10 Sep 2021
Dinda Ayu Saraswati
Untuk mengasah fisik, emosi, sosial, intelektual, dan bahasa, banyak orangtua yang melakukan stimulasi pada bayinya.
Kelima aspek tersebut dapat distimulasi dalam waktu yang sama, hanya saja tingkat kerumitan dan durasinya saja yang harus disesuaikan dengan usia bayi. Meskipun stimulasi penting bagi anak, namun sayangnya ada banyak orangtua yang tidak memahami cara melakukannya dengan baik.
Bukan main-main, stimulasi yang dilakukan secara berlebihan pun dapat berpengaruh buruk pada perkembangan bayi. Perkembangan otak bayi sangat dipengaruhi oleh stimulus yang diterimanya, bisa berupa stimulasi suara, sentuhan, atau aktivitas bermain.
Namun, jangan sampai stimulasi yang Moms dan Dads berikan berlebihan hingga menjadi overstimulasi pada bayi, ujung-ujungnya malah berdampak negatif untuk Si Kecil. Yuk, kenali apa saja tanda-tanda bayi mengalami overstimulasi.
Overstimulasi pada bayi akan sangat membebani dan membuatnya kelelahan. Kondisi ini akan meningkatkan produksi hormon kortisol, yaitu hormon stres yang dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuhnya, termasuk fungsi otak.
Oleh karena itu, Moms dan Dads perlu mengenali tanda-tanda overstimulasi pada bayi, agar tidak memberikan stimulasi yang berlebihan kepada Si Kecil. Beberapa tandanya adalah:
Ada beberapa situasi yang sering membuat bayi mengalami overstimulasi. Salah satunya adalah acara keluarga di mana ada banyak orang yang ingin bermain dengan Si Kecil.
Jika Moms dan Dads melihat tanda-tanda overstimulasi pada Si Kecil, segeralah ambil tindakan untuk menenangkannya.
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah segera bawa Si Kecil ke kamarnya dan redupkan lampu, jika sedang berada di rumah. Namun jika sedang di luar rumah, Moms dan Dads dapat meletakkan Si Kecil di kereta dorong kemudian berikan ia selimut. Selimut ini akan membuatnya menjadi lebih tenang.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah menggendong Si Kecil dengan posisi tubuhnya menempel pada tubuh Moms dan Dads, seperti berdekapan.
Terkadang orang tua bisa tanpa sengaja memberikan stimulasi yang berlebihan kepada bayi. Hal ini bisa terjadi jika Moms dan Dads sangat gemas pada tawa Si Kecil dan ingin lebih lama bermain atau bercanda dengannya.
Cobalah untuk lebih sensitif dengan tanda overstimulasi pada bayi. Jangan sampai rasa sayang Moms dan Dads malah membuat Si Kecil tidak nyaman. Untuk menghindari hal tersebut, cobalah terapkan beberapa cara di bawah ini:
Menstimulasi bayi memang perlu untuk merangsang perkembangan otaknya. Akan tetapi, Moms dan Dads perlu segera menghentikan stimulasi tersebut bila Si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda overstimulasi, dan segera menenangkannya.
Akan lebih baik lagi jika stimulasi dihentikan sebelum bayi menunjukkan tanda overstimulasi. Karena ketahanan setiap bayi terhadap stimulasi berbeda-beda. Moms dan Dads perlu mengenali batas ketahanan Si Kecil terhadap stimulasi, dan usahakan untuk tidak memberikan stimulasi lebih dari batas tersebut, ya.
Tapi jangan khawatir, seiring bertambahnya usia, bayi akan semakin cerdas untuk beradaptasi dengan stimulasi dari lingkungan sekitarnya, kok. Jadi, nanti Moms dan Dads bisa lebih lama bermain dan bercanda dengan Si Kecil. Untuk memiliki waktu bermain yang aman dan nyaman, Moms bisa menggunakan MUGU Playmat yang memiliki ketebalan untuk mencegah cedera pada bayi.
Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM