16 Mar 2021
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Dalam konteks berpuasa di bulan Ramadan, meskipun ibu hamil masuk dalam pengecualian untuk berpuasa, tetapi ada beberapa dari Moms yang ingin tetap berpuasa.
Puasa Ramadan tidak berdampak buruk pada berat lahir, meskipun tidak ada cukup bukti mengenai efek potensial pada hasil perinatal lainnya.
Bila hendak melakukan puasa bagi ibu hamil, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan juga mengonsumsi makanan yang bernutrisi. Selain itu, jangan juga memaksakan diri untuk tetap berpuasa.
Yuk, cari tahu tentang tips puasa bagi ibu hamil berikut ini, Moms.
Air menjadi salah satu zat yang berperan penting dalam fungsi fisiologis tubuh. Organ-organ penting dalam tubuh seperti ginjal, otak, dan otot, mengandung 70-80 persen air.
Oleh karena itu, memenuhi cairan dalam tubuh saat puasa bagi ibu hamil menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Terlebih lagi pada ibu hamil yang sedang puasa, asupan air yang masuk ke dalam tubuh tentu harus lebih banyak Moms.
Pada ibu hamil, air dibutuhkan bukan hanya untuk kesehatan dan kebugaran tubuh ibu saja, tetapi juga janin yang ada di dalam perut.
Penting untuk Moms yang sedang hamil mengetahui bahwa dehidrasi selama kehamilan dapat mengakibatkan komplikasi serius, bahkan kematian.
Agar ibu hamil dapat terhidrasi dengan baik, yuk kita simak tips-tips sederhana berikut ini.
Ibu yang sedang hamil tetap perlu mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup. Kebutuhan air putih untuk ibu hamil adalah 8 gelas per hari.
Sebagai tips puasa bagi ibu hamil, Moms bisa menentukan pembagiannya seperti ini:
Saat bangun tidur untuk sahur, sebaiknya kita langsung minum satu gelas air putih. Lalu setelah menyantap hidangan sayur, penuhi lagi tubuh dengan 1 gelas air putih lagi.
Nah, setelah berpuasa seharian, ibu wajib berbuka dengan 1 atau 2 gelas air putih dan minuman manis untuk meningkatkan kadar gula yang rendah selama puasa.
Setelahnya sembari menyantap makan malam, minum lagi 2 gelas air putih hingga sebelum tarawih.
Sepulang dari tarawih, minum lagi air putih. Begitu juga sebelum tidur, ibu bisa mengonsumsi air putih satu gelas lagi. Dengan begitu, kebutuhan 8 gelas air putih ibu pun terpenuhi.
Meski Moms hanya beraktivitas di rumah saja, mengenakan pakaian yang nyaman juga membantu kita menjaga asupan air di dalam tubuh. Ini menjadi tips menjalankan puasa bagi ibu hamil selanjutnya.
Jika merasa rileks dan nyaman, tubuh tidak akan memproduksi banyak keringat yang bisa menyebabkan dehidrasi.
Namun bila Moms berada di luar ruangan pada siang hari, baju yang longgar dan berwarna terang adalah pilihan yang tepat karena tidak akan menyerap panas.
Saat puasa bagi ibu hamil memang membutuhkan banyak asupan air. Jika sudah memenuhi kebutuhan air putih harian, Moms bisa mengonsumsi lagi buah-buahan yang memang mengandung banyak cairan.
Dilansir dari Water Content of Fruits and Vegetables yang disusun oleh Fakultas Pertanian di University of Kentucky, ada beberapa buah dengan persentase kandungan air yang tinggi.
Buah-buahan tersebut yaitu apel, pir: 84 persen ; blueberry, plum: 85 persen; aprikot: 86 persen; jeruk, nanas, raspberry: 87 persen; peach: 88 persen; melon: 90 persen, dan stroberi, semangka: 92 persen.
Mengganti air putih dengan jus menjadi tips puasa bagi ibu hamil yang bisa Moms lakukan jika sudah mulai merasa bosan hanya minum air putih saja.
Sebagai selingan, kita bisa membuat jus buah yang terbuat dari buah asli, bila perlu jangan ditambahkan gula atau hal lainnya agar khasiatnya lebih manjur.
Cara paling mudah yang bisa Moms lakukan agar tidak mengalami dehidrasi adalah dengan memperhatikan keseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar.
Misalnya sehabis menyantap makanan, Moms harus minum segelas air putih.
Setelah buang air kecil, penuhi asupan air yang keluar melalui urin dengan satu gelas air putih lagi. Dengan begitu, ibu hamil terhidrasi dengan baik.
Dengan meminum air secara teratur, tentu ibu hamil bisa terbantu dalam menghilangkan gejala-gejala morning sickness. Selain itu, Moms juga tidak akan mengalami kekurangan air ketuban yang penting.
Trimester ketiga adalah periode kehamilan saat bayi menunjukkan pertumbuhan yang cepat. Selama periode ini, bayi butuh lebih banyak nutrisi dan lebih banyak mineral dan vitamin untuk mempertahankan akselerasi pertumbuhannya.
Mengutip Parenting First Cry, beberapa penelitian menunjukkan bahwa selain kemungkinan efek buruk pada kecepatan pertumbuhan, puasa selama kehamilan pada trimester ketiga pada umumnya aman.
Jika ingin puasa bagi ibu hamil, dianjurkan agar mencari saran medis yang tepat sebelum membuat keputusan untuk berpuasa. Dokter akan memeriksa komplikasi yang mungkin timbul jika Moms tidak makan selama beberapa waktu.
Dalam Iranian Journal of Pediatrics, diketahui bahwa puasa dalam konteks puasa ibadah Ramadhan, tidak memengaruhi berat waktu lahir, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Selain itu, pada wanita sehat dengan nutrisi yang sesuai, puasa Ramadan tidak memiliki efek yang tidak tepat terhadap pertumbuhan intrauterin dan indeks waktu kelahiran.
Sementara itu, tidak ditemukan kelainan kongenital pada ibu yang berpuasa dalam penelitian ini.
Meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan untuk kejadian neonatus dengan berat badan rendah pada waktu lahir antara kelompok yang berpuasa dan dengan wanita yang tidak berpuasa, namun risiko relatif berat lahir rendah ada sebanyak 1,5 kali pada ibu yang berpuasa pada trimester pertama dibandingkan dengan ibu yang tidak berpuasa.
Lalu, apa saja yang harus Moms lakukan agar puasa bagi ibu hamil tua berjalan lancar dan kehamilan tetap sehat selama kehamilan? Yuk, intip tipsnya berikut ini.
Jika ingin melakukan puasa bagi ibu hamil, bicaralah dengan dokter kandungan terlebih dahulu, agar dapat memeriksa kesiapan untuk berpuasa dan mempertimbangkan kemungkinan komplikasi.
Selain itu, Moms juga bisa meminta tips agar puasa tetap terjaga selama hamil. Ibu hamil mungkin perlu melakukan pemeriksaan lebih sering selama puasa untuk memantau kadar gula darah.
Puasa tidak dianggap aman untuk dilakukan, jika Moms menderita diabetes dan sedang hamil.
Karena puasa bagi ibu hamil dapat membuat tubuh lelah dan mudah berada di bawah tekanan, penting bagi Moms untuk membuat segalanya mudah selama puasa.
Moms bisa melakukan banyak istirahat dan menghindari aktivitas atau situasi yang berat di mana kita mungkin mengalami dehidrasi.
Berhati-hatilah jika Moms memilih untuk berpuasa dalam tiga bulan terakhir kehamilan, ini karena biasanya Moms akan membutuhkan sebanyak 200 kalori tambahan.
Saat berbuka puasa bagi ibu hamil, Moms perlu menghindari makanan bergula yang dapat meningkatkan gula darah dengan cepat, yang mengarah pada kehancuran energi nantinya.
Sebaliknya konsumsi makanan yang banyak mengandung gandum dan makanan berserat tinggi seperti sayuran, kacang-kacangan dan buah kering, ditambah banyak protein dari daging, telur dan kacang-kacangan.
Selain itu, coba minum 1,5 hingga 2 liter air di luar periode puasa, tetapi hindari konsumsi kafein, karena sifat diuretik dan dapat membuat Moms dehidrasi. Ingat juga untuk mengonsumsi suplemen asam folat dan vitamin D.
Tentunya, puasa mengurangi asupan makanan yang masuk dibanding hari biasa. Moms bisa memilih makanan yang lebih sehat sebagai tips puasa bagi ibu hamil.
Salah satunya, secara berkala, makanlah buah-buahan atau makanan kaya nutrisi lainnya yang diperbolehkan dalam puasa.
Berpuasa dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelelahan, anemia, keasaman, dan sakit kepala, yang selanjutnya dapat mengganggu kesejahteraan janin di dalam kandungan.
Garam merupakan hal yang sangat penting. Ada orang yang memilih berpuasa tanpa garam, tetapi bagi wanita hamil, tidak mengonsumsi garam sepenuhnya dapat menyebabkan kelemahan.
Saat berbuka puasa, Moms wajib mengonsumsi makanan yang mengandung garam, hal ini untuk menghindari efek buruk pada Moms atau kesehatan janin dalam kandungan.
Tidak hanya penting untuk memerhatikan menu sahur untuk puasa bagi ibu hamil, tetapi Moms juga perlu memerhatikan makanan saat waktu berbuka puasa tiba.
Mengutip Baby Centre, cobalah makan perlahan saat buka puasa. Mulailah dengan makanan ringan seperti sup. Makanan yang mengandung gula alami seperti buah dan minuman susu juga merupakan pilihan yang baik, karena akan memberikan asupan energi yang sangat dibutuhkan.
Setelah berbuka puasa, pilih makanan yang memberi keseimbangan gizi yang sehat antara makanan bertepung, buah dan sayuran, produk susu dan protein seperti daging, ikan, telur atau kacang-kacangan yang dimasak matang.
Moms dapat memilih karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian, dan makanan berserat tinggi, seperti kacang-kacangan dan buah-buahan kering. Selain itu, ketimbang Moms mengonsumsi makanan olahan berlemak tinggi, pilih opsi yang lebih sehat seperti kentang atau buncis.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM