon

03 Jan 2021

author icon

Ika

category icon

Trimester Ketiga

Penyebab Air Ketuban Sedikit, Waspadai!

Cairan ketuban memiliki banyak fungsi penting. Antara lain melindungi bayi, memberi ruang gerak, mencegah terjadinya infeksi pada janin, mendukung perkembangan paru-paru, sistem pencernaan, otot, serta tulang janin. maka menjadi penting bagi Moms untuk memastikan kondisi air ketuban. Jika volume air ketuban Mama kurang dari 500 mililiter pada usia kehamilan 32-36 minggu, kondisi ini dinamakan oligohidramnion atau air ketuban sedikit.

Cairan ketuban yang rendah barangkali diakibatkan kebocoran cairan atau tusukan pada kantong ketuban sesudah menjalani amniosentesis. Mungkin pula terjadi kebocoran cairan yang tipis sehingga tidak terdeteksi oleh dokter kandungan.

Air ketuban yang rendah bisa jadi merupakan gejala komplikasi kehamilan, seperti:

  • Masalah dengan ginjal atau saluran kemih janin. Kadar cairan ketuban yang rendah bisa menandakan janin mungkin tidak buang air sebanyak yang diharapkan. ketika usia janin sudah mencapai 20 minggu, air ketuban akan dihasilkan dari urin janin.
  • Pertumbuhan janin buruk.
  • Solusio plasenta, menyebabkan siklus cairan yang masuk dan kemudian dikeluarkan oleh tubuh janin menjadi terganggu.
  • Tekanan darah tinggi kronis atau diabetes yang sudah ada sebelumnya pada Mama.
  • Obat-obatan tertentu, termasuk yang mengatur tekanan darah tinggi.
  • Cacat lahir pada janin.
  • Ketuban pecah dini.

Moms yang sedang hamil 42 minggu, atau lebih dari itu, paling berisiko mengalami cairan ketuban yang rendah.

Diperkirakan empat persen perempuan mengandung turut mengeluhkan kekurangan cairan ketuban. Angkanya meningkat hingga 12 persen karena tingkat cairan ketuban cenderung menurun di akhir kehamilan.

Cairan ketuban yang rendah biasanya berkembang saat usia hamil tua, meskipun ini juga dapat terjadi lebih dini.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM