Mitos dan Fakta Seputar Perkembangan Otak Anak yang Perlu Moms Ketahui!

Moms, otak bayi sudah mengalami perkembangan sedari masih di janin ibu. Otak bayi telah terbentuk saat si kecil masih berada di janin ibu dan pada proses ini otak bayi mengalami perkembangan utamanya yakni pembentukkan tiga bagian otak antara lain otak bagian depan, tengah dan belakang. Mengiringi usia kehamilan, volume otak bayi juga akan turut mengalami perkembangan dan seiring itupun panca indera bayi juga akan mulai berfungsi meskipun masih di dalam janin. Ketika bayi baru lahir pun, sel-sel yang ada di otaknya juga belum terhubung dengan baik sehingga akan sangat masuk akal jika proses informasi oleh bayi jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan orang dewasa. 

Oleh karenanya, otak bayi membutuhkan berbagai stimulasi dan rangsangan yang akan sangat penting bagi perkembangan fungsi otaknya. Moms perlu mengetahui bagaimana dan dengan cara apa melatih fungsi otak si kecil. Pemberian rangsangan dan pelatihan fungsi motorik, penglihatan dan komunikasi pada bayi dapat Moms lakukan dalam rentang usia 0-1 tahun. Soft book bisa menjadi hal yang sempurna bagi si kecil dalam proses perkembangannya. Soft book sendiri bukanlah sekedar buku bacaan biasa melainkan buku ini dibuat dan didesain khusus pembelajaran si kecil. Mugu Creative Soft Book dapat melatih kemampuan motorik si kecil dengan cara yang menyenangkan dan desain yang menarik. 

---

Baca Juga : 5 Mainan Edukasi untuk Mengasah Otak Anak Usia 1 Tahun

---

Selain softbook, ada juga beberapa hal yang telah banyak dipercaya oleh sebagian orang terkait objek yang bisa menjadi sarana pembelajaran dan perkembangan otak bayi. Hal-hal tersebut bisa merupakan suatu mitos maupun fakta sebenarnya loh Moms. Berikut beberapa mitos stimulasi dan rangsangan perkembangan otak si kecil yang sudah tidak asing lagi ditelinga sebagian orang :

Mendengarkan Musik Klasik Dapat Membuat Si Kecil Cerdas

Banyak Moms pasti sudah pernah mendengar trik agar bayi bisa menjadi cerdas hanya dengan membiarkan si kecil mendengarkan musik klasik. Tapi tahukah Moms, trik ini adalah mitos loh. Hal ini dapat dibuktikan oleh pertanyaan dari profesor psikologi di Appalachian State University bahwa musik klasik seperti Mozart tidak terbukti mempengaruhi kecerdasan anak.

 

Tingkat Kecerdasan Anak Diturunkan Oleh Orang Tuanya

Secara natural, orang tua akan menurunkan berbagai aspek dari gennya kepada anaknya seperti ciri fisik, sifat sampai risiko penyakit. Meskipun demikian kecerdasan tidak termasuk dalam hal yang diwariskan oleh orang tua kepada anaknya. Hal ini dapat dibuktikan dari penelitian oleh salah satu profesor psikologi di University of Michigan bahwa tingkat kecerdasan setiap orang bersifat fleksibel tanpa batas apapun. 

 

Susu Formula Bisa Membuat Anak Lebih Cerdas

Setelah bayi telah menginjak usia 6 bulan, sebagian Moms mungkin lebih memilih untuk sering memberikan susu formula kepada si kecil karena kandungan vitamin AHA dan DHA pada sufor dapat mengoptimalkan perkembangan bayi. Meskipun demikian, Moms perlu tahu bahwa hal itu tidaklah mutlak benarnya karena ternyata sebanyak apapun kandungan AHA dan DHA pada sufor tidak akan pernah menyamai kandungan-kandungan penting yang ada di ASI. 

Jika si kecil telah beralih ke MPASI, baiknya jadikan sufor sebagai suplemen saja dan tidak diberikan ke si kecil secara terus menerus.

---

Baca Juga : Kandungan ASI Bikin Anak Cerdas, Ini Alasannya

---

Itulah Moms beberapa mitos umum yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Perkembangan otak bayi akan dapat berjalan dengan optimal berdasarkan stimulasi dan rangsangan yang tepat oleh ibunya. Hal-hal mudah yang dapat Moms lakukan mulai dari memberikan nutrisi dan vitamin yang tepat kepada si kecil, seringkali melakukan bonding dengan si kecil serta memberikan stimulasi berupa objek yang dapat digunakan sebagai media edukasi dan pembelajaran si kecil. Mugu Creative Soft Book dapat Moms berikan kepada kecil untuk menstimulasi dan merangsang kemampuan motorik dan panca indera si kecil. Dengan begitu, si kecil dapat belajar sambil bermain dengan cara yang menyenangkan.