21 Feb 2021
Jessica Nathania
Kegiatan memompa ASI bukanlah hal yang asing bagi ibu menyusui, khususnya ibu menyusui yang bekerja atau aktif berkegiatan di luar rumah. Bagi ibu menyusui yang mempunyai kegiatan di luar rumah menjadi penting untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi anak dengan rutin memompa ASI. ASI hasil perahan pun disimpan di berbagai wadah sebelum diberikan kepada si Kecil.
Tempat penyimpanan dan cara menyimpan ASI sangat perlu diperhatikan karena mempengaruhi kualitas ASI. Sebab, cara menyimpan ASI yang tidak tepat dapat merusak ASI dan tidak aman untuk dikonsumsi bayi. Saat ini sudah banyak tersedia wadah penyimpanan ASI, mulai dari bentuk botol hingga kantong khusus ASI yang berbahan plastik. Sebaiknya Moms tidak menggunakan kantong yang bukan khusus ASI untuk menyimpan ASI karena bisa bocor atau pecah saat dibekukan di dalam freezer.
Selain dari wadah penyimpanan, hal yang terpenting untuk menjaga kebersihan ASI perah agar tidak terkontaminasi oleh bakteri yaitu dengan menjaga kebersihan tangan saat memerah ataupun saat menyimpan ASI dalam kemasan. Pastikan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebelum memerah ASI dan juga mencuci botol kemasan ASI sebelum mensterilisasi.
Sedangkan untuk ASI perah yang akan dibekukan, sebaiknya langsung dimasukkan ke dalam wadah untuk segera dimasukan ke dalam freezer. Moms sebaiknya tidak mengisi kemasan plastik atau botol khusus menyimpan ASI secara penuh karena ASI perah cenderung mengembang dalam keadaan beku.
Untuk itulah, Moms sebaiknya benar-benar mengetahui cara menyimpan ASI yang benar agar ASI tetap segar dan layak untuk dikonsumsi bayi.
Baca Juga: Rambut Rontok saat Menyusui, Lakukan 6 Langkah Ini
Tempat yang tepat untuk menyimpan ASI adalah kemasan yang kedap udara, contohnya kantong ASI dari MOOIMOM, sehingga bakteri atau udara tidak bisa masuk ke dalam kantong ASI. Pilihlah kantong ASI yang dapat ditutup rapat dan berbahan kuat anti bocor untuk tetap menjaga kualitas ASI sempurna. Berikut ini cara menyimpan ASI perah yang baik:
1. Segera masukan ASI ke dalam lemari pendingin dalam kurun waktu kurang dari 1 jam setelah dipompa
2. Beri label tanggal, jam penyimpanan dan volume agar memudahkan Moms untuk mengingat. Contohnya kantong ASI dari MOOIMOM yang sudah tersedia ruang untuk menulis nama dan tanggal, klik disini untuk melihat produknya.
3. Membagi ASI dalam jumlah yang sedikit-sedikit namun merata, karena susu yang tidak habis jika dibuang tidak baik bila disimpan kembali
4. Hindari mencampur ASI baru dengan ASI yang sudah didinginkan sebelumnya
5. Tidak mengisi ASI terlalu penuh dalam satu tempat, sebaiknya menyisakan ruang kosong sekitar 2,5 cm dari atas
Pada dasarnya, ASI dapat bertahan dalam suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius selama 6 hingga 8 jam. Apabila kurang dari suhu tersebut, maka ASI harus disimpan dalam kulkas atau freezer. Bagi Moms menyusui yang bekerja di kantor, ASI dapat dipompa pagi hari lalu disimpan dalam kulkas untuk kebutuhan selama bayi ditinggal bekerja. Jika Moms menyimpan ASI dalam kulkas yang suhunya 4 derajat Celcius, maka ASI dapat disimpan maksimum 5 hari.
Selama Moms sedang berada di luar rumah, ASI juga dapat dipompa dan kemudian disimpan di kulkas kantor hingga waktunya pulang ke rumah. Sebaiknya menggunakan termometer kulkas untuk mengetahui suhu kulkas atau freezer selama menyimpan ASI. ASI juga sebaiknya selalu diletakkan pada bagian belakang kulkas karena bagian ini umumnya memiliki suhu paling dingin.
Baca Juga: Moms, Perhatikan Asupan Gizi agar Anak Tak Tumbuh Stunting
1. Menaruh di kulkas terlebih dahulu selama 4 jam
2. Mengaliri tempat penyimpanan ASI dengan air mengalir dari kran lalu lakukan cara nomor 1
3. Saat ASI terlihat mulai mencair, aliri tempat penyimpanan ASI dengan air hangat hingga seluruhnya mencairkan
4. Tidak menaruh ASI beku langsung pada suhu ruangan
5. Setelah ASI cair, rendamlah tempat penyimpanan ASI di dalam mangkuk atau wadah yang diisi air panas. Ingat, hindari memanaskan ASI menggunakan microwave atau langsung diatas kompor yang menyala.
Lakukanlah penyimpanan ASI sesuai tips diatas untuk tetap menjaga kualitas ASI agar layak dikonsumsi bayi. Pastikan ASI tidak rusak ataupun terkontaminasi bakteri yang akan menyebabkan gangguan kesehatan pada bayi. Moms, jangan lupa untuk selalu memeriksa aroma, suhu dan konsistensi ASI perah sebelum diberikan pada si Kecil ya.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM