Pahami Jenis Karakter Anak Beserta Cara Menghadapinya

calendar icon

05 Nov 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Balita

Pahami Jenis Karakter Anak Beserta Cara Menghadapinya

Tidak ada anak yang terlahir sama di dunia ini. Masing-masing memiliki sifat dan karakter khas yang menjadikan mereka berbeda dengan orang lain.

Setiap anak memiliki berbagai tipe karakter yang berbeda. Mengenal jenis karakter anak sangat penting bagi orangtua agar lebih mudah memahami si Kecil dan menentukan bagaimana cara mendidiknya. Dengan memahami karakter anak, Moms juga akan lebih mudah membantu si kecil mengembangkan potensinya.

Menurut seorang filsuf dan bapak kedokteran dari Yunani pada abad ke-5 SM, Hippocrates, ada empat tipe karakter manusia. Agar Moms bisa memahami dan menghadapi buah hati dengan tepat, kenali dulu berbagai macam karakter anak berikut ini. Kira-kira anak Moms masuk yang mana, ya?

1. Sanguinis

Tipe anak yang satu ini mudah terlihat. Ciri-ciri anak dengan karakter sanguinis yaitu mudah bergaul, ceriwis, penuh energi, suka bermain di luar ruangan, sangat imajinatif, dan humoris.

Namun, karena sifat-sifat tersebut si kecil mungkin sering berbuat usil dan bikin Moms gemas. Anak juga mungkin cepat bosan dan sulit berkonsentrasi ketika sedang melakukan sesuatu. Jadi, Moms harus melatih anak untuk lebih fokus dan berkomitmen

2. Koleris

Hampir sama dengan seorang anak berkarakter sanguinis, anak dengan kepribadian koleris juga penuh energi, bersemangat, dan suka bertualang. Perbedaannya terletak pada dorongannya. Anak koleris cenderung bertindak sembrono dan tidak sabar.

Si Kecil juga mungkin suka memerintah dan bersikap keras kepala. Ini karena anak koleris biasanya tahu apa yang ia inginkan. Kalau anak sedang marah atau kesal, tunggu sampai emosinya mereda baru ajak bicara baik-baik.

3. Melankolis

Mirip dengan karakter koleris, anak melankolis juga tahu apa yang ia inginkan dan akan berusaha mendapatkannya, meskipun kadang kesannya anak jadi keras kepala. Namun, anak yang melankolis adalah anak yang penuh perhitungan dan sangat jarang bertindak sembrono.

Selain itu, anak mungkin kurang suka kalau ada perubahan rencana dan hal-hal yang tak bisa ditebak. Yang penting Moms selalu ada untuk mendengarkan keluh kesahnya ketika ia sedang kecewa.

4. Plegmatis

Bila si kecil termasuk anak plegmatis, ia mungkin sering dianggap anak pemalu atau membosankan. Pasalnya, ia adalah anak yang tenang, penuh perhatian, dan tak bisa diburu-buru. Padahal kalau seorang anak plegmatis sudah menemukan minat dan bakatnya, motivasinya akan langsung bangkit. Kuncinya adalah Moms harus banyak bersabar.


Baca Juga:

Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Usia Dini


Tahapan Usia Karakter Anak

jenis karakter anak

Setiap buah hati memiliki tahap pertumbuhan yang berbeda-beda, demikian juga dalam pembentukan karakter anak. Pada umumnya, karakter anak berikut ini mulai tampak saat anak-anak menginjak usia tertentu.

1. Usia 0-1 Tahun

Meskipun mereka masih sangat kecil, bayi di usia tersebut sudah menunjukkan sifatnya dalam merespons suatu obyek. Apakah respons yang ditunjukkan sangat aktif atau sedikit pasif merupakan gambaran dari karakter tersebut.

Mereka juga masih sangat bergantung pada orang lain dan senang saat bertatap muka, disentuh, digendong, diajak bercanda, diajak berbicara dan diajak bermain.

2. Usia 1-2 Tahun

Karakter anak yang sangat ingin tahu banyak hal umumnya terbentuk di usia 1-2 tahun. Rasa ingin tahunya akan membuat dia menemukan hal-hal baru dan bereksplorasi dengan lingkungannya.

Biasanya mereka membutuhkan alat atau tempat untuk mengembangkan keingintahuannya tersebut. Dalam menilai sesuatu, anak akan lebih meyakini apa yang mereka lihat dan bukan secara logika.

Karena itu, dampingi anak-anak saat menonton televisi. Orang tua juga perlu memberikan contoh sikap yang baik demi membentuk karakter anak yang baik pula.

3. Usia 2-3 Tahun

Orang tua tidak perlu heran saat Si Kecil tiba-tiba mulai menunjukkan egonya serta punya kemauan dan cara pandang sendiri terhadap suatu hal. Contohnya, saat hendak bepergian, mereka tiba-tiba membuka lemari pakaian dan memilih sendiri baju yang ingin dipakai saat itu. Atau, memilih tas dan sepatu yang diinginkan saat berbelanja di mal.

Ini merupakan salah satu karakter anak yang akan tampak di usia tersebut. Mudah merasa kasihan juga merupakan karakter selanjutnya yang terbentuk saat mereka berusia 3 tahun.

Jadi, jangan heran jika dia tiba-tiba menangis saat menonton film yang menyedihkan, atau melihat tangan Moms tergores pisau. Meskipun demikian, sifat humoris dan suka menghibur akan mulai tampak di usia tersebut. Dia akan senang menyembunyikan sesuatu dan pura-pura bertanya pada Moms.

4. Usia 3-5 Tahun

Senang menjadi pusat perhatian biasanya menjadi salah satu karakter anak yang terbentuk di usia tersebut. Namun demikian, jiwa sosialnya juga lebih matang karena pada usia ini anak sudah mulai bisa bergaul dengan orang lain.

Keinginan untuk bermain dengan teman sebaya merupakan bukti bahwa anak memiliki sifat yang suka bekerja sama dan berbagi.

Dalam bergaul dengan teman sebaya, tidak menutup kemungkinan akan timbul konflik kecil di antara anak-anak. Dari situlah anak akan mengembangkan banyak sifat, seperti:

  • Pemarah
  • Pemaaf
  • Penghibur
  • Suka berbagi

Dari sedikit gambaran tersebut, orang tua bisa memahami pentingnya meningkatkan kedekatan dengan sang buah hati. Hal ini akan membantu pembentukan karakter anak yang baik serta membantu mereka menghadapi ragam karakter yang ada di sekelilingnya.


Baca Juga:

Karakter Anak ADHD: Merasa Kurang Perhatian, Hiperaktif dan Impulsif


Proses Pembentukan Karakter Anak Sejak Dini

 

Walau Moms tidak bisa mengubah karakter anak sepenuhnya, tapi ada hal-hal yang bisa Moms berikan agar mereka tumbuh menjadi sosok positif, seperti:

  • Ramah
  • Rajin
  • Membawa hal positif bagi sekitar

Didikan karakter sejak dini ini bersifat umum, sehingga dapat diaplikasikan ke berbagai jenis karakter anak dengan tujuan yang sama.

Nantinya, anak akan mengolah didikan tersebut dan disesuaikan dengan karakternya masing-masing.

Melansir Learning Litoff, berikut ini cara membangun karakter anak sedari dini yang bisa Moms ajarkan pada Si Kecil:

1. Menjadi Role Model

Orangtua yang menunjukkan kualitas karakter yang baik dapat menanamkan nilai-nilai tersebut pada anak sehingga mereka ingin menirunya.

Moms bisa menunjukkan kualitas ini dengan menjadi contoh atau role model dan mulai dari hal-hal sederhana, antara lain:

  • Bersikap baik
  • Jujur
  • Dapat dipercaya
  • Adil
  • Penuh kasih sayang
  • Dapat menghormati
  • Peduli pada sesama

Anak pun akan berpikir bahwa perilaku tersebut dapat membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi keluarga sehingga mencoba menanamkannya dalam diri mereka sendiri.

2. Menceritakan Kisah dan Kehidupan

Moms dan Dads bisa menggunakan suatu cerita untuk mengajarkan pelajaran moral untuk membentuk karakter anak sedari dini. Di momen ini, Moms dapat menanamkan rasa cinta Tanah Air dan bangga menjadi bangsa Indonesia pada anak. 

Selain itu, menceritakan kisah-kisah tentang kehidupan Moms juga dapat memberi pelajaran mengenai nilai-nilai dan etika pada anak. Mengajak anak berdiskusi mengenai cerita yang memiliki pesan moral juga dapat memperkuat nilai yang Moms ajarkan.

Sebaliknya ketika anak bercerita, seperti mengenai kehidupannya di sekolah ataupun temannya, dengarkan dan berilah respons yang baik. Komunikasi 2 arah dengan cara menarik seperti ini dapat membuat anak tertarik untuk mempelajari dan membangun karakter yang baik.

3. Ajarkan untuk Mengendalikan Diri

 

Mengajari anak mengendalikan diri merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter anak. Kemampuan dalam mengendalikan diri akan memengaruhi pilihan dan pemikirannya hingga dewasa kelak.

Dalam membantu Si Kecil mengendalikan diri, Moms dapat mengajarkannya melakukan self-talk. Ketika melakukan self-talk, anak harus mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak bereaksi secara berlebihan terhadap suatu hal.

Juga tidak menyalahkan orang lain atas kesalahannya, serta selalu berpikir sebelum bertindak. Sehingga mereka dapat mengendalikan tindakannya.

4. Menunjukkan Empati

Menunjukkan empati pada anak dapat memungkinkan orangtua untuk mengajarkan semua nilai karakter yang dimilikinya pada Si Kecil. Ketika anak merasa bahwa orangtua memahami dan sangat memerhatikannya, maka mereka akan memiliki motivasi untuk mempelajari nilai dan karakter anak yang Moms ajarkan.

Bantu pula Si Kecil untuk mengembangkan rasa empati dalam dirinya sehingga anak dapat belajar memahami kondisi orang lain, dan berbagi pada sesama. Hal ini tentu akan sangat mulia untuk dilakukan.

5. Memberi Peluang untuk Berlatih

Si Kecil tentu harus mempraktikkan apa yang dipelajarinya, termasuk mengenai pembentukan karakter anak. Tak hanya sekadar melihat dan mendengar apa yang diajarkan oleh orangtua atau guru, anak juga membutuhkan pengalaman langsung untuk menghasilkan karkaternya sendiri. Misalnya, ketika anak memiliki kesempatan untuk membuat keputusan, maka bantulah dia melihat hal positif dan mengambil tindakan.

Ini dapat membantunya untuk memperkuat karakter yang mereka bangun. Terkadang mungkin sulit untuk melakukannya, namun pastikan Moms membantu anak.

Itu dia Moms informasi seputar karakter anak. Meski membangun karakter anak bukan perkaran yang mudah, namun tentu saja orangtua harus mengambil tantangan ini.

Selain diri sendiri dan didikan orang tua, faktor tempramen serta lingkungan juga sangat berpengaruh pada karakter anak. Jika orang tua dapat memahami dan mendampingi anak-anaknya dengan pola asuh yang sesuai dengan kepribadian dominannya, maka hubungan dengan anak juga bisa semakin harmonis.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM