Milia pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

calendar icon

20 May 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

0-6 bulan

Milia pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apakah Moms melihat ada bintik-bintik putih pada si Kecil? Bintik-bintik putih ini disebut dengan milia. Milia adalah benjolan kecil berwarna putih yang umumnya tumbuh di bagian wajah, seperti di hidung, pipi, dan di bawah mata. Milia bisa dialami oleh siapa saja, tetapi paling sering dialami oleh bayi yang baru lahir. Milia pada bayi biasanya muncul 1–2 hari setelah ia lahir, terutama pada pipi dan hidungnya.

Lalu, milia pada bayi berbahaya atau tidak? Milia umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu diobati karena dapat hilang dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus, milia dapat cukup mengganggu dan tidak bisa hilang dengan sendirinya sehingga perlu dilakukan tindakan untuk menghilangkannya.

Apa Itu Milia?

Milia sering disebut juga dengan istilah kista milium yang merupakan benjolan kecil seperti jerawat dan muncul karena adanya protein bernama keratin atau sel kulit mati yang terperangkap di bawah permukaan kulit bayi. Milium yang muncul secara berkelompok disebut juga dengan milia. Istilah untuk milia pada bayi yang baru lahir adalah neonatal milia.

Milia dapat dialami siapa saja, mulai dari bayi hingga orang lanjut usia. Sekitar 40–50% bayi baru lahir mengalami kondisi ini. Meski mungkin Moms sebal melihatnya, kondisi ini termasuk normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Milia juga sering disalahartikan sebagai jerawat bayi. Padahal, penyebab kedua kondisi ini sangat berbeda.

Baca Juga: Moms, Waspadai Penyebab dan Gejala Mata Juling pada Bayi

Penyebab Milia pada Bayi

Melansir Parenting FirstCry, penyebab milia pada bayi adalah penumpukan sel kulit mati atau keratin dari lapisan atas kulit. Milia bisa terbentuk karena kelenjar minyak pada bayi yang baru lahir masih berkembang. Penumpukan minyak ditambah sel kulit mati sisa regenerasi dapat menyumbat pori-pori kulit.

Sumbatan ini membentuk kista berupa bintik-bintik putih yang menonjol di permukaan kulit. Bintik-bintik putih ini memiliki ukuran kurang dari 1 mm, tetapi ada juga yang berukuran hingga 3 mm.

Jenis-jenis Milia pada Bayi

Banyak yang tidak bisa membedakan karena bentuk milia mirip dengan jerawat. Namun, keduanya berbeda. Milia tidak menyebabkan peradangan pada kulit seperti jerawat. Milia juga biasanya muncul berkelompok di daerah tertentu.

Pada sebagian besar anak-anak dan bayi biasanya menderita beberapa jenis milia berikut ini:

Milia Neonatal

Milia yang dialami oleh bayi baru lahir. Kondisi ini normal dan akan hilang sendiri dalam beberapa hari ke depan setelah bayi tersebut dilahirkan.

Milia Juvenil

Umumnya terkait dengan kelainan bawaan. Milia kadang bisa muncul saat lahir, dan kadang bisa muncul di kemudian hari.

Milia Primer

Milia ini sering muncul pada kelopak mata, dahi, pipi atau alat kelamin bayi. Selain itu juga dapat terjadi pada anak-anak atau orang dewasa. Milia jenis ini tidak berkaitan dengan kerusakan kulit bayi. Seperti milia neonatal, milia primer biasanya sembuh dengan sendiri, tetapi mungkin butuh beberapa bulan waktu penyembuhan.

Milia Sekunder

Milia sekunder pada bayi ini terjadi karena trauma atau kerusakan pada kulit bayi, misalnya karena luka, ruam, lepuh, atau bisa juga karena terkena paparan sinar matahari yang berlebihan. Milia akan terbentuk ketika trauma atau luka itu sembuh. Nama lain untuk milia sekunder ini adalah milia traumatis. Kondisi ini juga bisa karena reaksi kulit terhadap krim atau salep dengan kandungan yang berat.

Baca Juga: Cara Memotong Kuku Bayi Tanpa Khawatir: Ada Tekniknya Moms!

Cara Menangani Milia yang Tepat

Milia pada bayi tidak memerlukan perawatan atau pengobatan khusus. Hal ini karena milia akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 2–3 minggu setelah sel kulit mati terkelupas.

Meski begitu, untuk meminimalkan efek milia pada bayi sekaligus menjaga kesehatan kulitnya, ada beberapa cara sederhana yang bisa Moms lakukan, di antaranya:

  • Bersihkan wajah Si Kecil menggunakan air hangat dan sabun khusus bayi.
  • Keringkan wajah Si Kecil dengan lembut, menggunakan handuk berserat halus dengan gerakan menepuk perlahan.
  • Hindari mengoleskan minyak atau losion pada wajah Si Kecil.
  • Jangan menekan atau menggosok milia untuk menghindari iritasi dan infeksi.

Sebagian ibu mungkin gemas untuk memencet milia supaya bintik-bintik ini hilang lebih cepat. Namun, hal ini sebaiknya tidak dilakukan karena bisa menyebabkan luka yang justru memberikan masalah baru pada kulit bayi.

Hindari membuat bayi stres di awal kehidupannya. Sebagi pendukung, Moms bisa memberikan kenyamanan Si Kecil saat tidur menggunakan MOOIMOM Flat-head Prevention Pillow. Memiliki desain ergonomis mencegah sindrom kepala datar pada bayi. Busa bantal berupa memory foam yang lembut dan adem serta memiliki sirkulasi udara yang baik.

MOOIMOM Flat-head Prevention Pillow dapat digunakan mulai bayi 0 hingga 12 bulan. Dapatkan bantal bayi original dengan kualitas premium di www.mooimom.id ya!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM